Indonesia selain kaya akan budaya dan keberagamannya, juga kaya akan pesona alamnya. Mulai dari hutan, lautan, sungai, danau, hingga pegunungan. Berbicara tentang pegunungan, salah satu gunung terkenal di Maluku yang telah meletus selama 80 kali ialah Gunung Gamalama. Aktivitas erupsi terakhir dari Gunung Gamalama adalah pada tahun 2018, dan masih aktif hingga saat ini.
Dari dataran Gunung Gamalama inilah terbentuk sebuah kota bernama Ternate. Walaupun begitu, Ternate masih sangatlah ramai dengan jumlah kehidupan sekitar 212.997 jiwa pada tahun 2015 dan terus bertambah. Dibandingkan dengan kota-kota lain di Pulau Maluku, Ternate tetap menjadi kota yang paling ramai. Letusan paling dahsyat yang pernah menjadi mimpi buruk bagi masyarakat Ternate adalah letusan yang terjadi pada abad ke-17 pada tahun 1673. Pada masa itu, Ternate masih menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang dimonopoli oleh Portugis. Letusan tersebut telah menewaskan banyak korban jiwa, hingga mengubah kontur tanah Ternate menjadi seperti sekarang ini.
Lahar yang dikeluarkan oleh Gunung Gamalama pada kala itu memanglah panas. Namun dalam beberapa waktu, lahar itu pun akan mengeras, kemudian berubah menjadi tanah yang subur. Tanah vulkanik inilah yang akhirnya menyelimuti kota Ternate. Menjadikan kota ini sangat subur dan lebat dengan pepohonannya. Ada juga lho, hasil dari letusan dahsyat Gunung Gamalama lainnya yang kini menjadi tempat wisata wajib bila sedang berlibur ke Ternate. Tempat tersebut bernama Batu Angus.Â
Batu Angus merupakan sebuah wilayah di pesisir laut yang memiliki bebatuan berkontur unik. Lahar-lahar panas yang dihasilkan oleh letusan Gunung Gamalama di masa lampau ini mengalir hingga ke pesisir laut, menyisakan banyak bebatuan hangus. Bebatuan ini juga sama dengan material candi di Jawa. Batunya pun bertekstur kasar dengan kepadatan tinggi. Untuk menyambangi Batu Angus, kamu hanya perlu merogoh kocek Rp. 5000 saja, lho. Uang hasil dari kunjungan wisatawan akan digunakan untuk perawatan Batu Angus nantinya. Hal ini merupakan hasil inisiatif oleh masyarakat setempat. Sudah sepatutnya kita menjaga lingkungan di sekitar, bukan?
Walau hanya berupa bebatuan hangus, tempat ini telah disulap secara bertahap oleh pemerintah, hingga menjadi tempat wisata yang tak akan kamu temukan di tempat lain. Di Batu Angus terdapat bunga kenikir yang ditanam secara acak. Bunga kenikir berwarna kuning cerah yang sangat kontras dengan warna bebatuan, akan menambah kesan estetik dari Batu Angus. Selain itu, kamu dapat melihat pemandangan laut biru yang indah karena letaknya yang berada di pesisir laut. Tempat ini juga sangat cocok untuk sekedar bersepeda santai di pagi hari, sembari melihat sunrise menawan dari ufuk timur lautan. Di seberang laut pun terlihat Gunung Hiri yang berdiri megah.Â
Kamu bisa berswafoto dengan latar bebatuan untuk mempercantik feed Instagram kamu. Bebatuan di sini juga sangat bersih dan tidak berdebu. Jadi, tidak akan membuat pakaianmu bernoda bila duduk di atas bebatuannya. Terdapat pula bangunan berupa menara setinggi kurang lebih 7 meter. Di menara itulah pemandangan wilayah Batu Angus dapat dilihat dengan lebih leluasa. Beberapa gazebo juga disebar ke beberapa spot untuk kamu bisa bersantai.Â
Sangat menarik dan tak biasa, kan? Jadi, jangan lupa untuk memasukkan Batu Angus di dalam list perjalanan liburan kamu, ya!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”