Sekumpulan orang-orang dengan mudahnya melabeli kata ‘selalu benar’ untuk manusia berjenis kelamin perempuan. Sebaliknya, anggapan tersebut juga semakin afdol disandingkan dengan satu anggapan lainnya yang seakan semakin meyakinkan bahwa memang benar bahwa cewek nggak pernah salah, yakni ‘apapun alasannya cowok tetap salah’ sambil ketawa ha-ha-ha-ha.
Hey guys, jujur itu nggak nyaman. Coba bayangkan jika kalian melakukan sesuatu yang menurut kamu itu benar atau kamu terlalu ngeyel dengan pendapatmu sehingga membuat lawan bicaramu yang malas meladeni akhirnya menyimpulkan bahwa kamu harus dianggap benar dan dituruti saja biar nggak rewel lagi. Kamu nyaman, nggak? nah.Â
Tuh, kan, cowok salah lagi? Batin mereka yang sekali lagi tetap berpendirian bahwa label ‘cewek selalu benar’ memang sungguh benar. Jadi disini sebenarnya yang ngeyelan siapa ya?
Sebelum itu, mari kita tarik sebuah benang tersembunyi yang mungkin saja berdampak agak nylekit untuk diterima bagi kaum perempuan. Barangkali satu-dua atau beberapa perempuan diluar sana berpendapat yang sama, mereka menyetujui bahwa label tersebut memang sangat pas bagi mereka. Sehingga bisa dijadikan alasan saat mereka sedang berselisih dengan laki-laki lalu menjadikan label tersebut sebagai senjata terampuhnya. Kamu tau kan, definisi cewek selalu benar? ucapnya final membuat lawan bicaranya kicep menahan kesal.
Kan, kan, cewek aja setuju. Kok dipermasalahkan? Kata mereka, membela diri lagi.
Itu karena label yang kamu pasang untuk perempuan, sayang. Sebuah kebiasaan yang bertumbuh akhirnya menjadi budaya sehingga melekat kuat dilingkungan sekitar tempat kamu tinggal. Yang pada awalnya hanyalah sebutan remeh akibat kekesalan karena tidak bisa mengontrol perempuan, lama kelamaan berubah menjadi label yang seakan sudah dipatenkan oleh lingkungan sosial. Pada akhirnya perempuan-perempuan itu tanpa sadar menyanggupi kebenaran dari label darimu tersebut.
Salah sendiri suka ngeyel, jadi cewek kok ribet amat! tambah mereka, mulai kesal.
Itu karena bisa saja kamu sedang berhadapan dengan seorang perempuan dengan karakter keras kepala sehingga apapun yang dia yakini, entah sebenarnya dia salah atau benar, wajib hukumnya kamu setujui. Sedangkan berbicara perihal karakter, tidak bisa serta merta menggeneralisasikan bahwa semua perempuan didunia ini seperti si perempuan yang kamu hadapi itu. Bukankah satu orang dengan orang lainnya berbeda sifat dan karakternya?
Serba salah kan, jadi cowok. Setuju salah, enggak setuju salah. Maunya cewek itu yang kayak gimana, sih? kata mereka, semakin kesal.
Nah tuh, berarti kamu masih belum memahami definisi ‘setiap orang memiliki sifat dan karakternya masing-masing’ sehingga kamu melimpahkan dan menyamaratakan semua hal seperti yang pernah kamu temui dan alami. Padahal nggak semua kayak gitu juga, ferguso!
Kata orang, perempuan adalah teka-teki. Mungkin ini benar adanya kalau perihal masalah perasaan. Tetapi, bukankah sama saja antara perempuan dan laki-laki akan susah dimengerti jikalau menyangkut isi hati? Pun jika itu masalahnya maka seharusnya dibutuhkan saling memahami satu sama lain agar tidak terjadi kesalahpahaman apalagi perselisihan. Tunggu dulu, jangan anggap ini adalah bentuk pembelaan terhadap perempuan sehingga bisa dengan mudah kamu labeli lagi padahal sebenarnya kamu hanya sedang meremehkan sosok perempuan dengan sanjungan ‘cewek benar’ padahal kamu hanya malas meladeninya saja.
Label ‘cewek selalu benar dan cowok selalu salah’ sebenarnya itu membuat kami kaum perempuan merasa nggak nyaman. Pertama, perempuan yang paham akan relasi akan merasa bahwa sebenarnya kamu tidak serius berhadapan dengannya. Karena sebuah komunikasi yang baik adalah adanya timbal balik antara satu sama lain. Saat perempuan sedang melakukan sesuatu atau berpendapat akan suatu hal yang menurut lawan bicaranya tidaklah benar alias salah, lalu kamu punya pendapat lain yang berbeda maka ia akan menghargai tanggapanmu. Bahkan lebih jauh lagi, jika ia tetap yakin benar maka ia akan memberikan alasan jelas, atau jika ia sadar bahwa ia salah maka tak segan ia akan menerima tanggapanmu dan mendiskusikannya bersamamu dengan baik.
Alih-alih memberikan umpan baik sebagai bentuk kesetaraan relasi, jika kamu serta merta langsung melabelinya dengan sebutan ‘cewek selalu benar’ itu berarti kamu bukanlah lawan bicara yang baik untuknya. Kamu tidak terbiasa dengan perbedaan pendapat, tidak terbiasa dengan diskusi, apalagi menghargainya sebagai manusia yang juga setara dengan posisi laki-laki.
Kedua, itu artinya kamu nggak layak untuk menjadi bagian dari orang-orang disekitarnya. Apalagi untuk dijadikan sebagai pasangan hidup, duh agaknya berat ya. Perempuan yang paham akan nilainya sebagai manusia, peran dan fungsi seharusnya bagi lingkungan sekitar maka ia akan paham kemana dan siapa saja orang-orang yang patut untuk ia jadikan orang-orang dalam lingkup kehidupannya baik sebagai teman maupun pasangan.
Aku juga nggak mau tuh punya pasangan yang suka ribet dan ngeyelan kayak gitu! Final mereka, makin nggak bisa terkontrol.
Ya sudah, kalau begitu gampang. Cari mereka-mereka yang sepaham denganmu, bahwa memang label cewek yang paling benar memang benar-benar adanya, lalu hiduplah bersama mereka sehingga kamu semakin senang karena merasa bisa menundukkan sosok perempuan dibalik sanjungan kata cewek bener dan cowok salah.
Toh, juga, perempuan yang paham akan nilai dan perannya tidak akan mendekati orang dengan pemikiran sepertimu, he he he.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”