Cerita Bersambung #2 : Ada yang Belum Selesai Diantara Kita

Perpisahan yang Mempertemukan

Gom sudah sampai di rumahnya sejak sore tadi. Suasana duka sangat jelas terlihat di wajahnya dan seluruh keluarganya. Namun bagaimana pun, mereka harus belajar mengikhlaskan kepergian wanita berusia 50 tahun itu, karena beliau sudah berjuang cukup lama untuk melawan penyakitnya.

Advertisement

Satu hal yang Gom sesalkan adalah kepergian mamanya disaat dirinya masih berjuang untuk lulus kuliah. Disaat dia mulai bangkit dan ingin menata hidupnya kembali, ibu yang menjadi alasan dia untuk berjuang malah pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Dia tahu pasti bahwa mamanya sangat ingin melihat dirinya wisuda, terlebih karena Gom adalah anak lelaki satu satunya dan sangat dimanja sejak kecil oleh mamanya.

Gom tersadar dari lamunannya saat melihat 2 orang tamu yang berdiri diantara barisan pelayat datang hendak menyalami jajaran keluarga.

Advertisement

Turut berdukacita ya, Gom ucap Mia sambil mengulurkan tangannya untuk menyalam Gom. Mia adalah salah satu teman sekelasnya saat SMA.

Makasih, Mia jawab Gom.

Advertisement

Turut berdukacita ya, Gom ucap seorang gadis yang berdiri di belakang Mia.

Kehadiran gadis itu sudah menarik perhatian Gom sejak tadi, namun suasana berduka saat ini membuat Gom tidak bisa berpikir banyak tentang itu.

Makasih, Rin Gom membalas jabat tangan Ririn dan menahannya beberapa detik, sampai dia tersadar lalu melepaskannya.

Ririn dan Mia yang merupakan utusan dari teman sekelas mereka, berlalu dari hadapan Gom dan menyalami keluarga yang lain. Setelah itu mereka keluar, duduk sebentar bersama pelayat yang lain, lalu pulang.

Gom memang sangat mengharapkan pertemuan kembali dengan Ririn setelah pertemuan mereka terakhir kali sekitar 5 tahun lalu. Tapi, sayangnya mereka harus bertemu lagi dalam suasana duka seperti ini.

***


Entah berhasil atau tidak, cinta pertama memang akan selalu punya tempat di hati pemiliknya. Rasanya tidak pernah habis cerita jika kembali mengingat cinta pertama. Dan akan selalu ada ruang kosong di hati yang hanya diisi oleh cinta pertama.


Pagi ini Ririn sedang bersiap-siap berangkat kerja. Sejak lulus dari kuliah S1 nya, dia mencoba peruntungannya dengan melamar CPNS di daerah asalnya dan ternyata lulus.

Memang sudah cita-citanya untuk kembali ke kampung halaman dan berkarir disana. Secinta itu dia dengan kampung halamannya ini.

Hanya sebuah kota kecil di Pulau Sumatera, daerah pegunungan dengan hawa yang sejuk, minim polusi dan jauh dari hingar bingar perkotaan. Suasana perkotaan yang ramai dan sumpek sangat tidak cocok untuknya.

Di kota ini, ada kenangan yang ingin ia jaga lekat-lekat agar tidak sampai hilang dari ingatannya. Ke kota ini, dia kembali untuk menjadi tempat pulang seseorang yang sedang jauh disana.

Ririn teringat kembali akan pertemuannya dengan Gomgom 3 hari lalu di rumahnya.

Semoga dia bisa melalui ini dengan baik gumamnya dalam hati.

Sementara di sudut lain kota ini, Gomgom sedang duduk di teras rumahnya menikmati secangkir kopi. Tampaknya dia sedang memikirkan sesuatu.

Sebenarnya dia sedang berpikir tentang kepulangannya ke Jogja. Bagaimanapun dia harus kembali secepatnya agar tidak semakin banyak ketinggalan kelas. Tapi masih ada sesuatu yang mengganggu pikirannya disini.

Kehadiran Ririn saat itu membuat dia terpikir untuk menemui Ririn sebelum dia pulang ke perantauan.

(Bersambung)

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

ketika ucapan tidak mampu menyampaikan isi hati maka tulisan adalah cara paling tepat