Tahun 2021 sudah lewat. Tahun yang begitu berat untuk semua kalangan. Apakah kamu masih kuat untuk berdiri, bangkit dan tetap semangat menjalani 2022? Saya rasa kamu pasti bisa.
Kalau mau diurutkan memang apa yang terjadi belakangan bukan kuasa kita sebagai manusia. Kita tidak akan pernah tahu dengan apa yang akan datang dan apa yang akan terjadi.
Coba tengok dan mundur kembali ke tahun 2021 dimana keadaan serba tidak pasti. Semua sektor terpukul. Ekonomi, pariwisata, pendidikan semuanya harus adaptasi kepada pola hidup baru.
Namun ada juga beberapa orang yang justru mendapatkan pencerahan, ketenangan batin di tahun 2021. Istilah kerennya mungkin adalah ‘rehat sejenak’
Ketika dua tahun lalu berubah menjadi kebiasaan baru, ada sesuatu yang tak besar mungkin tersadar di beberapa orang.
Menyadari bahwa berkumpul bersama dengan orang tersayang itu sangat amat penting, memiliki waktu bersama dengan orang tua, dengan anak, adalah hal yang jarang sekali dilakukan oleh kehidupan manusia belakangan ini.
Namun keadaan itu menemui titik bosan. Banyak menemui beberapa hambatan. Karena pada dasarnya manusia selalu didorong untuk bersosialisasi, bercengkrama dengan kehidupan sosialnya.
Tahun 2021 adalah refleksi, atau mungkin ada yang mengatakan ‘balas dendam’ setelah tahun 2020 sekian lamanya terkurung dalam satu lingkungan dan keadaan.
Refleksi tentang apa yang sudah dilalui di tahun 2020, ternyata selamat dari pandemi, masih memiliki pekerjaan, dan juga pastinya masih memiliki orang tua lengkap.
Balas dendam bisa jadi dilihat pada akhir 2021 menuju ke 2022. Informasi sekarang ini sudah dengan mudah didapat dan melihat persebaran virus Covid-19 melandai maka banyak orang-orang yang pergi untuk liburan.
Tahun terberat saya jelas ada di akhir 2020 ketika terkena pandemi, satu keluarga. Dimana yang terserang bukan hanya badan—karena adanya virus—namun juga psikis dan mental.
Dikucilkan di tempat tinggal, tetangga selalu mengucilkan dan masih banyak lagi perlakuan yang memojokkan saya dan keluarga.
Hingga tiba Desember 2021 kemarin, dimana saya mengingat lagi masa-masa itu, dibawa satu bis dengan semua yang positif, kemudian menjalani isolasi dan pulang lalu beraktifitas lagi.
Ada rasa haru, ada rasa bersyukur yang amat sangat dalam. Saya dan keluarga mendapat pertolongan yang cepat. Mendapat perawatan yang tepat pula.
Entah apa jadinya jika saya dan adik—waktu itu—tidak gerak cepat untuk mendapatkan nomor kontak petugas fasilitas kesehatan.
Di tahun 2021 pula saya meniatkan untuk menikah dengan pacar saya dulu.
Saya memberanikan untuk memulai hidup baru dengan orang yang saya sayangi. Ternyata benar, tak selamanya saya bisa hidup sendiri dan tinggal bersama orang tua. Saya perlu tantangan dan juga pendewasaan. Pencapaian yang sungguh indah
Mungkin pencapaian saya adalah bisa memulai hidup dan status baru. Tak ada harta baru tapi saya yakin, saya diberi kesempatan lagi oleh Tuhan untuk kembali memanfaatkan hidup ini sebaik-baiknya.
Saya yakin pencapaian orang berbeda-beda di masa sulit seperti ini. Meraih gelar, lulus sekolah, diterima di pekerjaan baru adalah sebuah pencapaian yang memang tak terlihat namun hangatnya sampai di perasaan. Dan semua itu tidak bisa terbeli.
Banyak orang yang pencapaiannya mungkin ada di tahun 2020 atau 2021. Tapi yakinlah, kerja keras, berdoa dan juga terus meningkatkan kemampuan diri, pencapaian yang baik akan selalu hadir untuk kamu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”