Cerita Tersembunyi Dibalik Phobia, Sesuatu yang Harusnya Tak Dijadikan Candaan

Apa hal pertama yang Anda pikirkan jika mendengar kata phobia? Ya, suatu perasaan takut yang timbul setelah mendengar maupun melihat sesuatu tersebut. Phobia pasti dimiliki setiap manusia, namun ada yang menyadari dan tidak menyadarinya. Phobia sendiri dapat berupa ketakutan terhadap suatu benda ataupun hewan, perasaan tersebut muncul karena suatu alasan atau terdapat cerita dibaliknya. Penderita phobia yang sudah ekstrem biasanya mengalami isolasi sosial, yaitu penderita menghindari tempat atau hal yang memicu phobia tersebut sehingga hubungan sosialnya terganggu, serta mengalami gangguan suasana hati (panik, cemas, dan bahkan depresi). 

Advertisement

Namun sayangnya banyak sebagian orang yang masih menganggap phobia suatu hal yang aneh, bahkan sering dianggap lebay, yang lebih parah mereka justru membuat hal tersebut sebagai bahan candaan dan secara sengaja memperparahnya. Sementara mereka tidak mengetahui bagaimana cerita dibalik phobia tersebut muncul. 

Saya sendiri adalah orang yang memiliki phobia unik, yaitu terhadap kucing. Jika sebagian banyak orang menganggap kucing adalah binatang yang lucu dan menggemaskan, hal tersebut tidak berlaku bagi saya. Saat melihat kucing secara refleks saya akan berlari menghindar bahkan ingin menangis karena rasa takut dan geli, hal tersebut sering membuat saya dianggap aneh dan lebay oleh teman-teman. Bahkan yang lebih parahnya lagi saya sering menjadi pusat perhatian saat phobia saya muncul, hal tersebut membuat saya menjadi lebih takut untuk mendatangi tempat yang terdapat kucing. 

Ketakutan terhadap kucing muncul pertama kali saat dibangku TK, dimana halaman rumah saya menjadi tempat kucing beranak, saat asik bermain saya menemukannya dan melihat bagaimana bentuk anak kucing yang berwarna pink dan belum berbulu tentu hal tersebut membuat rasa ketakutan bercambur geli memuncak. Saat itu saya belum menyadari phobia saya, sampai kejadian saat SD dimana saat olahraga ada anak kucing yang mendekat dengan refleks saya menjauh, namun hal tersebut disadari teman saya yang jahil, dengan sengaja dia malah mengambil kucing tersebut dan mendekatkannya di wajah saya hingga saya menangis. 

Advertisement

Sejak kejadian itu saya menyadari phobia saya adalah kucing, namun saya takut untuk mengakuinya karena takut dianggap aneh dan membuat saya dijadikan bahan candaan. Seiring berjalannya waktu saya mulai menemukan teman yang dapat memahami keadaan serta mendukung saya, hal tersebut membuat saya tidak lagi takut menceritakan masa lalu yang membuat saya menjadi phobia terhadap kucing. 

Bukan mencela, tapi memahami

Setiap phobia pasti memiliki cerita tersembunyi nya masing-masing, tugas yang seharusnya kita lakukan bukanlah mencelanya ataupun menjadikan bahan candaan untuk menjatuhkan titik lemah orang. Justru pahamilah apa yang membuatnya seperti itu serta dukunglah dengan kata-kata maupun tindakan, dengarkan ceritanya dengan tulus karena setiap orang butuh tempat bercerita untuk melegakan perasaannya. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini