Setiap orang pasti memiliki sosok yang dikagumi dan dijadikan sebagai penutan, sosok ini dapat disebut sebagai idola. Ngomongin idola, siapa sih yang yang nggak punya? Apalagi ketika idola yang disukai memberi kesan positif, menginspirasi kita dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup sehari-hari.
Saat ini, orang yang disebut idola biasanya merupakan seseorang yang berbakat entah itu prestasi, status dan penampilan fisiknya sehingga ia dikenal dan diapresiasi oleh penggemarnya. Biasanya mereka yang dijadikan idola adalah orang-orang yang terkenal dari berbagai bidang pekerjaan salah satunya di bidang entertainment.
Dalam bidang entertainment sendiri biasanya mencakup penyanyi serta aktor. Kelebihan-kelebihan yang dimilikinya seringkali membuat banyak orang mengaguminya. Namun akhir-akhir ini rasa kagum terhadap idola berubah menjadi secara berlebihan, bahkan sampai terobsesi. Pasti kalian pernah mendengar para idol Kpop yang sering diganggu oleh para fansnya mulai dari menggangu kehidupan pribadi hingga melakukan perilaku yang tidak pantas.
Sebenarnya tertarik pada sosok idola atau selebriti merupakan hal wajar kok, tapi jika rasa kagum itu berubah menjadi obsesif sudah pasti berbahaya. Perilaku berlebihan seperti ini dalam dunia psikologi dikenal sebagai celebrity worship syndrome dimana perilaku ini ditandai dengan memandang idola sebagai pusat hidup dan puncaknya berada pada usia 11-17 tahun dan menurun perlahan pada usia dewasa. Namun tidak dipungkiri usia 20-an juga mengalami hal ini.
Ada beberapa alasan mengapa banyak yang mengalami sindrom ini mulai dari visual sang idola, performance, hingga idol attitude. Namun alasan paling dominan adalah fitur fisik dari sang idol serta talenta yang dimiliki.
Nggak cuma itu, paparan sosial media yang menyajikan berita mengenai idola yang dikagumi juga menjadi penyebab timbulnya keingintahuan mereka terhadap kabar idola yang disukai. Dari sinilah pencarian informasi dimulai, mulai dari kegiatan illegal seperti stalking yang berlebih, bersikap obsesif terhadap idola dan berhalusinasi memiliki hubungan spesial dengan idola, bahkan perilaku konsumtif seringkali dikaitkan dengan celebrity worship syndrome mengingat pelaku sering menghabiskan uang untuk membeli barang yang berhubungan dengan idolanya tanpa melihat kondisi finansialnya.
Sindrom ini seringkali loh membuat penggemar mengalami yang namanya ledakan emosional yang tidak dapat dikendalikan,sehingga menyebabkan penderitanya merasakan euforia yang tidak natural.
Walaupun para penggemar menyadari bahwa idolanya tidak mengenal mereka secara pribadi, namun mereka seringkali merasakan bahwa mereka memiliki hubungan yang nyata sehingga apapun peristiwa yang terjadi dalam kehidupan idolanya juga mempengaruhi emosi dan perasaannya.
Pasti Sohip pernah lihat penggemar yang menangis ketika sang idolanya mengalami skandal atau grup favoritnya bubar ia tidak akan segan-segan untuk meluapkan kesedihannya di media sosial.
Keadaaan ini sering terjadi diantara para penggemar bahwa idola yang mereka kagumi merupakan milik mereka, dan mereka pun merasa bahwa ia dan sang idola memiliki hubungan yang nyata.
Nah yang lebih berbahaya lagi ketika perilakunya sudah pada tahap gangguan borderline, gangguan ini dapat diartikan sebagai ketidakstabilan perilaku atau pemikirannya mulai tidak konsisten. Orang dengan borderline kerap kali melakukan apapun agar tidak ditinggal oleh orang terdekatnya. Penggemar dengan level ini akan melakukan tindakan illegal seperti mengancam pembunuhan, mengukuti idolnya kemanapun mereka pergi, bahkan sampai menyelinap ke tempat tinggal idolanya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”