Dilema Seller VS Customer: Perkara Bintang Satu Marketplace. Siapa yang Salah?

Dilema Bintang Satu Marketplace

Siapa disini yang hobi belanja online? Sejalan dengan majunya teknologi, kini masyarakat berbondong-bondong beralih dari pasar konvensional ke ecommerce. Salah satunya ditandai dengan hadirnya marketplace sebagai perantara jual beli.

Advertisement

Bisa dibilang, kehadiran marketplace laksana oase di tengah masyarakat modern. Kesibukan yang padat, jarak yang terbentang ratusan kilo, hingga kemudahan pembayaran menjadi beberapa alasan mengapa belanja online sangat digandrungi saat ini. Jangan lupakan promo besar-besaran mulai dari potongan harga, cashback hingga gratis ongkir. Benar-benar surga!

Setelah membeli sebuah produk, biasanya customer akan memberikan ulasan terkait barang yang telah dibeli. Hasil ulasan berupa foto, video, komentar positif dan negatif pasti akan dengan mudah kita temui. Apalagi jika produk yang kita cari telah banyak terjual, cukup dengan melihat ulasan dan bintang, kita bisa menimbang apakah produk tersebut memang bagus atau tidak.

Terkait dengan bintang dan penilaian, rupanya telah memunculkan polemik tersendiri. Tak bisa dipungkiri jika hasil ulasan terutama sebuah bintang memberikan dilema antara seller dan customer. Begini kira-kira dilema yang dialami kedua belah pihak.

Advertisement

Dilihat dari segi customer, bintang satu seolah memberikan peringatan untuk mempertimbangkan apakah produk yang akan benar-benar bagus atau tidak. Tak jarang jika banyak calon customer yang lebih memperhatikan bintang satu sekalipun jumlahnya tak sebanyak bintang lima. Ini wajar sekali terjadi, sebab pastinya kita semua menginginkan produk yang dibeli benar-benar bagus dan sesuai ekspetasi.

Sayangnya, penilaian bintang satu tak selalu bisa dimaknai bahwa produk yang dijual seorang seller ‘jelek’. Bahkan pernah ditemui beberapa komentar yang memberikan ulasan bagus namun memberikan bintang satu. Entah apakah memang orang yang memberikan ulasan memahami betul makna pemberian bintang satu sampai lima atau tidak. Ada juga yang memberikan ulasan asal-asalan padahal barang yang dikirimkan bagus dan sampai dengan selamat. 

Advertisement

Namun tak bisa dipungkiri, memang ada beberapa seller yang kurang bertanggung jawab seperti mengirimkan produk yang tak semestinya hingga memberikan pelayanan yang buruk. Pastinya customer akan kecewa jika barang yang diterima jelek dan tak sesuai dengan deskripsi. Rasanya uang kita keluarkan terbuang percuma alias zonk.

Sekarang beralih ke sisi seller. Saking mengesalkannya bintang satu, bahkan beberapa seller menerapkan aturan ketat langsung memblokir customer yang memberikan bintang satu tanpa alasan. Mungkin kamu pernah berpikir jika penjual seperti itu baperan dan tidak menerima kritik. Sebenarnya tidak sesederhana itu. Bagaimanapun pemberian ulasan dan bintang sangat berpengaruh pada reputasi sebuah toko di marketplace. Bahkan jika sebuah toko mendapatkan nilai sampai batas minimal, gelar yang diterima bisa dicabut. Itulah mengapa beberapa toko sangat tegas memblokir customer tipe di atas. Memang ada beberapa seller yang tidak bertanggung jawab, tapi bukan berarti semua seller seperti itu.

Seller yang baik biasanya akan segera merespon jika produk yang dikirimkan tidak sesuai pesanan atau reject. Bahkan ada yang memberikan ongkir gratis untuk pengembalian barang ketika kesalahan itu memang itu murni dari seller. Kalau sudah begini, rasanya seller sebaik ini wajib kita apresiasi sebesar-besarnya karena sudah memberikan pelayanan maksimal. Human Error mungkin bagi sebagian orang tak bisa ditoleransi, namun menurut penulis jika memang seller bertanggung jawab penuh tidak ada salahnya untuk memberikan apresiasi.

Kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan? Jawabannya tergantung dari kasus yang terjadi. Sejatinya tidak semua customer bertingkah menyebalkan dan tidak semua seller tidak memiliki rasa tanggung jawab. Hal ini sama sekali tidak bisa dipukul rata. Semua kembali ke pribadi masing-masing.

Sebagai customer, ada baiknya jika setiap komplain dibicarakan dengan seller terlebih dahulu. Jangan langsung memberikan ulasan buruk karena beberapa penjual tidak mau merespon jika kita sudah terlanjur memberikan ulasan buruk. Komunikasikan lewat inbox terkait masalah yang dihadapi. Oh ya, jangan lupa selalu lakukan video unboxing ketika membuka paket agar proses klaim lebih gampang. Seller yang baik pasti akan segera menerima komplain dan memberikan solusi. Meski tak jarang kamu menemukan seller yang menyebalkan, namun tidak semua seller seperti itu. Jadi ada baiknya mencoba membicarakannya dahulu.

Untuk seller, jadilah pihak yang bertanggung jawab dan menjual produk yang semestinya. Selalu tanggap dengan setiap komplain yang ada. Seorang seller wajib memberikan pelayanan maksimal terhadap semua pesanan yang ada. Bagaimana customer akan memberikan ulasan baik jika produk dan pelayanan kita saja tidak maksimal? Disinilah awal mula pemberian penilaian untuk toko kita.

Berikan ulasan dan penilaian sesuai dengan pelayanan kita terima. Ketika dirasa perlu ada kritik, sampaikan dengan sopan dan baik. Sedikit pesan dari penulis, jika memang barang yang kita terima bagus, tidak ada salahnya memberikan ulasan dan bintang yang bagus pula. Tahukah kamu jika penilaian yang bagus sangat diharapkan oleh seorang seller? Dan pastinya teruntuk seller, selalu berikan pelayanan maksimal ya. Well, kamu tim mana nih? Seller, customer atau malah dua-duanya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang Ketik