Dari Anak Kos untuk Calon Anak Kos

Tips & Trik Menjadi Anak Kos

Menjadi mahaiswa baru merupakan fase baru kehidupan bagi setiap remaja yang baru saja menamatkan kehidupan mereka di sekolah menengah atas. Bisa dibilang, banyak hal yang akan berubah disaat memulai kehidupan menjadi mahasiswa baru. Mulai dari sistem kurikulum, sistem pembelajaran, jadwal perkuliahan, organisasi, bahkan lingkup pertemanan. Mahasiswa baru dituntut untuk bisa beradaptasi dengan baik agar nantinya dapat menjalankan kehidupan kuliah dengan baik sehingga bisa lulus dengan tepat waktu. Namun, beban ini akan bertambah berat nantinya pada anak rantau atau anak yang nantinya akan menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang jauh dari kedua orang tuanya.

Advertisement

Ya, mereka yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di sekolah menengah atas mendapat tuntutan lebih untuk bisa hidup mandiri tanpa kedua orang tuanya. Kehidupan mereka akan berubah 180 derajat. Mereka akan mulai memikirkan menu makan sehari-hari,memikirkan bagaimana membagi uang untuk keperluan kuliah, makan dan bersenang-senang, mulai berpikir juga bagaimana menyelesikan masalahnya sendiri. Hal ini juga merupakan salah satu proses menuju kedewasaan. Akan tetapi, tidak perlu khawatir mengenai bagaimana hidup di perantauan, jauh dari orang tua, dan mulai menjadi anak kos. Berikut beberapa tips untuk kalian, mahasiswa baru, yang akan mulai hidup menjadi anak kos.

Pertama, setelah berhasil lolos ke universitas yang kalian inginkan, kalian bisa mulai mencari kos sebelum dipenuhi oleh mahasiswa lain. Banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih kos karena nantinya ini merupakan tempat kalian tinggal selama jauh dari orang tua. Kos yang jaraknya lebih dekat dengan kampus tentunya lebih banyak peminat karena bisa menghemat biaya bensin, menghemat waktu perjalanan, dan memudahkan apabila nantinya ada barang yang tertinggal.

Selain itu, sistem keamanan dari kos tersebut juga perlu diperhatkan. Apakah ada cctv, apakah ada ibu kos yang tinggal di kos itu, apakah ada jam malam, apakah mendapat kunci gerbang pribadi dan lain sebagainya. Orang tua pastinya akan memilih kos dengan sistem keamanan yang lebih ketat karena akan memudahkan mereka untuk memantau anak mereka di perantauan. Sirkulasi udara di kamar kos juga perlu diperhatikan agar tidak mengganggu kesehatan. 

Advertisement

Setelah mendapat kos yang sesuai, sebagai anak kos penting untuk dapat membagi uang saku sesuai kebutuhan. Perlu disisihkan antara anggaran untuk makan, untuk keperluan kuliah, untuk hiling, untuk tabungan dan untuk dana darurat. Menurut saya dana darurat sangat penting karena kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi kedepannya. Jadi lebih baik mencegah daripada mengatasi. Untuk dana darurat jumlahnya tidak perlu banyak asalkan rutin setiap bulannya. Akan lebih baik jika ada dana sosial juga. Anggaran makan disarankan untuk sudah terbagi menjadi dana makan per har. Hal tersebut akan mempermudah kita dalam memilih apa menu yang harus kita makan dan bisa membatasi diri agar tidak boros. 

Sebagai anak kos yang memiliki anggaran tertentu untuk makan, sebaiknya tetap diutamakan memilih menu makanan seimbang agar tubuh tetap sehat. Ya, sangat penting bagi anak kos untuk menjaga kesehatannya karena pada akhirnya mereka sendiri yang akan kesulitan dan akan membuat kedua orang tua khawatir. Selain dengan makan makanan seimbang, anak rantau bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan mengonsumsi vitamin ataupun suplemen. Tidak lupa juga minum air putih yang cukup dan berolahraga teratur.

Advertisement

Dapat memanajemen waktu dengan baik juga penting bagi mahasiswa rantau. Mereka harus bisa membagi waktunya sendiri, kapan mereka harus bangun agar tidak telat mengikuti pembelajaran di kampus, kapan mereka harus membereskan kamar, mencuci baju, dan belajar. Semua kegiatan harus diatur agar kehidupan mereka berjalan seimbang. Yang bisa dilakukan agar bisa memanajemen waktu dengan baik adalah dengan membuat skala prioritas. Mana kegiatan yang penting dan harus diselesaikan lebih dulu dan mana kegiatan yang kurang penting. Selain itu juga berikan batas waktu penyelesaian agar kita tidak menunda-nunda dan sadar bahwa apabila kita terlambat menyelesaikan akan berpengaruh juga pada kegiatan berikutnya.

Menjadi mahasiswa rantau tentunya juga membuat kita rindu akan keberadaan keluarga disana. Suasana rumah yang biasanya ramai tiba tiba menjadi sepi setelah hidup di perantauan. Itulah yang biasa disebut dengan homesick. Homesick biasanya dialami oleh anak yang baru pertama kali merantau dan tinggal jauh dari kedua orang tanya. Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambah padatnya jadwal perkuliahan homesick akan pudar.

Mahasiswa rantau disarankan menyibukkan diri dengan kegiatan perkuliahan agar bisa melupakan kerinduan kepada keluarga. Bisa dilakukam dengan mengikuti organisasi, mengerjakan tugas, dan belajar dengan teman teman lain. Berkumpul dengan teman untuk sekadar makan atau belajar bersama dapat mengobati rasa rindu kepada keluarga. Yang paling penting adalah terus berkabar kepada kedua orang tua dimana pun dan kapan pun agar orang tua tidak merasa cemas. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Perkenalkan saya Aura Sabila Putri Sutanto mahasiswa Fakultas Kesokteran Universitas Sebelas Maret tahun 2022 dimana saat ini saya sedang menyelesaikan penugasan saya dengan menggunakan hipwee