Tak lama pendemi sudah berlangsung hampir dua tahun dan mulai digantikan omicron, ya meskipun kita masih harus jaga jarak, patuhi prokes biar tetap aman. Beberapa orang sudah mulai saling bertemu melepas rindu, dan beberapa kampus pun sudah saling melaksanakan PTM atau pembelajaran tatap muka.
Di pagi hari ini kucoba ambil segelas kopi, dengan ditemani brownies manis dari teman tecinta, kucoba mulai menikmati suasana pagi yang tidak terlalu cerah tapi juga tidak hujan. Mencoba membuka whatsapp, twitter bahkan instagram, sepertinya tidak ada yang menarik. Namun terkecuali satu hal yang membuatku menarik adalah cerita setangkai mawar merah. Cerita ini kembali aku baca disebuat kotak lusuh dan kertas agak kusam.
Cerita ini bermula ketika ada dua pasangan yang saling kenal lewat media sosial, belum pernah melihat muka satu sama lain, atau bahkan hanya sebatas berkirim pesan dan saling telepon, awalnya perempuan ini mau pulang ke Yogyakarta dan akan turun di Bandara YIA, ya memang karena asli Bantul sih. Perempuan ini akan pulang ke Indonesia dari Jepang. Si Pria ini pun menawarkan diri untuk menjemput si perempuan ini untuk menunggu di Bandara.
Singkat cerita perempuan ini mengabari bahwa sudah mau terbang dari Jakarta ke Yogyakarta, si pria pun mulai bersiap-siap pergi menjemput. Tak lama kemudian si perempuan ini pun sampai di bandara dan mulai menunggu jemputan laki-laki tersebut. Perempuan itu pun langsung mengontak si pria menceritakan bahwa dia sudu dudut di sudut ruang penjemputan dengan membawa setangkai mawar merah. Pria itu pun mengiyakan dan mulai memakirkan mobilnya dan mulai mencari.
Singkat cerita karena perempuan itu merasa gak enak badan, kemudian bilang ke orang sampingnya, orang itu nenek-nenek agak sepuh, dan si perempuan itu menitipkan setangkai mawar merah dan beberapa barang bawaanya ke nenek itu. Perempuan itu pun langsung pergi ke minimarket dan untuk membeli obat dan juga koyo, mengingat nenek juga nitip koyo.
Cerita selanjutnya, pria itupun telah sampai di bandara dan mulai mencari wanita yang memegang setangkai mawar merah. Pria itu pun mencari-cari dan ketemu namun sayangnya pria itu kaget bahwa wanita yang dia lihat ternyata sudah nenek-nenek, pria itu pun kecewa, ternyata dia selama ini orang yang selalu berkirim pesan itu nenek-nenek. Pria itu pun mulai berpikir positif dan menghampiri nenek-nenek itu karena sifat tanggung jawabnya pria itu menghampiri.
Maaf apakah kamu milea, aku dilan yang saling bertukar pesan selama ini, aku datang menjemputmu.
Hehehe, maaf anak muda, bukan mungkin yang kamu maksud perempuan dibelakangmu, dia menitipkan setangkai mawar ini kepadaku karena dia mau beli obat dulu di mini market. Soalnya dia berpesan nanti aka ada orang yang menjeputnya karena baru pertama kali nah setangkai mawar merah ini tandanya kata nenek-nenek itu.
Si pria itu pun tersenyum sembari menengok kebelakang, dan apa yang ia lihat tidak percaya bahwa perempuan yang selama ini bertukar pesan dengannya begitu cantik parasnya dan nada suaranya yang kalem. Si wanita pun tersenyum melihat si pria itu dan mulai beranjak pulang sambil bertukar cerita.
Nah apakah yang bisa kita petik dari kisah ini, seperti halnya sipria itu berpikir positif dengan keadaanya, nah di tahun baru ini kita tak tahu kedepannya akan seperti apa tapi yang pasti harus tetap berpikir positif.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”