Dulu hidupku gelap seperti langit abu-abu. Sampai pada akhirnya, Tuhan mempertemukanku dengan seseorang yang mengubah hidupku yang sebelumnya gelap, menjadi terang. Bercahaya indah seperti warna pelangi. Setiap hari-hari yang aku lewati bersamanya, adalah hari yang selalu indah dihidupku. Namun aku sadar, kebersamaan ini harus diakhiri. Karena aku tahu, aku nggak mungkin bisa selamanya sama dia.
Dia mencintai seseorang. Dan orang yang dicintainya itu bukan aku, melainkan sahabat dekatku sendiri. Akhirnya aku memutuskan untuk menjauhi dirinya. Menjauhi dirinya memang tidak mudah, tapi pelan-pelan aku yakin diriku bisa. Kita yang dulu saling berkomunikasi lewat chat, tapi sekarang sudah lebih dari sebulan kita tidak pernah berkomunikasi lagi.
Aku tahu, dia pasti marah kepadaku. Namun itu semua aku lakukan, demi kebahagiaannya. Karena kebahagiaan yang dia punya tidak ada padaku, tetapi ada di dalam diri orang yang sangat dia cintai. Dia adalah orang yang sangat baik. Aku beruntung bisa diberi kesempatan sama Tuhan, untuk bisa bertemu dan mengenalnya sampai sedekat ini.
Terlebih lagi, jika aku bisa menjalani hidupku bersamanya. Namun, semua khayalanku itu tidak akan mungkin menjadi kenyataan. Mungkin dengan cara meninggalkannya, aku bisa cepat melupakan semua kenangan yang ada bersamanya.
Rasa sayang yang dia punya untukku tidak akan pernah berubah menjadi cinta. Karena rasa sayang yang dia punya itu tumbuh dari kebersamaan kita setiap hari, dan itu wajar. Mungkin aku yang terlalu cinta kepadanya. Tapi sekarang aku sadar, bahwa cara dia menatap Mira itu beda. Aku bisa melihat dari matanya yang begitu nyaman jika berada disisi Mira, sahabat dekatku. Sedangkan di sisiku, dia hanya menatapku secepat kilat seperti petir yang datang memperdengarkan suaranya, lalu pergi seketika.
Terkadang, aku merindukan kehadirannya. Ingin rasanya aku bisa kembali ke waktu dimana aku belum punya rasa cinta sebesar ini kepadanya. Mungkin setiap rindu ini datang, aku hanya bisa memejamkan mataku dan mencoba membayangkan wajahnya yang sedang tersenyum.
Itu adalah salah satu cara untuk mengobati rasa rinduku kepadanya. Sebenarnya aku ingin menemuinya, tapi aku sadar bahwa aku bukanlah orang penting dalam hidupnya. Mungkin Tuhan menghadirkan akudidalam hidupnya, agar aku bisa merasakan kebahagiaan yang sebelumnya tidak pernah aku dapatkan dari siapapun.
Aku cuma bisa berdoa dan berharap agar kelak ketika aku bertemu dengannya lagi, aku bisa melihat senyum manisnya seperti rasa es krim yang pernah dia berikan kepadaku. Manis dan penuh warna. Dan setelah bayangnya hilang dari pikiranku, aku kembali melanjutkan aktivitasku.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”