Dear Waktu, Aku Bingung Harus Bilang Apa Tentangmu

Boleh jadi itu hanyalah masalah waktu yang mungkin harus terus dijalani.


Seandainya saja aku dapat berbicara pada waktu, mungkin kalimat-kalimat ini harus ku sampaikan kepadanya. 


Advertisement

Kalimat sederhana yang aku kutip dari beberapa lagu OST film Dilan 1991.


 “Waktu pula membawa aku pergi, tetapi perasaanku tetap saja kepadamu.”

The Panas Dalam Bank- Itu Akan Selalu


Advertisement

Aku seolah menyalahkan waktu yang membawaku pergi, padahal waktu tidak tau apa-apa dan tidak berbuat apa-apa, dia hanya menjalankan tugasnya. Masalah aku yang tak bisa meninggalkan perasaanku bersama masa lalu, seharusnya  menjadi urusanku dan hatiku yang aku tak pernah tau kapan akan terselesaikan.

Dari semua di dunia ini, waktulah saksi yang paling jujur untuk menunjukkan perasaan ku yang sesungguhnya terhadap manusia satu itu. Jika aku belum bisa meninggalkan perasaan ini, cukuplah waktu yang menjadi saksinya agar tak ada manusia yang tau bahwa aku masih terus membawa perasaan ini bersamaku. Perasaan yang seharusnya sudah ku buang dalam perjalananku bersama si waktu.

Advertisement


“Mengapa harus lama termenung, waktu terus bergerak bahkan ketika kau diam.”

The Panas Dalam Bank- Itu Akan Selalu


Si waktu kembali lagi menjadi penghalangku untuk memikirkannya. Kenapa dia tidak mau ikut berhenti bersamaku sekedar untuk merasakan bahwa aku tak kuat untuk memasuki sesuatu yang baru? Aku belum siap melangkah. Waktu, mengapa kau begitu tega, meninggalkanku. Jangan bergerak, temani aku yang saat ini hanya bisa terdiam. Berpikir saja aku tak mampu, apalagi bergerak maju. Diamlah bersamaku, tidakkah kau mau melangkah bersamaku? Saat kau meninggalkanku lihatlah aku akan menjadi semakin parah dan menderita. Jangan bergerak waktu.


“Setelah hari ini tersisa hanyalah Sepi, Berdoa semoga lekas kembali.”

The Panas Dalam Bank-Berpisah


Seberapa kuat aku harus berteriak, berapa jauh aku harus berlari, berapa hebat aku harus memohon dan berdoa agar kau kembali lagi, waktu. Mengapa sang waktu tidak peduli?  Mengapa dia tidak mendengar? Waktu membuat semuanya sepi bahkan hingga hari ini.

Waktu bolehkah aku memintamu untuk kembali? Aku tak mau membawa sepi ini bersamaku, ingin kukembalikan dia kepada pemiliknya. Mengapa sepi yang kau sisakan untukku? Kembalilah aku tak ingin bersama sepi, dia tidak cocok buatku, dia membuatku menangis dan menderita.


“Hari baik yang dulu sudah baik padaku, terima kasih.”

The Panas Dalam Bank- Itu Akan Selalu


Akhirnya, aku harus berterima kasih padamu sang waktu. Terima kasih untuk semua hal-hal indah yang pernah terjadi. Terima kasih sudah menciptakan perasaan bahagia walau hanya sementara. Terima kasih sudah setia bersama saat bahagia dan saat sedih, bahkan saat aku hanya bisa berdiam saja. Waktu betapa hebatnya kau, selalu bersamaku disini. Terima kasih waktu, tanpa mu semua cerita ini tidak akan pernah tercipta.

Bukan hanya film ternyata lagu di film ini cukup menyentuh hati. Masalah hati memang tak selamanya tentang hati. Boleh jadi itu hanyalah masalah waktu yang mungkin harus terus dijalani.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini