Bercermin kepada hati yang terdalam.
Bercermin melihat jauh kedalam sanubari. Cerminan diri sebagai pengingat diri yang tercermin dari dalam hati.
Allah senantiasa menuntun lisan seseorang. Menjaga apa yang telah kita niatkan didalam hati ialah kuncinya. Apa yang kita lakukan tidak pernah luput dari penjagaan-NYA. Allah Maha Mengetahui Segala-NYA. Ia Sang Khalik Yang Maha memberikan ilham terbaik dan mengubah segalanya. Hati kita pun berada didalam genggaman-NYA. Meniatkan segala sesuatunya hanya untuk beribadah kepada Allah ialah hal dasar yang sangat mutlak.
Begitu banyak karunia yang diberikan yang tidak luput dalam penjagaan Sang Khalik. Akan lebih bermanfaat jika apa yang telah diberikan dapat mengalir dan berdaya guna kepada sesama insan dengan saling berbagi dan memahami. Dan sebagai pengingat diri tentunya kita harus lebih banyak belajar untuk mampu memahami letak hati kita yang sebenarnya, mampu untuk memahami lebih akan keberadaan letak diri. Begitupun halnya dengan saling memahami sesama individu. Iman didalam hati yang menjadi keyakinan dan kekuatan diripun membutuhkan penjagaan dan penguatan agar tetap stabil. Karena faktor-faktor yang kerap datang menguji silih berganti terkadang membuat iman itu fluktuatif.
Karena sudah menjadi kodratnya dan sudah menjadi hal yang lumrah, dari setiap individu mempunyai kadar permasalahan yang berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lainnya. Kenapa iman itu bisa fluktuatif? Iman fluktuatif biasanya disebabkan oleh suasana hati dan pikiran yang cenderung berubah, bisa juga disebabkan aktifitas yang menjadi pemicunya. Untuk menchargenya ada baiknya kita selalu beristighfar untuk meredamkan segala apa yang dirasakan, dengan begitu hati kita pun menjadi lebih tenang.
Pondasi kekuatan yang terletak pada jiwa kita dalam menjalani kehidupan ini ialah iman yang terletak didalam hati.
Hanya kepada Allah kita berharap dan meminta. Segala apa yang diharapkan. Segala apa yang dirisaukan dan segalanya yang dirasakan… Cukup menengadah dan berpasrah diri meminta kepada Sang Maha Pemilik Hati. Bermunajat kepada Sang Pemilik Segala-NYA… Langitkan tanpa jeda harap dan pinta kepada semesta, agar Allah senantiasa memberikan kebaikan dan menjaga hatinya untuk kita. Itu cara yang paling menentramkan hati dan elegan, disaat segala tumpukkan rasa meluap tak tertampung dan menumpuk tanpa daya kita, yang menguatkan hati kita kembali hanya dengan kembali menata hati dan mendekat dengan sangat dekat kepada Ilahi Rabbi.
Menguatkan iman dengan mencintai iman yang menjadi keyakinan dan kepercayaan didalam hati kita. Letak kebahagiaan yang sejati tidaklah dapat diukur dari apa yang nampak ataupun materi. Karena hakikinya, letak kebahagiaan yang sejati berasal dan berada hanya didalam hati yang damai dengan mengucap syukur dan mendekat dengan Rabb-NYA. Obat dari setiap masalah dan ujian yang kerap datang hanya ada didalam hati, dengan letak kekuatan iman yang ada di dalam hati… Insya Allah kita mampu melewatinya dengan hati yang lapang. Dan jadikanlah doa sebagai kekuatannya.
Menjadikan sebuah doa itu sebagai kewajiban dan kebutuhan kita, dan menjadikan doa sebagai salah satu hobi utama didalam kehidupan ini. Dengan menjaga doa-doa kita, hati pun menjadi lebih tentram. Membantu keyakinan kita menapaki diri dari setiap likuan perjalanan yang ditempuh. Bertahan pada keputusan yang terkadang sering menguji. Ujian terhebat itu ialah ujian perasaan, dan tiada daya dan upaya kekuatan… selain bersandar dengan kekuatan doa yang menjadi sumber kekuatan hati sekaligus senjata ampuh didalam hati.
Seperti halnya orang yang mengayuh sepeda, perlahan namun tepat pada waktunya dan pasti sampai pada apa yang ditujunya. Begitu juga dengan berdoa, meskipun perlahan dengan yakin dan sabar, Allah pasti mengabulkan jika memang itu takdir terbaik yang diberikan-NYA. Yang kita lakukan, ikhtiar dan tawakal dengan selalu memelihara prasangka baik. Kebahagiaan yang tercermin dan terletak didalam hati adalah hal yang sangat berharga.
Fluktuasi iman seperti yang telah disebutkan dalam Sabda Rasulullah SAW: "Iman itu kadang naik dan kadang turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan La ilaha illallah." (HR.Ibn Hibban)
"Amal yang paling disukai oleh Allah adalah amal yang rutin dilakukan, meskipun sedikit." (HR.Bukhari dan Muslim)
Dan hati adalah tempat merasakan segala sesuatu yang tidak dapat dilihat dari segala hal yang terlihat dari luar. Dan hati mampu bersuara dan berbicara melihat dengan sebenarnya dengan ketulusan yang apa adanya. Hati mampu memberikan petunjuk saat kehilangan arah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”