Publik dihebohkan dengan kasus yang menimpa siswi SMP daerah Pontianak. Sungguh perbuatan diluar dugaan dan membuat tercengang. Bagaimana tidak, korban mendapatkan perilaku tercela dari pelaku yang juga sesama perempuan. Dimanakah akal sehat pelaku pada saat itu?
Beragam komentar dan dukungan mengalir untuk korban. Adanya informasi terbaru mengenai tiga pelaku yang sudah dipanggil pihak berwajib, semakin menambah deretan komentar pedas dari publik. Pelaku masih sempat-sempatnya mengupload kondisi dirinya melalui media sosial instagram. Oh, sungguh kejam dan keji. Di mana rasa kemanusiaan mereka? Di mana rasa penyesalan dan bersalah dalam diri mereka?
Penyebab ini semua adalah masalah cowok.
Ya, memang sudah bukan rahasia umum bahwa masalah pasangan bisa membuat orang menjadi gelap mata. Namun, kejadian ini juga menyadarkan kita semua bahwa tindakan yang dilakukan perlu untuk bisa dipertanggungjawabkan. Permasalahan umur yang masih dibawah standar hukum nasional, adanya info bahwa salah satu pelaku adalah anak pejabat sekitar, dsb bukanlah suatu penghalang. Sebab, sanksi perlu untuk ditegakan demi membayar traumatis dari korban.
Bukan sekedar untuk memberikan efek jera bagi pelaku, namun semata-mata untuk menunjukkan bahwa mereka perlu memperbaiki sikap. Tentu muncul pertanyaan dan bahkan komentar negatif mengenai orangtua pelaku. Bagaimana cara mendidik mereka sehingga anak-anak bisa melakukan perbuatan di luar nalar tersebut?
Kasus ini berbuntut panjang. Bukan sekadar untuk menyembuhkan korban saja, namun perlu menyembuhkan pelaku dari keinginan berbuat hal yang buruk. Bisa saja jika saat ini tidak diberikan sanksi, kemudian perilaku tersebut akan berulang. Bukan tidak mungkin jika suatu saat bisa menjadi sebuah kebiasaan.
Dibalik rasa marah, geram, kaget, dan berbagai emosi negatif yang ditunjukkan oleh publik, membuat sebetulnya kita ini bisa saja menjadi bagian dari contoh untuk anak-anak. Memang mungkin kita tidak saling kenal, namun semua orang berhak untuk mendukung satu sama lain. Lingkungan itu memiliki pengaruh penting dalam berbagai tindakan anak-anak.
Perlu untuk dibereskan bukan sekedar pola pikir dari anak-anak yang melakukan perbuatan ini, namun juga bagaimana dukungan sosial di sekitarnya. Terutama yang terdekat adalah dari keluarga, entah orangtua dan saudara ataupun kerabat lainnya. Jika dari pihak terdekat saja tidak mendapatkan dukungan, jangan salahkan jika anak bisa berbuat diluar kehendak mereka. Orangtua yang punya jabatan tertentu tidak menjamin bahwa dirinya selalu tidak bisa merangkul anak-anaknya. Tidak selalu orang seperti itu, karena semua bisa saja berirama jika memang mereka menghendaki untuk bisa saling dekat dengan keluarga. Namun, orangtua juga perlu dibina agar mereka bisa menjadi teman maupun sahabat untuk anak-anaknya.
Memang betul kita perlu memberikan dukungan untuk korban, karena tentu diusia yang masih mudah ia mendapatkan perbuatan yang akan diingat seumur hidup. Semua tidak bisa berubah namun bisa diatasi dan diperbaiki. Pelaku perlu diberikan efek jera untuk menyadarkan bahwa dirinya perlu bertanggung jawab atas perbuatannya. Selain itu menyadarkannya bahwa kekuasaan tidak bisa membuatnya hebat di mata orang lain. Karena hanya akan membawa aura negatif dalam hidupnya.
Sesama perempuan perlu bergandengan tangan bahwa kita tidak selalu menjadi korban, namun bisa untuk berkembang diatas kaki sendiri. Bergandengan tangan bahwa perempuan tidak selalu kejam, karena ada sekitar yang menopangnya untuk berbuat positif. Bergandengan tangan bahwa perempuan tidak sendiri, korban juga tidak sendiri, sebab ada perempuan-perempuan lain yang siap mendukungnya melewati masa-masa sulit.
Perempuan juga perlu untuk berani mengemukakan apa yang sedang dialami dan dipikirkan. Berhenti menganggap bahwa diri kita ini lemah dan tidak berdaya. Sebab, selalu ada kekuatan dalam diri kita untuk bisa bertahan dan menunjukkan bahwa tubuh ini layak untuk diperlakukan positif. Jiwa kita layak mendapatkan asupan positif. Maka, perempuan perlu untuk kuat dan tangguh, sebab kita ini layak untuk berdiri tegak.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”