Hai masa lalu. Apa kabarmu?
Sudah lama aku tak mendengar kabarmu. Apakah kamu sudah merasa bahagia sekarang? Apakah kamu sudah menemukan duniamu? Apakah kamu sudah bisa tertawa lepas sekarang? Aku bersyukur pada Tuhan aku pernah dipertemukan olehmu dulu. Nyatanya seiring dengan berjalannya waktu, aku menemukan banyak cobaan yang lebih berat dari masa masa bersamamu dulu. Lucu memang~
Jika diingat lagi, dulu semuanya terasa indah, semuanya terasa ringan untuk dijalani, terasa semuanya akan selalu baik-baik saja. Namun nyatanya tidak seperti itu. Jauh bukan dari harapan kita? Oh maaf. Harapan kita? Atau hanya harapanku?Â
Aku yang dulu belum pernah mengenalmu bisa diperdaya hingga aku bisa mempercayaimu. Mencintaimu dengan setulus hati, dengan sekuat hati ini. Aku yang selalu mengangkatmu, menberikan mu masukan dan semangat untuk kehidupanmu. Percaya? Ya dulu aku percaya dengan semua kata kata dan janji manismu. Perlakuanmu menutupi siapa sebenarnya dirimu. Tidak ada hal negatif yang aku lihat, ya semua indah, indah dan indah. Tapi nyatanya aku disadarkan bahwa ini hanya dongeng. Bangun! Ini dunia nyata.
Aku terbangun dan sadar bahwa tidak selamanya kebahagiaan itu ku rasa. Tapi tidak mengapa karena mu sekarang aku bisa lebih mengerti apa artinya menghargai dan dihargai, karena mu, sekarang aku bisa lebih mengerti apa rasanya sakit dan apa rasanya cinta. Karenamu, sekarang aku tau mana teman, mana lawan. Karenamu, sekarang aku tau mana cinta mana buta. Memang tidak mudah untuk melupakan seseorang yang sudah menyakiti hati ini terlalu dalam.
Menghancurkan, bahkan meporak porandakan kehidupan dan ketenangan hati ini. Aku selalu bertanya tanya, apa sebenarnya kesalahanku? Apakah ada hal fatal yang pernah aku lakukan dulu padamu? Apakah hanya kekurangan yang ada dimatamu saat kamu melihat aku? Ya Tuhan. Apa salahku? Apakah ini karma atau apa?Â
Baiklaahh…
Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang. Masa lalu mungkin tidaklah mengenakan. Tapi aku selalu berusaha untuk berdamai dengan masalalu. Belajar dan belajar. Berguru pada masa kelam. Benci? Tidak aku sudah tidak benci. Memaafkan? Ya mungkin aku sudah mencoba untuk memaafkan.
Sulit? Ya sangat sulit. Aku tidak naif. Hanya saja aku juga butuh kebahagiaan. ketenangan. Ikhlaskan. Percayalah bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan melebihi kekuatan hambanya.
Kamu kuat! yeay ternyata kuat!
Hai hatiku, apa kabarmu sekarang? Sudah bahagia kah?
Tertanda : Masa lalu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”