Kota Wisata Batu memang selalu memiliki objek wisata alam yang tiada habisnya seperti Air Coban Talun yang berada di dusun Junggo, kecamatan Buniaji. Terdapat kawasan hutan campuran yaitu antara hutan rimba dan hutan pinus yang termasuk kawasan hutan lindung dan dilestarikan oleh pemerintah daerah. Hal ini merupakan upaya agar kawasan Coban Talun tetap terjaga. Coban Talun memberikan dampak langsung bagi kehidupan masyarakat sekitar dengan air yang mengalir sebagai sumber mata air yang jernih.
Jika musim kemarau tiba air disana tidak akan surut karena derasnya debit air yang dihasilkan. Melihat beberapa potensi yang bisa dikembangkan sebagai objek wisata, warga setempat mengubah tempat itu menjadi tambang penghasil uang. Objek wisata Coban Talun merupakan motor penggerak sebagai upaya mendongkrak perekonomian masyarakat di dusun Junggo. Meskipun berawal dengan pengelolaan yang seadanya, tetapi saat ini Coban Talun berhasil menjadi salah satu objek wisata alam yang diunggulkan. Disana terdapat beberapa tempat yang tersedia untuk anda kunjungi satu persatu.
Letaknya yang berada di daerah lereng gunung Arjuno, wisata air terjun Coban Talun memberikan esensi yang luar biasa disetiap perjalanannya untuk sampai ke titik utama destinasi wisata ini. Dengan melewati jalan setapak kita akan ditemani oleh suasana yang sangat alami dan dihiasi oleh pepohonan pinus sebagai penghibur selama perjalanan. Sebelumnya, hanya dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp 15 ribu, anda sudah bisa memasuki kawasan Coban Talun dan mulai untuk menjelajahi rimbunnya hutan pinus. Tentu saja dari pintu masuk menuju ke air terjunnya mempunyai jarak yang harus ditempuh. Tenang, tak butuh waktu lama untuk sampai ke air terjun Coban Talun yaitu hanya sekitar 30 menit anda sudah bisa menikmati air yang jatuh dari ketinggian 75 meter dan merasakan berada di ketinggian sekitar kurang lebih 950 mdpl.
Bermain dibawah air terjun yang segar tersebut akan menjadi sensasi yang luar biasa terbayar dengan lunas setelah lelah menempuh perjalanan panjang. Sungai dibawahnya hanya mencapai tinggi betis orang dewasa. Tetapi jangan lupa untuk tetap waspada dan berhati-hati karena bisa saja volume air tiba-tiba naik. Jangan sampai liburan yang diinginkan menjadi musibah yang tidak diinginkan.
Hamparan kebun yang dihiasi berbagai jenis tanaman dan bunga berwarna-warni akan memanjakan pandangan Anda ketika masuk kesana. Spot foto yang kompleks telah disediakan oleh pengurus disana bagi wisatawan agar mendapati hasil jepretan yang memuaskan. Terlebih lagi bunga-bunga yang berjejer rapi dengan dihiasi oleh payung-payung diatasnya sebagai penutup ruang yang kosong. Spot foto yang cocok untuk dilakukan sesi foto prewedding.
Ibarat kupu-kupu yang butuh bunga untuk diambil intisarinya, Anda juga membutuhkan bunga agar bisa menyelipkannya ke telinga pasangan anda agar melahirkan kesan yang romantic. Terdapat juga jasa fotografer dengan harga Rp 10 ribu per-foto untuk yang ingin mengabadikan moment tetapi tidak memiliki pasangan. Spot ini juga cocok bagi remaja-remaja yang mengejar foto dengan nilai “estetika” dan “instagramable” untuk diposting di sosial media.
Menjelajahi air terjun Coban Talun tentunya membuat badan lelah dan perut menjadi keroncongan karena kalori telah terbakar selama perjalanan. Para wisatawan diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar, karena selama di kawasan air terjun tidak ada satupun penjual makanan dan minuman. Duduk diatas bebatuan yang datar beralaskan tikar sembari memakan bekal bawaan selama perjalanan merupakan hal yang patut dicoba.
Tetapi jangan cemas jika terlanjur tidak membawa makanan dari rumah, di jalan sebelum memasuki kawasan air terjun Coban Talun telah tersedia banyak café dengan bermacam-macam menu pilihan. Sup daging sapi dengan kuah hitam yang terbuat dari kluwak misalnya. Tentu saja makanan tersebut merupakan rawon, makanan khas dari Jawa Timur. Pedas dan gurihnya kuah rawon khas Malang sembari menyeduh teh hangat khas Jawa Timur menjadi santapan yang sempurna di tempat yang bersuhu 18 derajat celcius tersebut. Harga yang dipasang pada menu café ini juga masih sangat terjangkau oleh kantong kita.
Tidak puas dengan hanya sehari menjelajah kawasan Coban Talun, Anda bisa menyewa penginapan dengan beberapa fasilitas yang telah disediakan. Kali ini ada yang berbeda dengan penginapan pada umumnya, yaitu di penginapan Coban Talun memamerkan Apache Camp berbentuk kerucut ala-ala suku Indian yang berasal dari Amerika Selatan. Ada satu lagi penginapan yang tak kalah nyentrik dengan Apache Camp, yaitu Pagupon Camp.
Penginapan yang berbentuk sangkar burung ini tersedia hanya 5 buah saja. Tidak perlu khawatir karena menginap di alam bebas, pengelola Coban Talun memberikan keamanan yang memadai dengan menempatkan petugas keamanan di beberapa wilayah. Anda juga dapat membeli souvenir sebagai oleh-oleh dari hasil berkunjung ke Coban Talun. Bertempat di dekat loket pintu masuk, terdapat toko souvenir yang menjual berbagai aksesoris, pakaian, pernak-pernik kerajinan tangan serta banyak lagi benda yang dapat dibeli sebagai kenang-kenangan. Berkisar mulai dengan harga Rp 10 ribu hingga ratusan ribu tersedia untuk anda dapat membawa pulang cendera mata dari Coban Talun.
Wisata alam Coban Talun dapat dikatakan unggul dari beberapa destinasi yang ada. Mulai dari air terjun yang sebagai destinasi utama wisata ini, perkebunan bunga, wisata kuliner, pesewaan peralatan perjalanan hingga penginapan yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung. Tentunya dengan berbagai objek wisata yang ada, secara tidak langsung anda dapat membantu untuk mendongkrak roda perekonomian masyarakat setempat.
Dengan harga yang ramah terhadap pengunjung dan keamanan yang terjamin merupakan suatu hal yang pasti dalam wisata ini. Lebih dari itu wisata alam akan membuat seseorang menjadi lebih rileks dan mengembalikan mood yang buruk. Ini juga dapat termasuk proses healing bagi diri sendiri dengan merasakan sensasi alam. (Handika Dewa, Mahasiswa Sastra Inggris UIN Maliki Malang)
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”