Kalian berdua kapan? Ayo dong disegerakan
Aku hanya menanggapinya dengan senyuman, saat pertanyaan semacam itu muncul. Apalagi dimomen-momen tertentu, aku sampai tak bisa menghitung dengan jari berapa kali ucapan tersebut ditujukan untukku. Bukan, lebih tepatnya untuk kami berdua, aku dan kamu.
Misalnya seperti pada saat resepsi pernikahan keluarga atau teman. Untuk menghadirinya, bukan hanya membutuhkan persiapan baju apa yang akan aku kenakan, namun juga mempersiapkan diri untuk mendengar ucapan-ucapan bernada halus namun sebenarnya bertujuan untuk mendesak dan menusuk.
Berbicara tentang kita, hubungan ini sudah cukup dikatakan lumayan. Selain dari lamanya waktu, interaksi kita dalam relasi ini juga cukup baik. Seperti pasangan kekasih pada umumnya, hubungan kita dihiasi dengan rasa saling percaya, saling memberi perhatian dan kasih sayang, terkadang cemburu tanpa alasan, bahkan pernah bertengkar hebat hingga dari kita menginginkan perpisahan hanya karena sebuah masalah yang sebenarnya terlalu sepele untuk dijadikan alasan.
Mengingat sebetapa mengharukan perjalanan kita hingga bisa bertahan sampai detik ini, menjadi sebuah kemakluman jika orang-orang disekitar kita berharap lebih tentang bagaimana hubungan ini akan berjalan ke arah kepastian. Aku tahu hal ini pernah kita bahas sebelumnya, dan inilah mengapa keterbukaan di antara kita menjadi salah satu alasan terbesar mengapa aku tetap percaya bahwa akan ada hal bahagia dalam hubungan ini.
Aku mengerti bahwa tak mudah bagimu yang terbiasa hanya mengurus diri sendiri, tiba-tiba memutuskan untuk mengemban tanggungjawab besar yang harus kamu tanggung seumur hidup. Aku pun begitu, masih terlalu takut membayangkan bagaimana jika saat ditengah pernikahan nanti, akan muncul suatu hal besar yang tidak mampu aku terima dan atasi dengan baik. Kita juga masih sama-sama memprioritaskan hal lain, dan dengan kesibukan masing-masing itu, aku merasa lega bahwa kenyataannya kita saling mengerti dan mendukung satu sama lain.
Perihal kepastian, perempuan mana sih didunia ini yang tidak menginginkannya?
Aku pernah mengatakannya sekali, dan tentu saja kamu tak menyepelekan hal ini. Meski tak mengatakannya secara langsung kepadaku, tapii aku tahu bahwa diam-diam kamu juga mendambakan keseriusan hubungan kita dibalik sikapmu yang selalu membawaku kedalam segala urusan penting yang berkaitan dengan masa depanmu kelak.
Tapi sekali lagi, meski aku menuntut kepastian darimu, namun aku juga mengerti bahwa hubungan ini berjalan dengan kita berdua sebagai tuannya. Dibalik ego yang diam-diam kita sembunyikan, kita juga harus menyadari bahwa keterbukaan dan keputusan bersama adalah hal yang paling kita butuhkan sebagai penyelesaian.
Orang-orang sekitar berhak mengutarakan pendapat mereka tentang hubungan kita. Tentu saja tak bisa dipungkiri bahwa mereka adalah bagian dari hidup kita juga. Tapi hubungan ini kita yang menjalankannya, kita yang merasakan dan mengerti segalanya. Boleh jadi mereka menuntut kepastian hubungan ini, tapi hanya kita berdua yang paling mengerti dan yang memutuskan akan dibawa kemana hubungan kita.
Tahun ini kejelasan di antara kita masih berada dititik seperti sebelumnya, masih stagnan dan belum ada gambaran bahwa akan ada satu langkah kedepan. Tapi aku mengerti dan seharusnya kamu pun juga menyadari bahwa menjadikan hubungan ini ke arah keseriusan bukanlah tentang kecepatan, melainkan kesiapan. Disela-sela upaya kita untuk saling memantaskan, aku tak pernah absen mengadu pada Tuhan agar aku dan kamu adalah sungguh-sungguh sebagai sepasang yang ditakdirkan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”