Cerita Seorang Ibu dengan Segala Kasih Sayangnya. Bukti Bahwa Perjuangan Beliau Luar Biasa

Cerita seorang ibu dan kasih sayangnya

Dalam hidup ini, seringkali kita dikekang oleh permasalahan-permasalahan yang kadang membuat kita justru terperangkap dengan kebimbangan dengan diri kita sendiri. Pada saat-saat itu, kita mencoba menutup pintu kita terhadap semua orang yang mencoba untuk memasuki hati yang sedang rapuh itu, termasuk dia yang dengan susah payah telah mendampingi kita apapun itu yang terjadi, dia yang rela berkorban bagi kesenangan kita, dia yang tidak akan pernah meninggalkan sisi kita, dan dia yang tidak mengenal batas pada saat mencintai kita. 

Advertisement

Ibu kita yang membawa kita di dalam rahimnya selama 9 bulan tanpa meminta imbalan balik memang sungguh-sungguh malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk menjaga kita dari segala keterpurukan hidup yang terkadang kita abaikan kebaikannya. Oleh sebab itu, pada artikel ini, penulis akan mengungkapkan apa yang sebenarnya ada dalam benak seorang ibu.

Narasumber yang digunakan oleh penulis adalah seorang ibu yang berusia 43 tahun dan dikaruniai dengan 2 orang anak. Ia menikah pada tanggal 11 November 2001, dan memiliki anak pertamanya setahun kemudian. Memang sudah cita-citanya sejak muda untuk menjadi seorang ibu dalam keluarga yang harmonis. Menurutnya, aspek terpenting dalam kekeluargaan ialah untuk memiliki hubungan yang rukun antar sesama, dan untuk saling mendukung satu sama lain apapun yang terjadi. Dari sudut pandangnya, hal tersebut telah terwujud dalam keluarganya, dimulai dari hari pernikahannya, hingga pada saat ia mendengar kabar bahwa ia sedang mengandung seorang bayi yang kelak akan menjadi anak yang ia impi-impikan.


“Pada saat apa anda merasa bahwa hidup sedang dalam ombang-ambing kehancuran?”


Advertisement

Pada pertanyaan itu, sang narasumber tidak menyebutkan satu peristiwa dalam hidupnya, melainkan mengatakan bahwa tidak ada orang di dunia ini yang hidupnya berjalan dalam garis lurus. Pasti setiap orang memiliki naik-turunnya sendiri, begitupun juga dengannya. Tidak ada kejadian di hidupnya yang benar-benar membuatnya terpuruk, karena yang ia lihat hanyalah sisi terang dari semua pengalaman tersebut. Pada saat-saat itu, ia juga mengatakan bahwa keluargalah sumber dari kebangkitannya. Ia menyampaikan bahwa bukan hanya motivasi yang ia miliki dalam dirinya sendiri yang dapat pada akhirnya membangunkannya lagi, tetapi juga kehadiran keluarganya yang ia tahu tidak akan pernah sekalipun meninggalkan sisinya.

Sebagai seorang ibu yang tinggal dengan suami dan 2 anaknya, satu keterampilan yang ia miliki yang menurutnya membuatnya berbeda adalah cara ia mengetahui prioritas. Baginya, prioritas adalah pedoman hidupnya yang ia akan selalu pegang erat. Tanpa mengetahui hal apa yang harus diutamakan terlebih dahulu, seseorang tidak akan pernah sampai pada tujuannya. Dalam perspektifnya, keluargalah prioritas itu. Keluargalah hal terpenting dalam hidupnya. Bukan hanya itu, baginya, menyeimbangkan waktu juga tidak kalah penting, antara menyenangkan dirinya, juga mementingkan kepentingan orang-orang yang ia sayangi.  

Advertisement

Setiap orang tentunya membutuhkan motivasi, setidaknya sedikit saja, agar terdorong untuk terus melanjutkan hidupnya bahkan pada saat mereka merasa bahwa mereka tidak lagi berharga di mata dunia. Bagi narasumber artikel ini, lagi-lagi ia membahas tentang posisinya menjadi seorang ibu. 

Perkataan “keluarga adalah motivasi tersebar” seringkali diungkapkan oleh orang-orang, sampai-sampai kita merasa bahwa makna aslinya sudah tidak lagi asli. Berbeda dengan ibu ini, kalimat tersebut sangat bermaksud baginya. Ia dengan sungguh-sungguh menganggap bahwa membuat mereka bahagia adalah tujuan hidupnya pada saat ini. Menurutnya, merekalah definisi kesuksesan.

Apabila kita melihat perjuangan yang dituangkan oleh seorang ibu, dapat kita lihat sebetapa besar kasih yang ia miliki bagi kita anak-anaknya. Seringkali kita menganggapnya tidak penting, sedangkan baginya, kita adalah harta karun yang ia nanti-nantikan seumur hidupnya. Walaupun terkadang kita memiliki perbedaan pendapat ataupun opini, ingatlah bahwa segala yang ia lakukan hanya demi kebaikan kita dan hanya kita. 

Seluruh pengorbanan yang ia berikan kepada kita, baik tenaga, waktu, harta, fikiran, dan susah-payahnya mengandung seorang anak didalam rahimnya selama 9 bulan hanya semata-mata demi kita untuk memiliki hidup yang layak dan baik. Ia memecahkan kesedihan pada saat kita merasa jatuh, menjadi penopang raga kita yang sekali waktu runtuh, dan tanpa kita minta memberikan seluruh cintanya tanpa putus asa. Ibu adalah penerang sejati bagi anaknya.


“Ibu adalah yang terhebat di dunia, sebab ia melahirkan kehidupan dan memberi nyawa pada kata cinta.”


Seakan sepercik rasa berani dalam ketakutan yang menggerogotu jiwa kita, ibu tidak akan pernah mundur untuk mewujudkan kegembiraan orang-orang yang ia cintai, bahkan sekalipun tidak. Ia akan selamanya memperjuangkan apa yang penting bagi dia, dan pupusnya harapan sama sekali tidak akan menjadi hambatan untuknya agar dapat terus bertempur dengan tangan kosong dan hati yang penuh. Tanpanya, kita tidak akan menjadi pribadi yang sampai pada saat ini telah ia bangun dengan seluruh keringat dan rasa lelahnya. 

Menjadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah, yang bisa dilakukan oleh siapa aja. Menjadi seorang ibu harus memiliki hati murni yang rela berkorban bagi kepentingan keluarganya. Menjadi seorang ibu harus tahu perbedaan antara kapan ia harus marah dan kapan ia harus mengerti. Menjadi seorang ibu tidak semudah yang kita bayangkan, dan dengan itu, tunjukan bahwa kalian menyayanginya sama seperti cinta kasih yang telah ia tuangkan.

Sudahkah kalian mengucap terima kasih kepadanya? Sudahkah kalian membuatnya tersenyum pada hari ini? Sudahkah kalian memberi cinta kasih balik terhadapnya? 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.