Menjalin hubungan asmara denganmu kala itu menjadi pengalaman pertama dalam hidupku. Benih cinta itu tumbuh ketika kau tabur perhatianmu setiap waktu, membuatku merasa menjadi wanita paling beruntung di masa itu.Â
Seiring bergulirnya waktu, cinta itu kian tumbuh. Aku mulai ketergantungan dengan keberadaanmu. Bahkan terlintas di pikiranku, rasanya aku tak akan bisa hidup tanpamu. Bak gayung bersambut, kau mengisyaratkan hal yang sama, seolah kau juga tidak bisa hidup tanpaku.
Waktu terus berjalan, kamu dan aku semakin tak ingin melepaskan dan berjanji akan selalu mempertahankan. Hingga suatu ketika, parasit dalam hubungan kita perlahan bermunculan, perbedaan pendapat, kecemburuan yang menjadi masalah khas dalam hubungan dan yang tak terhindarkan adalah orang ketiga mulai berdatangan. Aku kira itu hal biasa yang membumbui setiap hubungan percintaan dan akan kembali seperti sedia kala tanpa berujung perpisahan.  Faktanya memang sulit bertahan jika dua kepala sudah tak sejalan. Sebagai suatu keputusan, aku kau tinggalkan demi orang baru yang lebih menawan. Situasi ini cukup mengisyaratkan, hasratmu ingin bersamanya sudah tak tertahankan.
Tak ada yang bisa aku lakukan, memaksamu bertahan hanya menjadi kesia-siaan.  Perasaan menyesal pun datang berlalu lalang, aku yang masih anak baru dalam urusan percintaan mengiyakan janji yang kau ucapkan sembarangan, namun ku anggap sebagai ungkapan sakral. Kesedihanku tak hanya berhenti saat mendengar keinginanmu untuk pergi. Kesendirian selepas kau pergi ternyata jauh lebih menyakiti hati. Â
Belum lagi fakta yang kudengar bahwa kau benar benar tak ingin kembali lagi. Namun, rasa itu terlalu besar sehingga aku tak sanggup untuk membenci dan menghadang langkahku untuk berlalu. Aku memilih menunggu sampai batas waktu yang akupun tidak tahu kapan harus melangkah maju. Rasa yang terpaku di hatiku seolah olah tak akan bisa menerima orang baru yang datang untuk menggantikanmu. Sungguh aku dibutakan oleh cinta yang pernah ada dalam hatiku hingga tidak memberi kesempatan sosok lain menghiburku. Butuh waktu lama bagiku untuk tersadar bahwa sebenarnya aku hanya membuang waktu berhargaku.
Sampai suatu ketika, ada mahkhuk tuhan yang berhasil mengalihkan perhatianku.  Dia laki laki yang mau menerima semua kurangku dan menjadi pendengar yang baik untuk semua kisah piluku. Dia jauh berbeda denganmu, hampir tak ada cacat dimataku. Tak pernah terucap janji janji manis dari mulutnya, namun bisa kurasakan lewat tindakannya bahwa dia benar benar menginginkanku ada di sisinya. Ketulusannya mencintaiku berhasil membuatku lupa bahwa aku pernah sesedih itu menunggumu.Â
Tapi rasa benciku padamu sudah reda karena kehadirannya, harus ku terima bahwa kau juga bagian dari cerita.. Kehadiranmu kujadikan pengalaman untuk perjalananku di masa depan. Terima kasih sudah melepaskan, aku bahagia dengan dia di sampingku sekarangÂ
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”