#CatatanAkhirTahun – Untuk Diriku yang Tahun Ini Menginjak Kepala Dua, Maaf Aku Terlambat Menjadi Dewasa

Saat ini aku masih berusia 19 tahun, namun dalam beberapa bulan lagi akan menginjak kepala dua, secara pribadi aku sama sekali tidak menanti ulang tahun yang akan datang di tahun ini, karena umur 20-an adalah fase yang menegangkan dan penuh kebingungan. Saat di mana aku masih terlalu muda untuk dibilang orang dewasa, namun juga terlalu tua untuk disebut remaja. Cara pandang orang-orang kepadaku pun mulai berbeda, seolah-olah umur 20 adalah garis start untuk mulai berlomba-lomba menggapai pencapaian ini dan itu.

Advertisement

Hal yang ingin aku katakan adalah di usia yang hampir 2 dekade ini, aku belum tahu apa yang akan aku lakukan. Sejujurnya aku merasa kurang yakin akan masa depanku sekarang daripada apa yang aku inginkan ketika masih kecil. Di sekolah dasar, Orang-orang memintaku untuk bermimpi setinggi langit sehingga dengan polosnya aku memiliki cita-cita yang beragam bahkan mustahil untuk digapai. Dan pada kenyataanya tidak ada satupun yang berjalan sesuai dengan apa yang aku impikan dahulu.

Ketika masih kanak-kanak atau remaja, kita sangat dimaklumi untuk mengambil keputusan yang salah, diterima jika tidak selalu tahu, dan ada yang selalu menolong ketika gagal, Tapi begitu mencapai umur 20 tahun, kamu akan merasa sering diintimidasi oleh kekhawatiran akan masa depan dan mau tidak mau harus bisa bertahan sendirian.

Aku sudah mencapai titik di mana melangkah ke dunia nyata untuk pertama kalinya, merasa takut dan rentan mengalami krisis kepercayaan diri. Aku  juga berpikir bahwa semua orang di sekitarku telah mencapai sesuatu. Mereka mendapatkan pekerjaan yang sempurna, bepergian ke banyak tempat, menguasai keterampilan, memulai bisnis kecil bahkan membangun keluarga. Kehidupan semua orang tampaknya lebih menarik dan punya banyak hal untuk diceritakan dibanding aku yang hanya begini-begini saja, bahkan tidak tahu harus mulai dari mana. Ditambah lagi orang-orang mulai memposting kehidupan mereka yang terang benderang di usia muda, sehingga media sosial adalah tempatnya rasa rendah diri berkembang biak tanpa celah.

Advertisement

Mengawali usia 20-an juga bersamaan dengan masa-masa akhir perkuliahan, beberapa bulan ini aku masih mencoba untuk mencari tahu apa yang ingin aku lakukan dengan hidupku. Sejak itu, aku juga memiliki hubungan yang sangat sulit dengan diriku sendiri. Melewati malam yang tak terhitung jumlahnya mempertanyakan Apa yang sebenarnya aku kuasai?‎.

Aku bisa menggambar, tapi tidak cukup baik untuk menjadi seniman. Aku juga bisa menulis, tapi untuk menjadi penulis adalah sesuatu yang terlalu tinggi. Bahkan diriku saja tidak cukup mengenal dirinya sendiri.

Advertisement

Sebenarnya aku sedang berusaha belajar mengenai hal yang orang dewasa lakukan, aku juga mencoba lebih sabar melihat apa yang telah dicapai orang lain. Justru saat ini karena sendirian, seharusnya aku tidak terlalu keras pada diriku sendiri.

Meskipun sama-sama berlari, namun lintasan setiap orang berbeda-beda. Ada orang yang trek nya berbatu-batu, ada juga yang berlari dinatas aspal. Meskipun umur 20 tahun dianggap sebagai garis start, tapi kita tidak memilki usia garis finish untuk mencapai tujuan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I am a night thinker