Darah Kebencian yang Muncul Karena Sebuah Penghinaan

Jangan hina aku!

Tahun 2008…

Saat itu aku duduk di kelas 3 SD, sebelumnya masa kecilku begitu menyenangkan sama seperti anak yang lainnya tapi ketika itu sesuatu yang menyedihkan terjadi padaku, aku menjalani masa-masa sulit. Semua orang menjauhiku, menghina, dan merendahkanku bahkan terkadang aku diperlakukan semena-mena oleh mereka, dan orang-orang itu mereka tertawa dan menari di atas penderitaan ku. Sejak saat itu aku merasa sendiri, tidak ada yang memahamiku dan aku merasa menjadi manusia yang paling rendah dan lemah. Aku menutup diri pada dunia luar, kenapa mereka menghinaku? Apa salahku pada mereka? Aku diperlakukan tanpa perasaan.

Aku mengasingkan diriku, menjadi sosok yang pendiam dan murung bahkan aku menangis ketika yang lain menghinaku keadaan ini begitu menyakitkan membawa rasa trauma dalam hidupku bahkan sampai saat ini. Segala yang mereka katakan, perkataan buruk tentang ku selalu terngiang-ngiang dalam memoriku. Mengingat kejadian itu hatiku tercabik, aku berjanji untuk membalaskan rasa sakit ini pada orang-orang itu.

Aku akan membuat mereka mengakui keberadaanku. Bertahun-tahun aku menjalani hidup seperti ini, membuat dinding dimana hanya ada aku dan duniaku bukan aku apatis hanya saja aku terlalu takut untuk mempercayai orang lain karena bagiku semua orang sama saja. Aku mencoba untuk melupakan rasa sakit ini, mencoba untuk memaafkan mereka tapi begitu sulit rasanya mengingat perlakuan mereka padaku. Aku tidak membenci, hanya saja kejadian itu tidak akan pernah aku lupakan.

Terima kasih untuk kalian orang-orang yang telah menghinaku, memberikan rasa sakit yang tidak akan pernah bisa terobati. Menjadikan aku sosok gadis yang tangguh, aku tidak akan menangis seperti waktu itu, aku tidak akan menyerah pada keadaan. Dengan penghinaan yang telah kalian berikan aku akan membuktikan bahwa orang yang kalian hina akan tumbuh dan berkembang menjadi orang yang sukses di masa depan. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan, jangan lantas kita menghina dan merendahkan orang lalu melihatnya dengan sebelah mata. 

Apakah mereka manusia atau iblis yang menjelma dalam sesosok tubuh bertopeng?

Jika mereka manusia, kemana hatinya? Menindas orang yang tidak bersalah

Mencabik-cabik harga diri dan mengiris kehormatan

Mendorong ke telaga berlumur darah, membawa pada jurang duri dan belukar

Di dunia ini… kedamaian, cinta dan kebahagiaan hanyalah ilusi

Penjara luka mengubur derita

Tangisan terdengar ke seluruh mayapada

Menyeruakkan lolongan air mata

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis