Ceritaku saat Merawat Kitty, Kucing Kecil yang Mengalami Infeksi Mata hingga Dioperasi

Perawatan kucing tidak hanya soal makan, tetapi juga kebersihan

Aku memiliki kucing diam-diam, karena ada anggota keluargaku yang kurang suka dengan kucing. Sehingga kucing yang hamil itu sering tidur di kamar. Pas menjelang melahirkan, kucing itu memilih sudut kamar untuk melahirkan. Aku menjaganya, sampai lahir 4 bayi kucing yang menggemaskan.

Advertisement

Sang induk kehausan, dari pagi belum bisa turun dari kardus yang menjadi tempatnya melahirkan. Aku ambilkan air dan makanan pas malamnya. Benar saja ia langsung terlihat lebih baik.

Seiring bertambahnya waktu, anak kucing itu betah di kamarku. Ia tidak pindah sama sekali. Aku pun mulai capek bersihkan kotorannya. Bau pesing dan itu mengkhawatirkan keadaanku dan bayiku. Pada akhirnya dipindahkan ke tempat sepeda motor.

Ternyata anak kucingnya mengalami belekan, atau penyakit mata. Aku enggak sempat merawat kucingnya, terlebih punya banyak pekerjaan dan fokus perhatian sama si kecil yang sedang aktif belajar jalan.

Advertisement

Tiga hari berlalu, ibu mertuaku mulai membersihkan matanya, aku membantu. Ternyata sudah terlambat infeksi menjalar ke dalam selaput mata. Sudah diberi salep mata, ketika akan sembuh ternyata digaruk dengan caranya, hingga berdarah.

Aku konsultasikan dengan dokter hewan. Membawa anak kucing berkendara sepeda motor agak berisiko, karena ia ketakutan dan berusaha untuk loncat. Ternyata sudah enggak bisa diobati ketika tiba di Puskeswan (harus dioperasi).

Advertisement

Sebelum dioperasi Kitty, nama kucingku disuntik bius, sampai ia tertidur dan mulai proses operasi oleh satu dokter dan asistennya. Karena itu butuh konsentrasi tinggi kami menunggu di ruangan lainnya. Hampir tiga jam menunggu, akhirnya proses pengangkatan bola mata selesai.

Si kucing kecil masih diinfus, ia terlihat sangat lemah dan begitu lemas. Kitty dibawa pulang menggunakan kardus. Kami pun pulang membeli kebutuhan Kitty, makanan untuk bayi kucing, lampu penghangat, obat-obatan dan salep mata.

Proses penyembuhan agak menyiksa si Kitty pasalnya ia merasa gatal dan tidak nyaman. Aku buatkan kop di leher bayi kucing agar tangannya tidak bisa mencakar mata yang masih proses pemulihan. Seminggu berlalu, Kitty udah mulai beradaptasi dengan satu mata, tetapi ia masih mengandalkan telinganya.

Penciumannya masih belum berfungsi dengan baik. Menurut dokter hewan, karena ada fungsi syaraf yang terganggu. Alhasil, ia sendiri mengalami kesulitan untuk makan. Aku rutin memberi makan dengan disuapi. Memberi multivitamin dan obat anti cacing agar tidak mudah terkena penyakit.

Kitty sekarang sudah tiada, karena sempat bertarung dengan kucing dewasa. Akhirnya dia lemas dan tidak mau makan, ia pun pergi. Maka dari itu, perawatan bayi kucing tidak bisa hanya mengandalkan si induknya. Kita juga kudu ikut andil. Agar bayi kucing tidak terkena virus maupun penyakit lainnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Wanita muda yang suka fotografi, Editor freelance, bookstagram. Suka menulis cerpen, novel dan blog. Bukunya yang sudah terbit DARAH: sepuluh cerita psikopat dan September Wish. Menulis membuatmu ada.