Dampak Pemberian Gadget Sejak Usia Dini

Belakangan ini, mungkin sering terdengar berita di televisi atau di koran mengenai balita yang mengalami keterlambatan bicara, gerak, dan sebagainya akibat penggunaan gadget sejak usia yang masih sangat dini. Tidak hanya itu, ada beberapa kasus di mana balita-balita tersebut sampai mengalami kelumpuhan otak dan anggota gerak akibat terlalu sering menonton video ataupun bermain game. Semua itu merupakan dampak negatif pemberian gadget pada anak sejak kecil.

Advertisement

Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, kemajuan alat komunikasi menjadi sebuah hal yang mencolok di tengah kehidupan sosial kemasyarakatan. Kita bisa dengan mudah mendapatkan informasi yang terjadi di seluruh penjuru dunia hanya dengan mengakses benda bernama gadget dalam waktu yang singkat dan biaya yang murah. Apa itu gadget? Gadget merupakan perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah ia selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang memudahkan manusia dalam beraktivitas. Selain itu, gadget berukuran kecil yang memungkinkan ia dibawa ke mana saja dan digunakan kapan saja. Dari waktu ke waktu, para pengembang teknologi terus berusaha untuk membuat berbagai fitur gadget yang semakin memudahkan aktivitas manusia dibandingkan dengan teknologi sebelumnya.

Para pengguna gadget terdiri dari orang dewasa, remaja, serta anak-anak. Saat ini, anak-anak usia dini sudah pandai dalam mengoperasikan gadget. Anak usia dini adalah anak-anak di rentang usia 0-8 tahun. Di usia tersebut, anak-anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa, serta komunikasi yang khusus sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui.

Fenomena yang terjadi di zaman sekarang adalah banyaknya orang tua yang memberikan gadget pada anaknya yang masing tergolong terlalu muda untuk menggunakannya, yakni anak-anak usia dini. Ada berbagai alasan mengapa orang tua memberikan gadget pada anaknya di usia dini, di antaranya agar bisa ditinggal melakukan pekerjaan lainnya, agar tidak repot terus-menerus mengajak main anak, dan memberi hiburan pada anak bila mereka menangis atau merengek. Padahal, banyak dampak negatif yang timbul bila anak sudah kecanduan gadget, seperti mengganggu pertumbuhan otak anak, tumbuh kembang yang lambat, obesitas, sifat agresif, kelainan mental, serta gangguan kesehatan mata.

Advertisement

Anak usia dini yang kecanduan bermain gadget akan mengganggu pertumbuhan otak anak, yang seharusnya berkembang dengan baik menjadi berbagai keterampilan dan fungsi, menjadi tidak sempurna. Akibatnya, anak akan mengalami keterlambatan dalam bicara, keterampilan, kognitif, kelainan mental, gangguan kesehatan mata, dan sebagainya. Selain itu, anak yang kecanduan bermain gadget akan cenderung untuk malas bergerak yang mengakibatkan ia berisiko mengalami obesitas dan kelemahan bahkan kelumpuhan pada otot. Tidak kalah memprihatinkan, video atau game yang dimainkan oleh anak di gadget terkadang tidak sesuai dengan usia anak tersebut sehingga anak memiliki sifat yang agresif dan kecanduan game yang membuat anak menjadi antisosial terhadap orang di sekitarnya.

Melihat banyaknya dampak pemberian gadget pada anak usia dini, bukan berarti tidak boleh sama sekali memberikan gadget pada anak. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni sebaiknya memberikan gadget pada anak yang terjadwal, mengawasi anak ketika menggunakan gadget, tidak memberikan gadget pada anak ketika menangis atau merengek karena itu akan dijadikan senjata untuk terus memintanya pada orang tuanya, mengajak anak bermain permainan yang mengasah kreativitas dan tumbuh kembangnya, serta yang paling penting adalah jalin komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Dengan demikian, diharapkan anak usia dini Indonesia dapat tumbuh sempurna menjadi anak yang sehat, cerdas, terampil, dan berkarakter dan bisa memajukan Indonesia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis