Dear Aku,
Di suatu waktu nanti saat harimu tak lagi seru. Tolong berhentilah sejenak untuk sekedar membaca coretanku di masa lalu. Aku memang bukanlah pujangga yang pandai merangkai kata indah bukan juga mentor yang akan memnguatkanmu saat kau kesulitan. Aku hanya bagian dari masa lalumu yang terus bertahan tanpa lelah untuk bertemu denganmu di masa depan.
Dear Aku…
Hari ini langit sangat mendung, hujan sebentar lagi datang bertubi-tubi. Menghantamkan cakar tajamnya pada tanah kering dan tandus. Menghapus debu jalanan yang menyesakkan dada. Tahukah kau, dimasa lalu kau seorang pemberani. Seorang petarung tanpa rasa lelah. Kau juga seorang pelari tanpa kenal jarak. Kau terus berlari dan berlari. Huft, terkadang hidup begitu melelahkan. Ada banyak tokoh hebat di dunia, mereka cerdas dan jenius. Begitu juga denganmu. Salah satu jenis spesies manusia yang membuatku bangga menjadi bagian darimu. Terima kasih untuk bertahan dan bahagia.
Dear Aku…
Kau tahu berapa banyak aku menangis dimasa lalu. Satu, dua atau tiga kali sebanyak itu aku menangis. Konyol kau mungkin tak kan percaya. Aku memang tak pernah menangis di masa lalu. Aku hanya diam membisu tak bergeming. Diam tanpa suara memendam dalam senyap. Kau tahu berapa kali aku jatuh. Entahlah aku tak pandai berhitung. Yang kutahu aku hanya mencoba untuk bangun dan berjalan kembali. Aku hanya berjalan menjauh dan semakin jauh hingga aku lupa dari mana aku berasal. Aku tersesat hilang tanpa arah. Kakiku terluka ia bernanah.
Dear Aku…
Senja hari ini sangat indah, warna kuning keemasannya bersinar seolah menyapa langkahku yang lunglai. Beban di pundakku terasa sangat berat, air mata tertahan menggunung dipelupuknya. Hari telah berakhir seiring senja yang mulai memudar dalam pelukan sang purnama. Aku mulai menyapa malam, meletakkan semua lelah dan penat dalam laci meja disudut kamarku. Menunggu hingga esok dan membawanya kembali untuk melalui hari yang panjang. Terima kasih untuk menjadi kuat dan tangguh. Aku mencintaimu.
Dear Aku…
Lewat coretan ini aku berharap bertemu denganmu di masa depan. Sesulit apapun itu kau pernah bertahan. Kau seorang petarung. Bertahanlah dan jika kau benar-benar lelah tengoklah aku. Aku ada di belakangmu menjagamu agar kau tak ragu memilih jalan. Bahkan langit mendung pun akan memutih lagi. Pelangi akan muncul dan hujan akan reda. Pada akhirnya rerumputan akan tumbuh di tanah yang kering itu. Bacalah coretanku saat kau merasa terpuruk. Aku di sini ada untuk menghiburmu.
Dariku di masa lalu…
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”