Kepala, pundak, tugas lagi tugas lagi!
Capek banget asli tugas mulu, zoom mulu, presentasi mulu!
Kuliah udah kayak kerja rodi ya, nggak ada istirahatnya
Capek banget, pingin istirahat sebentar aja nggak bisa!
Begitulah kira-kira obrolan saya dengan teman SMA saya di salah satu platform obrolan online. Dapat dikatakan kami adalah mahasiswa baru yang sedang kesusahan beradaptasi dengan dunia perkuliahan.Â
Kuliah itu senangnya saat lihat pengumuman lolos doang, setelah itu ya cobain sendiri, hahaha! tulis sebuah kalimat yang saya baca di media sosial.Â
Awalnya, saya meragukan kalimat tersebut. Masa iya, sih?
Kuliah bukannya seru?Â
Bisa memakai baju bebas yang pastinya lebih nyaman daripada seragam. Jadwal yang tidak sepadat sekolah sehingga bisa bersantai ria. Bertemu dan bertukar cerita dengan teman-teman dari berbagai daerah.
Membayangkan itu saja, sudah membuatku tak sabar untuk menginjak bangku perkuliahan. Â
Namun sekarang, kenyataan berbanding terbalik. Kata-kata itu sangat relate dengan kehidupan saya. Tiada hari tanpa tugas. Bahkan saat weekend pun masih saja disibukkan oleh acara organisasi. Libur hanya sekedar angan belaka. Selain itu, rasa takut tidak punya teman, kesepian, dan terasingkan pun menambah beban pikiran di kepala saya.Â
Kata orang-orang, fenomena ini disebut culture shock. Waduh… ​​​​​Apa tuh?
​​​​APA SIH CULTURE SHOCK ITU?
Culture shock ialah sebuah istilah untuk menggambarkan apa yang terjadi pada orang-orang ketika berada di lingkungan baru yang berbeda jauh dari lingkungan lamanya. Peralihan siswa menjadi mahasiswa adalah sesuatu yang amat kontras perbedaannya.Â
Pada saat masih sekolah, apabila guru berhalangan hadir akan memberikan sebuah tugas dan mungkin saja ada jam kosong yang membuat anda bahagia. Namun saat kuliah, jika dosen berhalangan hadir maka waktu perkuliahan akan diganti lain waktu. Tak jarang pula, Dosen akan mengambil hari libur anda.Â
Jika di sekolah, guru ikut pusing apabila nilai muridnya kurang dari rata-rata. Di perkuliahan, dosen cenderung tidak peduli dan memberikan nilai sesuai dengan nilaimu selama ini.
Didunia perkuliahan, anda akan mendapat teman yang berasal dari berbagai daerah dengan keberagaman budaya yang berbeda. Tak jarang, ada cerita menggelitik dari daerah masing-masing.Â
Di sekolah, beberapa guru menggunakan bahasa Indonesia dan terselip bahasa sehari-hari untuk menjelaskan materi. Di dunia perkuliahan, jangan kaget jika ada beberapa dosen yang menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan materi. Hadeuhh… Sudah materi susah, memahami penjelasan pun juga susah. ​​​​
Oh ya! Say goodbye pada akhir pekan yang menyenangkan. Sabtu dan minggu-mu mungkin akan diisi oleh urusan organisasi, acara kepanitian atau bahkan tumpukan tugas yang menuntut untuk dikerjakan.Â
Walau begitu, tetap semangat ya!
LALU BAGAIMANAÂ SIHÂ Â CARA MENGATASIÂ CULTURE SHOCKÂ ITU?Â
Culture shock tidak terjadi sehari atau dua hari saja. Bisa berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Hal ini terjadi karena kita masih beradaptasi dan belum terbiasa saja. Dibutuhkan perjuangan yang keras agar terbiasa. Maka dari itu, disini akan dijabarkan beberapa tips untuk mengatasi culture shock berdasarkan pengalaman pribadi saya.
- Cari teman untuk berkeluh kesah
Awal menjadi mahasiswa baru, tidak ada hari tanpa berkeluh kesah. Setiap hari, roomchat grup kami selalu ramai. Sekedar menyampaikan uneg-uneg yang ada di dalam hati agar tidak semakin menjadi-jadi. Dari situ, saya menyadari bahwa saya tidak sendiri. Memiliki teman dengan keluhan yang sama membuat beban dan lelah saya pun perlahan hilang.
- Dibawa santai aja
Banyak dari mahasiswa baru memikirkan bagaimana seharusnya ia beradaptasi. Selain itu, ketakutan seperti tidak memiliki teman, kesepian dan terasingkan kadang juga membuat mereka merasa burn out dan ingin menyerah. Solusinya adalah santai aja. Jangan dipikirkan terlalu berat. Ketakutan dan kesulitan tersebut akan hilang perlahan seiring berjalannya waktu.
- Pergi keluarÂ
Keluar rumah tidak harus ke tempat yang jauh dan mahal. Anda bisa manfaatkan tempat-tempat dekat rumah seperti angkringan, taman atau tempat yang sekiranya dapat menyegarkan pikiran. Bahkan duduk di pinggir jalan raya sambil melihat kendaraan berlalu lalang, atau sekadar melihat aktivitas-aktivitas yang terjadi sudah akan membuat anda merasa relax.Â
SISI POSITIF TERKENAÂ CULTURE SHOCK
Culture shock tidak melulu tentang hal negatif. Ada banyak juga hal positif yang dapat diambil. Seperti cerita teman saya berikut.
Saya memiliki teman yang dulu sangatlah malas sekali. Mengerjakan sesuatu selalu mepet deadline. Namun, semenjak memasuki dunia perkuliahan, ia menjadi pribadi yang lebih menghargai waktu dan tidak pernah menunda pekerjaan. Bahkan hari ini diberi tugas, saat itu pula dia mulai mengerjakan.
Bagi saya pun, semenjak mengalami culture shock tersebut, saya menjadi lebih menghargai waktu sehingga saya bisa lebih produktif.
Nah, dari sini dapat disimpulkan bahwa culture shock adalah hal yang wajar bagi mahasiswa baru. Peralihan dari dunia sekolah ke dunia perkuliahan memang tidaklah mudah, butuh usaha yang besar untuk beradaptasi.
Diperlukan motivasi serta dukungan dari keluarga dan teman agar mahasiswa yang mengalami culture shock merasa lebih berharga. Siap menerima perubahan dan mensyukuri apa yang terjadi adalah kunci menjalani kehidupan yang bahagia bagi mahasiswa.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”