Ketika takdir menghadapkanmu pada banyak pilihan, jangan hanya ikuti kata hati tetapi jalani kehidupan ini dengan hati yang bahagia.
Jika tahun-tahun sebelumnya selalu menentukan target untuk hari esok, hari ini aku berusaha memperbaiki kesalahan di tahun-tahun sebelumnya. Kesalahan terbesarku yaitu terlalu banyak berencana namun sedikit aktualisasi.
Tahun kemarin masih banyak target yang belum diselesaikan, itu jadi catatan penting akhir tahun. Awal tahun 2021 aku dengan semangat mengerjakan segala sesuatu dengan perencanaan yang matang, mulai dari berbenah konsep jualanku, sembari menjadi ibu satu anak.
Menjadi penulis freelance juga ibu satu anak. Tiba-tiba aku menerima WA dari seseorang yang mengabari soal ada pelatihan menulis skenario yang diadakan secara offline di Surabaya. Syaratnya hanya mengumpulkan hasil tulisan dan aku sangat tertarik. Namun, bagaimana dengan anakku yang masih belum genap dua tahun. Ia pun masih masa menyusui. Mana mungkin aku bisa ke sana(?)
Tidak ada yang mustahil dalam dunia ini, selagi ada kemauan pasti ada jalan. Saat itu aku benar-benar bingung, jalan apa yang harus kupilih. Tak mungkin seorang ibu tega meninggalkan anak yang masih membutuhkannya. Aku pun curhat dengan ibu mertuaku, karena kami juga tinggal serumah. Bagaimana dengan langkah yang harus aku putuskan. Beliau mendukung sepenuhnya apa yang menjadi impian dan cita-citaku.
 Ia hanya berkata, Kejar mimpimu. Masalah anakmu gampang, aku bantu mengurus sekalian menyapih. Hari itu pengumpulan naskah terakhir, aku menulis dengan cepat dan mengumpulkan persyaratan yang diminta. Hampir di detik-detik terakhir aku baru selesai untuk mengirim berkasnya secara daring. Aku pun pasrah karena pengumuman berselang 3 hari dari batas pengumpulan berkas. Aku pun tidak memiliki banyak harapan, kujalani aktivitas seperti biasanya. Ternyata di sore hari ada pesan WhatsApp masuk. Ternyata aku lolos diminta membuat surat pernyataan kehadiran. Acara diselenggarakan dua hari lagi. Belum ada persiapan, tiket belum pesan dan lainnya. Aku kuatkan mentalku sebelum berangkat, meninggalkan anakku ke Surabaya. Setelah yakin, aku pun segera membuat daftar yang akan dibawa, agar tidak ada yang tertinggal.
Pakaian resmi, buku, catatan, obat-obatan dan lainnya. Singkat cerita aku tiba di Surabaya pada malam hari, bermalam di rumah saudara. Karena masih besok acaranya di sebuah hotel bintang 4. Seperti mimpi aku bisa menapaki kaki di Surabaya lagi untuk sebuah cita-cita. Bertemu dengan teman-teman baru dengan latar belakang beragam. Bertemu dengan mentor yang sudah banyak meraih penghargaan penulisan skenario film, sinetron maupun webseries.
Mentor memberikan materi super kilat yang harusnya materi tersebut dipelajari bertahun-tahun. Akhirnya setiap hari kelas diadakan sampai larut malam. Tidak terasa ngantuk, karena aku sangat menikmati materi yang disampaikan. Selain itu aku aktif bertanya juga berusaha menyimak materi sambil membuat cacatan penting.
Saking padatnya materi, aku sampai tidak menikmati tidur di kasur empuk maupun fasilitas hotel yang disediakan. Aku fokus untuk 3 hari sampai hari Sabtu harus pitching naskah secara live ditonton oleh beberapa sutradara atau pun produser. Mentorku lebih suka ide pertama yang aku kirimkan daripada ide yang dirombak setelahnya. Walaupun hasil pitchingnya masih belum ada produser yang melirik sampai saat ini aku masih terus belajar menulis skenario. Ikut pelatihan online yang diadakan oleh Achi TM, penulis buku Insyaallah Sah yang difilmkan juga penulis skenario.
Itu menjadi momentum terbaik di 2021 yang butuh effort dan nyali besar bagi introvert dan ibu rumah tangga seperti aku yang masih newbie. Hehe, tahun ini aku tidak banyak menuliskan impian, cukup menjalani saja, memperbaiki kesalahan di masa lalu, juga mengambil pelajaran berharga yang sudah didapatkan dari pengalaman.
Bagi aku, setiap orang berhak untuk berproses, walaupun sudah menjalani peran lebih dari satu. Menjadi istri, ibu dan membangun karier dari bidang yang bagi kebanyakan orang hanya ‘menulis’.
Menulis membuatmu ada, dengan menulis engkau akan tinggalkan jejak baru yang kadang tidak mampu diingat oleh memori pikiran.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”