Tahun 2021 bagiku adalah tahun pemulihan. Pemulihan atas luka-luka yang pernah aku terima. Luka karena ditinggalkan begitu saja tanpa alasan. Kehilangan sesuatu yang sangat aku jaga dengan sepenuh hati. Kembali pulih setelah mati-matian belajar melepaskan apa yang selama ini aku genggam erat. Merelakan datang dan perginya seseorang, juga segala hal yang memang tidak ditakdirkan untukku. Tertatih-tatih mengikhlaskan semua yang sudah terjadi, berserah, dan meyakini setiap hal yang terjadi dalam hidup sudah menjadi ketetapan terbaik dari-Nya.
Di tahun ini aku belajar bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi, semua hanya bersifat sementara. Bahagia, sedih, kecewa semuanya akan datang silih berganti. Begitu juga duka dan kehilangan. Tuhan mengambil seseorang dari kita tidak semerta-merta hanya mengambil. Tetapi Tuhan sudah menyiapkan pengganti dalam bentuk seseorang yang baru atau dalam bentuk keberkahan-keberkahan yang lain yang bisa jadi kita tidak pernah menduga sebelumnya. Maka dari itu kita tidak boleh berlebihan dalam bersikap. Bahagia sewajarnya, sedihpun juga sewajarnya. Karena sesungguhnya bahagia maupun sedih adalah cobaan dari Tuhan.
Aku juga belajar untuk tidak lagi memaksakan apa-apa semua hal berjalan sesuai dengan kemauanku. Tidak semua yang aku miliki saat ini akan selalu menetap bersamaku selamanya. Juga tidak semua keinginan akan terwujud persis seperti ekspektasiku, tetapi terwujud sesuai dengan ketetapan Tuhan. Dan pasti itu yang terbaik. Aku juga tidak lagi memaksa seseorang yang hadir di hidupku untuk tetap tinggal. Jika ia ingin pergi, maka kubukakan pintu dan kupersilakan dia keluar dari hidupku.
Aku pun juga memberanikan diri untuk melepas dan membuang jauh-jauh masa lalu dan menegakkan kepala menatap serta menyiapkan masa depan. Sekarang aku bisa menyadari bahwa menggenggam erat masa lalu hanya akan membuat diri semakin lemah. Masa lalu tidak perlu dibawa-bawa lagi apapun alasannya. Seburuk apapun masa lalu, kita tetap memiliki kesempatan untuk membangun dan memiliki masa depan yang baik. aku juga belajar berani untuk meninggalkan lingkungan yang tidak sefrekuensi denganku. Dan mengabaikan cuitan-cuitan dari orang lain yang bermaksud merendahkan dan membunuh mimpi-mimpiku.
Dari situlah aku bisa pulih. Ternyata pulih bukanlah sesuatu hal yang mustahil jika kita memiliki tekad yang kuat untuk pulih. Semua luka di tahun lalu bisa menemui sembuhnya. Begitu juga trauma yang sempat menjerat, lama kelamaan bisa terlepas. Dan aku bisa kembali menemukan diriku sendiri. Terima kasih 2021, darimu aku banyak belajar bagaimana cara mencintai diri sendiri.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”