Surat Terbuka dari Partner Keras Kepalamu. Semoga Semesta Mengamini Perjalanan Kita Ini

dari partner keras kepalamu

Hari ini aku masih bersamamu, menjadi teman sekaligus lawan dalam setiap perjalananmu. Entah sampai kapan aku akan bersamamu. Harapan dan doaku kupanjatkan agar bisa mengiringi setiap langkahmu, cukup sampai salah satu diantara kita dijemput takdir dalam keadaan terbaiknya masing-masing.

Advertisement

Aku masih punya banyak harapan tentang dirimu, harapan terbaik. Harapan yang akan tercapai jika salah satu diantara kita saling mendoakan, ketika doa-doa kita saling bertemu, semesta tersenyum. Dari sana, akan ada akumulasi doa-doa kita yang akan dicapai dalam bentuk yang nyata.

Dari setiap perjalanan, kita pernah melewati berbagai fase; mulai dari suka hingga duka, pahit ataupun manis. Tapi nyatanya, kita bisa melewati kan? Hal itulah yang membuat kita semakin kuat, yang membuat kita mengerti dan memaknai arti sebuah perjalanan.

Perjalanan masih panjang, kita tidak akan pernah tahu, di tempat mana pemberhentian terakhir kita. Di depan sana, ujian yang dilewati lebih berat. Mulai dari jalan yang terjal, penuh kerikil, hingga lemparan batu. atau bahkan angin kencang yang sewaktu-waktu menerpa.

Advertisement

Jangan terlalu cemas, kita bisa saling menguatkan satu sama lain; tangan yang selalu terbuka untuk digenggam, hati yang ikhlas untuk menerima apapun, pikiran positif dalam setiap apapun, telinga yang lebih banyak mendengar dan mulut yang selalu berbicara positif. Dalam setiap perjalanan mempunyai fasenya masing-masing, kadang di atas, kadang di bawah.

Dengan segala kesibukan dan aktivitas yang padat, selagi positif, lakukanlah! Karena dari setiap rutinitas yang ada dalam hidupmu, akan menjadi pembelajaran yang menjadikanmu lebih kuat, lebih hebat. Yang terpenting siap terima konsekuensi yang bakal terjadi, harus bisa bagi waktu dengan skala prioritas versimu, dan siap menentukan pilihan.

Advertisement


Banyak orang mengambil pilihan, tapi tak sadar dengan konsekuensi atas pilihan yang diambilnya. Atau hanya sadar pada baik-bainya saja, tapi tak peduli dengan konsekuensi baik dan buruknya. Karena terkadang hidup hanya perkara prioritas. Mana yang harus  di dahulukan daripada yang mana, hal mana yang perlu dikorbankan untuk hal yang lebih prioritas.



-Nazrul Anwar, GENAP 2


Perjalanan masih panjang, masih banyak episode bahagia dan sedih sesuai pada porsinya, semoga tetap menikmati dari setiap kejadian yang dilalui. Jangan pernah puas terhadap capaian yang pernah diraih, doakan saja yang terbaik, jaga kesehatan, jaga diri baik-baik, mohon maaf atas segala perbuatan atau ucapan yang tidak berkenan di hati, aku sayang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

a learner

Editor

Not that millennial in digital era.