Teman-teman sadar atau tidak, hidup di era sekarang bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan namun mungkin juga bukan hal yang sulit seperti yang ada dalam bayangan. Serumit apapun hal yang kita temui saat ini pastilah semuanya sudah digariskan oleh Tuhan, dan Dia anggap kita mampu untuk menjalankan apa yang sudah Dia tuliskan. 2019 nyatanya sudah pergi dan berganti 2020 yang sedang kita lalui. Banyak kisah indah telah dilewati pada tahun lalu dan tahun ini sungguh satu kejutan hidup yang sebelumnya sama sekali tidak pernah terlintas di kepalaku.
Terima kasih Tuhan atas umur yang masih Kau titipkan dalam ragaku ini. Sungguh aku bersyukur saat ini masih berproses untuk menjadi manusia dewasa. Meskipun sebenarnya jika ditanya aku pasti tidak akan siap untuk menjadi dewasa. Selalu ku bayangkan bahwa menjadi orang dewasa itu rumit. Bahkan diluar bayanganku, dalam proses menjadi dewasa saja sudah serumit ini lalu bagaimana nanti jika sudah mencapai tahap dewasa itu sendiri?
Bahkan setelah ku tengok lagi lebih dalam mengenai diriku sendiri, ternyata proses yang kulalui rasanya sungguh berat, apalagi memasuki tahun ini. Ku kira tahun ini semuanya akan lebih indah daripada tahun lalu, nyatanya semesta punya rencana yang berbeda. Tahun ini sungguh bertolak belakang dengan apa yang sudah ku pikirkan. Kejutan itu datang. Perlahan-lahan percaya diriku mulai ditumbangkan.
Saat mendapatkan penolakan berulangkali di tahun lalu, hatiku masih merasa tabah. Otakku masih mau bekerja sama dengan emosi untuk tetap menguatkan hati yang kumiliki. Aku masih bertahan dan masih optimis untuk terus mencoba. Aku juga masih mampu mengendalikan pikiranku untuk terus positif memandang apa yang sudah aku dapatkan. Aku tidak akan mendapatkan sesuatu dengan mudah, Tuhan selalu ingin melihat aku berusaha dengan keras, itu hal yang selalu memenuhi isi kepalaku saat kegagalan menyapaku. Tetapi hal yang berbeda ku temui di tahun ini, percaya diriku mulai terkikis, hingga pikiran negatif mampu menyelinap di kepalaku. Mempertanyakan kemampuan diriku sampai merasa sebenarnya tidak pantas untuk hal yang aku kejar.
Tahun 2020 ini sangat mengejutkan untuk dilalui, awal tahun saja sudah disapa dengan hal-hal yang tidak diinginkan. Pertama, aku sudah harus kembali dipertemukan dengan kegagalan dalam mengikuti sebuah tes untuk pekerjaan sesuai kualifikasi yang aku miliki. Sedih di awal memang, tetapi untung saja pikiranku masih memberi sinyal bahwa ini bukanlah akhir dari segalanya. Hal itu sedikit membuat hatiku tabah dan untungnya teman-temanku juga berbaik hati membantu menguatkan. Oh, ternyata ketidakpastian hidup itu selalu membuatku menyiapkan berbagai kemungkinan untuk dipilih dan dijalani dengan pasti. Dan lewat ketidakpastian itu ternyata selalu ada yang bisa dipastikan yaitu Tuhan tidak pernah meninggalkan kita selama kita tidak menjauh dari-Nya.
Ternyata setelah kegagalan yang ku alami, semesta masih memberikan kejutan lagi padaku. Lebih tepatnya untuk semua orang penduduk bumi. Ya, dengan adanya pandemi covid-19 sudah cukup membuat bumiku menjadi tidak baik-baik saja. Tawanya mulai redup berganti sendu yang terus menyapa. Aku dan teman-teman semua pasti merasa sedih karena keadaan ini yang membuat hidup kian merasa tidak berujung kepastian. Seperti berada di atas bahtera yang terombang-ambing di tengah lautan.
Awalnya kita bebas untuk pergi kemana saja yang kita mau namun karena pandemi ini kita harus terus memaksa diri untuk tidak bosan berada di rumah. Bahkan pemerintah juga membuat kebijakan bahwa kini saatnya untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah. Dan karena gaungan kebijakan itu, kita juga harus melakukan social distancing ataupun physical distancing, bahkan sebagian daerah harus melakukan PSBB untuk memutus rantai penyebarannya. Ya, tentu saja dari kebijakan itu banyak konsekuensi yang didapatkan. Salah satunya kehilangan pekerjaan yang berakibat pada sulitnya pemenuhan kebutuhan. Kompleks sekali ternyata yang harus kita hadapi.
Di masa-masa sulit seperti ini, aku seperti kembali hidup dalam ketidakpastian. Sulit sekali rasanya untuk berjalan menemukan ujung. Bahkan rasanya saat ini untuk berbicara tujuan hidupku rasanya aku sudah lupa. Tahun sudah berganti dari 2019 menjadi 2020, itu juga berarti usiaku juga bertambah angkanya. Berarti pula bahwa prosesku untuk menjadi dewasa seharusnya juga maju satu langkah untuk mencapai kata dewasa, berarti pula seharusnya satu langkah ke depan untukku lebih dekat dengan mimpi yang sudah ku ramu. Namun jika kenyataannya, badai datang dan sedikit mengacaukan dan menjadikannya serpihan-serpihan maka aku bisa apa?
Namun ternyata, yang harus ku lakukan adalah mengumpulkan kembali serpihan-serpihan itu dan tetap menyusunnya agar kelak aku bisa samapai pada mimpiku. Entah bagaimanapun caranya agar aku bertumbuh, asalkan aku berusaha, aku yakin Tuhan akan melihat apa yang sudah ku usahakan. Semoga Dia lekas memberi jalan yang terang agar aku dan semesta lekas pulih dan kembali bersama-sama untuk dapat kembali tertawa. Semoga semesta lekas menemukan cara untuk kembali ke kehidupan normal seperti sebelumnya. Semoga segera!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”