#CerpenHipwee Dua Dunia Sonya (Part 2)

Semakin mahir mengendalikan mimpinya

Ternyata Sonya semakin mahir mengendalikan mimpinya. Seminggu ke belakang, Sonya melatih dirinya agar tidak terganggu dengan lingkungan sekitar ketika ia sedang sibuk di dunia keduanya itu. Ia butuh ketenangan untuk bisa fokus memerankan dirinya sebagai musisi terkenal. Entah dia dapat ilmu dari mana, tapi dia tetap bisa melanjutkan tidurnya meskipun mama-nya terus mencoba untuk membangunkannya. Di “kehidupan” Sonya sebagai musisi, Sonya sedang melakukan persiapan untuk konser tunggal perdananya.

Advertisement

Bukankah ini adalah impian semua musisi? Tiketnya pun sudah terjual habis sejak hari pertama penjualan tiket dibuka! Bagaimana Sonya bisa meninggalkan “kehidupannya” yang luar biasa ini? Sonya sudah berada di backstage, kurang dari 15 menit lagi konser tunggalnya itu dimulai. Ia masih berlatih sambil memetik gitarnya.


“Sonya, stand by di sini aja ya. Jangan kemana-mana. Kita sebentar lagi naik”, kata Road Manager Sonya.

“Oke siaaap!”, jawab Sonya dengan santai.


Advertisement

Sonya terlihat santai, namun di dalam hatinya ia sangat gugup! Tiba-tiba, ia mendengar suara laki-laki memanggil dirinya.


“Sonya… ke sini sayang…”


Advertisement

Sonya sangat kaget. Sayang??? Siapa laki-laki yang barusan memanggil dirinya sayang? Kemudian Sonya membalikkan badannya. Ia melihat sosok laki-laki bertubuh tinggi. Laki-laki itu berambut ikal, tegap, terlihat sangat gagah. Namun ia masih membelakangi Sonya.


“M-m-maaf… anda siapa ya..?, jawab Sonya terbata-bata.


Laki-laki itu membalikkan badannya ke arah Sonya.


“Papaaaa…!!!!”, teriak Sonya sambil membanting badannya ke pelukan papanya.


Sonya menangis sejadi-jadinya. Laki-laki itu tersenyum sambil mendekap anaknya itu. Betul. Laki-laki itu adalah Papa Sonya.


“Papa…. Sonya kangen banget sama papa!!! Sonya gak nyangka bisa ketemu papa di sini!!!”

“Sonya… papa sedih…”

“S-s-sedih kenapa, paaa?”

“Semasa papa hidup, papa gak tau kalau Sonya punya mimpi untuk jadi penyanyi. Mungkin kalau papa tau dari awal, papa bisa usaha sekuat mungkin untuk buat mimpi Sonya jadi kenyataan…”

“Jangan bilang gitu pa… Liat Sonya sekarang pa. Sonya udah berhasil!! Sonya bahkan bentar lagi mau nyanyi di konser tunggal Sonya!!!”

“Sonya sayang… sadar, nak.. Ini bukan kenyataan.. Ini hanya ada di mimpi kamu…”


Sonya seketika lupa bahwa ini semua hanyalah khayalan buatannya semata. Sonya terlanjur menganggap dunia mimpinya ini adalah dunia yang sebenarnya.


“Nak, papa mohon kamu berhenti, ya? Kembali lagi menjadi Sonya yang cerdas dan ambisius di sekolah. Yang rajin bimbingan belajar. Mama kamu nungguin. Jangan buat dia khawatir…”

“Papaaa….. maafin Sonya… Sonya udah terlanjur suka kayak gini. Sonya gak mau balik jadi Sonya yang biasa-biasa aja!!!”

“Nak, siapa bilang kamu biasa-biasa saja? Sonya anak yang luar biasa. Sonya sangat cerdas sampai bisa berada di sini. Tapi Sonya harus sadar kalau ini cuman khayalan. Cuman mimpi. Ayo nak pulang. Mamamu udah nunggu.”

“T-tapi.. karena Sonya kayak gini, Sonya akhirnya bisa ketemu papa!!!”

“Sonya selalu ingat papa kan? Sonya harus percaya kalau papa selalu ada di sisi Sonya. Papa gak akan pernah ninggalin Sonya. Jangan takut. Sekarang, kamu sudahi semua ini yaa. Lupakan semua mimpi ini. Kembali jadi Sonya yang ceria dan produktif. Jaga mama untuk papa yaa sayang…”

“Oke pa… Janji ya pa, jangan tinggalin Sonya lagi..”

“Iya papa janji, Nak. Sekarang kamu bangun yaa.. dan lupain semua ini..”

“Iyaa paa. Sampai ketemu lagi pa. Sonya sayang papa.”

“Papa sangat sayang Sonya, sampai kapanpun…”


Pada akhirnya Sonya bangun dari tidur panjangnya. Mama Sonya memeluknya erat, seakan tidak mau kehilangan anak satu-satunya ini.


“Mama, maafin Sonya…”

“Mama takut banget kamu kenapa-napa nak…”

“Maafin Sonya yaa ma.. udah bikin khawatir.. Sonya janji gak akan kayak gini lagi…”


Sonya dan mamanya memeluk erat tubuh masing-masing. Sonya sudah bertekad bulat untuk melupakan semua khayalannya itu. Dua Dunia Sonya berakhir sampai di sini. Dan Sonya kembali lagi menjadi gadis cerdas dan ambisius seperti sebelumnya

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini