Di Dalam Hujan Terkandung Kenanganku

Senja selalu dapat menghibur kesendirianku, disinari matahari sore yang tak begitu menyengat dan indahnya perpaduan warna langit yang begitu mempesona, pikirku inilah waktu dimana bidadari-bidadari akan bersiap turun kebumi untuk menemani lamunan indah malam hari hingga manusia tertidur lelap dalam mimpi indahnya.

Advertisement

Saya masih saja menikmati waktu senja dipojok taman kota, disekelilingku banyak anak-anak yang begitu ceria memainkan permainan tradisional mereka hingga mereka lupa bahwa sudah waktunya mereka bergegas untuk kembali dan mempersiapkan diri seraya menjemput malam yang akan segera datang.

Langkah mereka terayun indah sambil berlari-lari kecil dan tampak raut wajah gembira menghiasi perjalanan mereka, namun sejenak pikiranku tertuju pada lamunan yang tak menentu. Mengingat momen indah dimana jantung berdetak lebih cepat dari biasa dan seketika badanku kaku dalam tatapan yang sulit aku dilepaskannya. Rasanya lapar yang kurasakan seakan menghilang, mungkin inilah yang disebut cinta pada pandangan pertama, dan saat itu juga tiba-tiba hujan merusak segala suasana dan aku sadari bahwa datangnya hujan adalah pertanda bahwa tatapan mesra kearahnya telah berakhir diiringi lari kecilnya ketiris sebuah kios kecil disamping jalan. Rasanya begitu kecewa dan sakit, dambil berteriak-teriak dalam hati.

Kaki ini perlahan melangkah mencari tau tentangnya wanita berhijab yang kutamui disela-sela turunnya hujan, mataku tertuju padanya seakan ingin bertemu dan mengucapkan salam sambil mengobrol ringan dengannya. Namun aku tak punya keberanian, mengapa begini rasanya.? Tanyaku dalam hati. Andaikan tadi kutemui dirinya, yah paling tidak melepaskan jaket yang kupakai untuk menghalangi jatuhnya hujan yang membasahi Jilbab merahnya atau paling tidak menemani kesendiriannya ditengah rintiknya air hujan.

Advertisement

Langkah itu terhenti ketika salah satu temannya memanggilnya, “Zahra..dari mana saja kamu. Tuh lihat kamu sampai basah kuyup begitu, kenapa ga bawa jaket kamu didalam mobil”.wanita berhijab itu bergegas masuk kedalam mobil putih yang dikendarai teman perempuannya, mobil mereka segera melaju diatas jalanan kecil dipersimpangan. Zahra.? Nama yang indah untuk seorang wanita muslimah, pikirku. Mengingatkanku pada Ibunda Sayyidah Fatimah Az-zahra yang selalu menjadi sosok wanita muslimah terbaik untukku.

Sepulangku kerumah saya mencoba memutar kembali peristiwa indah hari ini, seakan televise kecil yang kunonton dalam anganku, mengingat inci demi inci tatapanku tanpa melewati sedetikpun, walaupun akhirnya saat itu hendak dikacaukan oleh rintik hujan yang turun membasahi Jilbab merah yang dia kenakan. Yah, paling tidak indera ini telah menangkap karya indah tuhan yang hari ini kulihat, paling tidak juga saya telah dipertemukan dengan salah satu hamba-Nya yang membuat ingatanku lumpuh untuk memikirkan hal lainnya disela-sela kesibukanku. – Optimisku dalam hati kecil

Advertisement

Haripun berlalu seperti sedia kala dimana kesibukan membuatku terlena, kesibukan yang kunikmati siang dan malamnya. Namun andaikan aku bertemu dirinya disuatu kesempatan ingin sekali kukatakan :

“Hei kamu, andaikan engkau sadar bagaimana diriku terpaku dan membisu saat menatap mu, hingga aku lupa untuk berkedip”

“Hei kamu, andaikan kau tau tentang kakunya raga ini ketika ketika tatapan ini tertuju padamu saat itu”

“Hei kamu, andaikan kau tau seberapa sering aku mengingat hari itu, pikiran ini seakan memaksaku memutar kembali saat-saat dimana kamu melangkahkan kakimu seraya menjauh dari hadapanku”

“Andaikan kau tau seberapa inginnya aku untuk sekedar mengetahui seperti apa dirimu, yang membuatku seakan menghilang dari kenyataan untuk sementara waktu”

Untuk kau tau, wanita yang menyita perhatianku. Walaupun hanya namamu yang kuketahui dan hanya rekaman inderawi yang kumiliki saat ini. Saya akan bermohon kepada-Nya untuk mempertemukan kita disuatu kesempatan, dimana kamu tak lagi sombong mengayunkan langkah kakimu, dimana lidahku tak lagi kaku untuk menyapamu dan mengetahui lebih jauh tentang dirimu yang kuanggap misteri dalam hari-hariku. Kuharap Dia akan mengabulkan pintaku yang tak henti-Nya aku ucapkan dalam malamku, ketika semua orang tengah tertidur lelap dihiasi mimpi-mipi indah mereka.

Salam

Orang yang Memikirkanmu

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seseorang yang masih mencoba menjadi pribadi yang idealis dan berusaha menemukan progresif atas kebodohan pribadi.

4 Comments

  1. Kisah heroik ini sudah dibaca 21 ribu pembaca dan sudah mendapat 100 lebih komentar…
    Banyak yg bilang, sehabis baca cerita ini hatinya jadi meleleh…

    Coba yuukk dibaca:
    Ini kisah seorang tentara yg berjuang dimedan perang, bertahan hidup dihutan pedalaman Timor Timur, namun setelah berhasil selamat dari keadaan yg mengerikan, ternyata sang istri sudah menikah lagi dengan sahabatnya sendiri…
    Diangkat dari kisah nyata, dikemas dalam bentuk cerpen yg mengharukan:
    “KISAH CINTA SANG SERDADU”
    http://ahmadpajalibinzah.blogspot.co.id/2016/02/cerpen-kisah-cinta-sang-serdadu-1.html