Dilemanya Menjadi Anak Perempuan Pertama. Antara Menikah Atau Karir, Mana yang Harus Didahulukan?

Tentang anak perempuan pertama yang berkarir

Advertisement

Plus minus hidup di negara +62 memang beragam apa lagi bagi seorang perempuan anak pertama. Disebut-sebut sebagai penopang hidup dan penjaga nama baik keluarga, tidak lantas menjadikan anak perempuan pertama hidup dengan tenang dan bahagia. Berbagai konsekuensi harus siap dihadapi meski harus mengorbankan keinginan dan cita-cita. Apa lagi jika memiliki banyak adik yang dibesarkan dalam keluarga yang sederhana dan orang tua yang sudah tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan hidup. Sudah pasti naluri anak perempuan pertama akan tergerak untuk meringankan beban keluarga.

Realitanya, anak perempuan pertama sering dihadapkan pada sebuah pilihan yang kadang kurang menguntungkan. Niat ingin melanjutkan pendidikan akan kalah dengan rasa kasihan kepada adik-adik yang juga harus mengenyam pendidikan. Bekerja keras menjadi pilihan yang paling realistis.

Terlalu lama terlena dalam hiruk pikuk dunia pekerjaan, kadang membuat anak perempuan pertama lupa kalau hidup ini terus berjalan. Lupa kalau usia saat ini dinilai sudah sangat pantas untuk membina rumah tangga. Lupa kalau mulut tetangga sangat lihai mengurus dan mengomentari setiap inci kehidupan kita.

Advertisement

Tentang anak perempuan pertama yang menikah

Lagi-lagi tentang plus minus hidup di negara yang semua persoalan hidup orang serba diurus. Jangankan yang lebih memilih untuk berkarir terlebih dulu, yang memutuskan untuk menikah pun tidak lepas dari pembahasan dalam dunia perghibahan. Kalimat sentilan seperti Belum membahagiakan orang tua kok udah nikah aja? Harusnya kerja dulu, ngumpulin uang dulu. Begitulah kira-kira. Menikah di usia awal 20-an disebut-sebut terlalu dini dan kehilangan kesempatan untuk membahagiakan orang tua.

Advertisement

Belum lagi kalau sudah diberikan anugerah berupa kehamilan tidak lama setelah menikah. Tidak jarang kehamilan ini menjadi bulan-bulanan orang-orang yang sinis. Kalimat menohok seperti Masih muda kok udah punya anak? Harusnya ditunda dulu. Emang bisa ngurusnya? Paling ujung-ujungnya minta bantuan orang tua. Padahal yang memberikan anugerah tersebut adalah Tuhan, bukan?

Padahal orang memiliki alasan masing-masing untuk keputusannya. Bisa jadi orang tuanya memang menginginkan anak mereka untuk segera menikah. Bisa jadi anak perempuan pertama tersebut sudah memiliki pertimbangan yang matang sebelum mengambil keputusan.

Setiap keputusan tentu ada proses dan konsekuensinya masing-masing. Selagi keputusan tersebut tidak merugikan orang lain, maka sah-sah saja untuk dijalani. Wahai, anak perempuan pertama. Mau berkarir dulu atau menikah dulu, itu adalah hak kamu sepenuhnya. Apa pun pilihanmu, pastikan kamu bertanggung jawab dan menjalankannya dengan sepenuh hati.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Masih berusaha untuk menulis ditengah kesibukan mengurus anak