#DiIndonesiaAja-Sebuah Spot di Jalan Braga Ini Jadi Awal Mula Bandung Dijuluki Parijs Van Java

Ke Bandung masa nggak ke Braga? Kirang merenah atuh!

Tahu kah kamu, Jalan Braga yang panjangnya cuma 700 meter ini sejak dulu menjadi kawasan elit yang nggak sembarangan pribumi bisa masuk. Kalaupun ada pribumi yang berlalu lalang di jalan ini, sudah pasti dia bukan orang sembarangan. Itu pun secara psikologis sudah merasa tersudut oleh perlakuan rasial para penjajah. Pasalnya, Jalan Braga adalah tempat nongkrong dan belanja orang-orang Eropa di masa kolonial. Jalan Braga bisa juga kita sebut sebagai pusat perputaran ekonomi besar di jamannya.

Advertisement

Jejak-jejak perekonomian tersebut bisa kita lihat dari peninggalan gedung-gedung yang dibangun sepanjang jalan ini. Salah satu yang paling terkenal di masanya adalah Toko Butik Au Bon Marche! Ini nih spot kecil yang di kemudian hari membuat orang-orang menyebut kota Bandung sebagai Parijs Van Java!

Jika kamu berjalan-jalan santai di Jalan Braga, mungkin kamu susah menemukan bekas toko butik tersohor ini karena saat ini bangunannya telah dialihfungsikan menjadi galeri seni, Bandung Creative City Forum/BCCF (pada G-Maps bertuliskan BCCF-Simpul Space 4). Lalu, tengok lah ke atas gedung untuk memastikan bekas tulisan super besar; Aug. Hegelsteens Kledingmagazijn. Terlihat, bukan?

Itu adalah nama awal bangunan yang ada di depanmu saat ini. Toko ini milik keluarga Hagel Eens. Pada tahun 1900an, dia merupakan satu-satunya butik mewah yang membuat orang-orang tajir di Bandung mengerti tentang mode. Baju-baju yang dia jual diimpor langsung dari Paris, yang saat itu juga sudah terkenal sebagai kiblat fashion.

Advertisement

Lalu, pada tahun 1930, toko ini dijual dan berubah nama menjadi Au Bon Marche Modemagazijn agar terdengar lebih “Paris” dan mengundang lebih banyak pengunjung. Dalam bahasa Prancis, Au Bon artinya berkualitas. Marche artinya toko. Toko yang menjual barang-barang berkualitas. Konon, hanya di butik ini, jika ada model baju baru keluar di Paris, dalam waktu beberapa hari saja etalase toko ini juga akan memajang baju yang sama. Benar-benar sangat kekinian pada masanya, kan!

Berawal dari spot kecil ini lah, orang-orang ramai menjuluki kota Bandung sebagai Parijs Van Java. Berkat keberadaan butik ini, selera penduduk Bandung (baik pribumi maupun Belanda) terhadap seni dan fashion meningkat, setara dengan penduduk di kota besar di dunia, dan berlangsung terus hingga hari ini.

Masih banyak gedung-gedung di Jalan Braga yang mempunyai cerita sejarah masa kolonialisme seperti ini. Mangkanya, jangan terburu-buru jika sedang di Jalan Braga ya. Nikmati lah gedung-gedung tua yang masih berdiri kokoh dan sarat cerita seperti ini. Mungkin jika tembok bisa bercerita, Jalan Braga bakal bising karena mereka akan bersahut-sahutan menceritakan sejarah gedungnya. Selamat menikmati Kota Parijs Van Java!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belajar Ilmu Hubungan Internasional selama 4 tahun. Lalu berkarir di dunia PR, marketing communication, media relations, dan antek-anteknya selama 3 tahun lebih. Suka ngvolunteer sambil traveling tipis.