Menjalani Proses Menuju Dewasa Memang Berat. Rasanya Ingin Sambat tapi Takut Dihujat :(

ingin sambat takut dihujat

Mendengarkan seseorang bicara dan memberikan empati mungkin memang belum menjadi budaya kita. Karena budaya kita adalah nnnnnngggggg -nganu rebahan sambil scrolling timeline mantan eh kepencet love warna merah. Eh, maaf bercanda :)

Advertisement

Berproses menuju dewasa memang bukanlah hal yang mudah. Ada begitu banyak tanggung jawab dan tuntutan yang jika tidak segera diselesaikan tentu mendatangkan semakin banyak kesulitan. Ditambah lagi, dunia hari ini sering memberikan standar hidup yang mulai tidak wajar dan memaksa kita berbohong untuk terus baik-baik saja. Padahal, sewajarnya manusia, kita mudah lelah dan sangat lumrah merasa ingin menyerah.

Hal-hal semacam ini yang membuat kita ingin menumpahkan keluh kesah kepada seseorang alias sambat. Hanya saja tidak semua orang bisa menjadi tempat sambat yang tepat. Beberapa orang memilih memendam sendiri bebannya. Menelan setiap duka sendirian karena lelah pada lingkungan yang terus memberi penghakiman. 

Setiap orang memang punya beban dan masalah masing-masing. Tetapi di dunia yang katanya nyata tapi fana ini, tidak ada skala yang mampu membandingkan ukuran beban seseorang lebih berat dari beban orang lain dan sebaliknya.

Advertisement

Lega dan reda adalah dua hal yang akan didapati ketika seseorang didengar. Didengar tanpa dihakimi membuat kita merasa bahwa tidak sendirian dan akan menjadi lebih kuat dalam menghadapi setiap cobaan. Dan bukankah seseorang yang merasa takut dihakimi padahal begitu ingin didengarkan, itu suatu hari bisa juga adalah kita? Sesekali coba dengarkan seseorang yang ingin bercerita seperti kamu ingin didengar. Sebab kadang hal yang kedengarannya sepele bagi kita ternyata justru menjadi masalah palling bertele-tele bagi orang lain. 

Padahal, mendengarkan seseorang bercerita juga sama sekali tidak memberikan kerugian bagi telinga. Terlebih jika orang itu adalah keluarga kita, sahabat, pasangan atau justru diri kita sendiri. Tidak perlu memikirkan saran seperti apa yang harus diberikan, seringkali beban hanya perlu diurai oleh telinga yang paling sabar mendengarkan.

Advertisement

Menghakimi memang mudah, tetapi kebiasaan yang kurang baik masih bisa diubah kan? Yuk, mulai dari sekarang coba dengarkan jika ada seseorang ingin menumpahkan keluh kesahnya. Jika memang kamu sedang tidak dalam keadaan yang baik untuk mendengar, setidaknya ada banyak kalimat positif yang bisa diucapkan tanpa membuat orang tersebut merasa insecure dan dihakimi.

Sebab ucapan, kadangkala jauh lebih melukai daripada tindakan. Mari lekas memanusiakan manusia sebagaimana kita ingin dimanusiakan, sebab di lain waktu, bisa jadi kita yang perlu telinga paling tepat untuk bisa sambat tanpa perlu dihujat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pernah jadi mahasiswi farmasi, tetapi jauh lebih suka meramu diksi.

Editor

une femme libre