Hawa dingin langsung menyusup hingga ketulang-tulang tubuh saat kami sampai di kawasan Dieng. Saya dan teman-teman memang sudah merencanakan liburan angkatan ini dari lama dan Dieng menjadi opsi yang paling banyak dipilih, karena tentu saja selain pemandangan dan hawa sejuknya yang menentramkan hati, letaknya juga cukup dekat dengan kampus kami yang ada di Semarang. Walaupun cukup dekat, tapi tetap saja kami butuh sekitar 6 jam untuk sampai kesana. Yah maklum, dengan menggunakan motor berbarengan, tentu ada banyak hal yang mengganggu perjalanan, entah itu kehabisan bensin, istirahat makan hingga menunggui teman yang entah tersesat kemana. Panjang cerita, akhirnya kami sampai di kawasan Dieng dan langsung menuju rumah salah satu teman kami yang memang berasal dari daerah ini. Baik sekali memang teman saya yang satu ini, bayangkan saja, dia dan keluarganya tidak keberatan untuk menumpangi kami yang berjumlah sekitar 35 orang, plus dengan tambahan akomodasi makanan.
Setelah menyantap ikan goreng beserta lalapannya, kami pun beristirahat selama kurang lebih 4 jam untuk kemudian melanjutkan perjalanan kami berkeliling Dieng. Tempat pertama yang kami tuju yaitu Bukit Sikunir, dengan harapan bisa melihat matahari terbit berlatar megahnya deretan gunung api, kami pun berangkat di awal subuh untuk memburu The Golden Sunrise. Dengan hawa dingin sekitar yang kontras dengan hawa panas tubuh akibat mendaki, kami berlomba menuju ke puncak bersama dengan banyak rombongan lain, mulai dari anak kecil, dewasa hingga orang tua. Walaupun belum sampai di puncak, pemandangannya tetap menakjubkan dengan semburat merah muda yang bersinar dibalik pegunungan. Namun, saya tetap bertekad untuk sampai ke puncak demi merasakan euforia seperti yang biasanya dirasakan oleh para pendaki ketika sampai di puncak gunung.
Sebenarnya tidak memerlukan tenaga yang terlalu besar untuk mendaki Bukit Sikunir, hanya memerlukan waktu pendakian sekitar 30 hingga 45 menit saja, bagi kalian yang tidak terbiasa mendaki gunung pun bisa menaklukan Bukit Sikunir ini. Namun ada beberapa tips nih bagi kalian yang ingin mendaki bukit ini, harus berhati-hati dalam melangkah karena lerengnya cukup curam dan banyak pengunjung yang hilir mudik sehingga harus sabar dalam melangkah, namun jangan khawatir karena terdapat jalan tangga dengan batas pengaman yang memudahkan akses pendakian. Bagi kalian yang sensitif dengan dingin juga bisa membeli beberapa pakaian hangat, syal, sarung tangan hingga penutup kepala sebelum mendaki, harganya pun terjangkau, tidak sampai 100 ribu.
Dengan penuh perjuangan dan napas yang sudah ngos-ngosan, saya pun berhasil sampai di puncak dan langsung dihadapkan dengan megahnya deretan pegunungan indah berlatar semburat jingga mentari pagi serta lautan awan yang menghiasinya. Walaupun tidak terlalu sesuai dengan ekspektasi, karena ternyata di puncak pun penuh dengan pengunjung yang sepertinya berlomba-lomba menjepretkan kameranya. Tapi tenang, tetap sangat worth it karena memang seindah itu pemandangannya diatas puncak, kalian juga bisa melipir sedikit ke bagian pinggiran bukit yang sepi pengunjung dimana pemandangannya juga tak kalah menakjubkan.
Setelah puas berfoto ria, saya dan teman-teman pun turun, dan baru saya sadari ternyata banyak sekali penjual makanan dan minuman yang berjejer. Mulai dari bola-bola kentang rebus, carica, hingga beragam makanan dan minuman hangat. Tanpa pikir panjang, saya pun membeli banyak sekali oleh-oleh untuk keluarga di rumah serta minuman hangat untuk menghangatkan tubuh yang sedari tadi kedinginan. Kami pun berjalan-jalan di sekitar kawasan ini untuk kemudian melanjutkan perjalanan beberapa jam kemudian. Rencananya kami ingin melanjutkan perjalanan mengunjungi Telaga Warna, namun ternyata tidak sesuai dengan kondisi keuangan kami yang menipis setelah berbelanja di Sikunir tadi. Sehingga dengan terpaksa, kami pun memilih kembali dan berputar-putar saja di sekitaran Dieng hingga memutuskan untuk kembali ke Semarang di sore harinya.
Nah, bisa banget nih kalian masukkan Bukit Sikunir dan Kawasan Dieng ke dalam list liburanmu nanti, tentu setelah pandemi mereda ya. Karena selain bisa merasakan hawa sejuk dan udaranya bersih, pemandangan dan objek wisata di kawasan ini juga sangat beragam dengan harga yang terjangkau. Jangan lupa tetap jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan agar kita bisa secepatnya terbebas dari pandemi dan tentunya bisa menikmati objek wisata di Kawasan Dieng ini dengan bebas. Salam sehat lestari!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”