Hai, kamu, iya kamu. Aku tuliskan kata-kata ini untuk kamu para Hipwee-an dimanapun sedang berada. Semoga kalian sedang dalam keadaan sehat dan berbahagia, kalau pun sedang diliput sedih dan putus asa, aku harap kamu tidak berlama-lama di sana. Sambutlah hari ini, esok, dan seterusnya dengan semangat untuk bangkit.
Hipwee segera memasuki usia ke-6 tahunnya. Kamu enggak mau kan datang ke pesta perayaan dengan wajah sedih dan murungmu itu? Yuk berikan senyum kecilmu dan kirimkan doa bagi para pasukan Hipwee supaya tetap sehat. Tanpa mereka (pengurus, kontributor, dan pembaca) Hipwee tidak akan mungkin bisa melangkah sejauh ini. Kali ini, aku mewakili pembaca setia sekaligus kontributor akan memberikan tiga surat berharga untuk para Hipwee sejati.
Surat ke-1 untuk para kontributor Hipwee tersayang
Kepada teman-teman komunitas Hipwee yang manis. Hari ini aku sungguh bangga pada kalian, iya betul-betul bangga. Sebab kamu telah membuktikan pada dunia 'kamu ada' lewat kontribusi tulisan lucu, menyentuh, dan inspiratif setiap harinya . Di sini kamu benar-benar menjadi diri sendiri. Walaupun aku tahu, ternyata jadi sendiri itu nggak mudah. Kamu selalu dituntut pasar dan minat, sedangkan kamu cuma ingin bergelut pada idealisme diri sendiri.
Kamu sudah berjuang dan melangkah sejauh ini. Dan itu hanya bisa diwakili kata 'hebat'. Aku berusaha mencari kata pengganti yang tepat untuk istilah 'hebat', dan kenyataannya nggak ada istilah lain yang lebih pantas mewakili kegigihan kalian.
Berkontribusi di Hipwee bukan cuma kegiatan menuangkan gagasan. Ibarat memasak, kamu sudah mempelajari segala resep dan langkah-langkahnya. Kemudian kamu tambahkan 'rasa' yang tak bisa ditemukan dalam bumbu mana pun. Sebuah rasa yang kamu ciptakan sendiri. Dan pembaca dengan senang hati mencicip atau mungkin melahap sampai habis masakan yang kamu buat dan berteriak: Kamulah koki keren, sobat!
Dalam menulis di sini, kamu tidak dituntut meniru siapapun. Kamu juga bebas membagikan ide-ide unik nan menarik, yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh orang lain. Jadi, sebagai pembacamu yang baik, aku berharap terus mendapatkan masakan-masakanmu yang lain.
Aku tahu, koki yang hebat tidak mungkin akan berhenti memasak. Selalu ada resep yang baru dan cita rasa unik menunggu. Dan kamu suatu saat aku yakin akan pergi berkarir, meninggalkan sekumpulan kata-kata yang nggak akan pernah menguap. Di Hipwee karyamu akan selalu dikenang, sebagai prasasti dari generasi terasyik sepanjang masa.
Surat ke-2 terkhusus buat Pembaca yang Unik
Siapa bilang membaca artikel kekinian cuma kegiatan omong kosong? Kamu sudah buktikan sendiri di sini. Hari-harimu sekarang lebih berwarna, hidupmu penuh dengan tawa, serta begitu banyak luka dan kesedihan berhasil tereduksi tanpa disadari. Dan itu semua murni kamu lakukan sendiri, Hipwee cuma medium bagimu untuk menemukan dua kata ajaib 'oh! Ini gue banget…" dan "gue ternyata nggak sendirian."
Aku mau bilang, enggak semua orang lho sanggup membaca tulisan ini sampai di bagian yang sekarang sedang kamu baca. Kebanyakkan orang menggulir secepat-cepatnya lalu pergi. Kecuali kamu, sebab kamu seorang pribadi istimewa yang sudah kutunggu-tunggu. Aku sangat yakin dirimu pembaca yang konsen dan penyabar. Seharusnya orang-orang menjulukimu 'cakrawala' yang pikirannya sungguh luas dan menunggu pergantian dengan tabah.
Kamu pikir aku berlebihan? Enggak, aku cuma ingin menyatakan rasa sayangku pada kamu dengan bahasa apa adanya. Menyayangi sesuatu yang tak pernah kita temui memanglah lucu, tapi tidak selucu hidup kita yang harus menempatkan rasa di moment tamu dan bertemu. Anggap saja aku ini gagasan yang tak punya fisik, berlari-lari di kepalamu, dan setiap saat menerimamu. Di ruang tak terlihat, aku selalu menunggu kamu datang sekadar mampir membaca, itu saja. Lalu aku pelan-pelan menghilang sewaktu-waktu kamu sibuk rebahan dan tak mau lagi membaca.
Jadi, pembaca Hipwee yang unik. Unik bukan yang lain. Aku tidak mau pakai kata 'cantik' atau 'menarik', karena kamu sebagai manusia tidak pantas nilai dari sekadar fisik. Jauh di kedalaman pikiran dan lubuk hatimu, aku pasti akan menemukan banyak malaikat bersembunyi.
Surat Ke-3 Untuk Pengurus Hipwee yang Luar Biasa
Ini surat terakhir. Yang paling tak sabar kutulis dengan hati-hati dan pakai hati. Semesta Hipwee terlahir dari ide luar biasa kalian, dan seandainya ruh Hipwee tejerap di setiap tubuh pembacanya, niscaya kami akan mengatakan "Terima kasih telah menghadirkan kami". Hipwee bagiku bukan cuma saran menulis atau media online yang sering orang-orang katakan. Hipwee punya arti lebih dari itu. Dia seperti sekumpulan gagasan-gagasan yang membentuk kehidupan. Siapa yang bisa menyangkal kalau mendengar kata "Hipwee" langsung teringat generasi muda Indonesia yang beragam bentuknya.
Semesta Hipwee yang telah kalian bangun, mampu membangkitkan semangat hidup pada semua penduduknya. Dan enggak ada ungkapan lain selain berucap syukur dan terima kasih atas jerih payah dan keringat kalian, bahu-membahu menjadikan Hipwee seperti sekarang. Kalian seperti ibu dan bapak bagi Hipwee, dan sudah sepantasnya untuk kami mencintai anak dan turut serta menyayangi orang tuanya. Tanpa izin dan restu dari kalian, tulisan hangat ini enggak akan sampai di meja redaksi.
Wahai bapak-ibu Hipwee. Sebentar lagi, anak kalian akan berumur enam tahun. Izin titip pesan pada anakmu, tolong ajarkan padanya tentang esensi dan apresiasi pada apapun yang kelak ia temui.
Ajak ia menyambut semangat kemenangan dan kebersamaan untuk menyongsong hari esok yang lebih baik.
Salam Cinta
-Hipwee Sejati-
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”