#CatatanAkhirTahun – Sebagai Pria Jika Tekanan yang Kamu Alami Begitu Berat, Tak Apa Menangis Sejenak

Jika tidak ada kata yang terucap dan tak ada yang bisa kamu lakukan, tak apa untuk menangis.

Terkadang sebagai seorang pria, kita dituntut untuk selalu tegar dalam menghadapi sesuatu. Harus bisa bertanggung jawab terhadap tugas yang sudah diberi orang tua. Sebagai seorang siswa kamu harus bisa berprestasi di sekolah. Sebagai seorang mahasiswa kamu harus memiliki IPK yang sesuai target dan bisa lulus dengan tepat waktu. Sebagai orang yang sudah memiliki karir mapan kamu harus bisa cepat menikah. Sebagai seorang anak pertama kamu harus menjadi contoh untuk adik-adikmu. Begitu banyak tuntutan kepada kita anak prianya.

Advertisement

Setiap orang punya beban dan tanggung jawab yang harus diemban, walau terasa berat tapi harus dijalani. Terkadang beban yang didapat bukan hanya dari orang tua, tetapi orang di lingkungan kita juga  ikut menjadi sumber tekanan di masa-masa ini.

Mungkin didalam satu sisi kehidupanmu kamu harus diterpa ombak yang sangat besar, dan kamu tidak tahu harus berlindung ke siapa? Karena sebagai seorang pria kamu dituntut harus bisa mandiri. Rasanya sangat menggelikan untuk bercerita permasalahan kita kepada seseorang. Karena sudah ditanamkan bahwa pria itu harus bisa bertahan dalam hempasan ombak deras sekalipun.

Layaknya seorang manusia, kita memiliki kelemahan juga. Apalagi menjadi seorang pria yang kelak akan menjadi seseorang pemimpin di keluarganya. Kita harus siap di tempa sesuai tekanan hidup yang kita hadapi kelak. Kita bisa memilih menjadi bola basket yang semakin diberi tekanan ketika dipantulkan ke lantai, maka dia akan melambung tinggi. Tapi sebelum dia bisa melambung tinggi ke atas, bola basket diberikan tekanan yang sangat keras untuk akhirnya bisa melambung sangat tinggi.

Advertisement

Untuk bisa melambung tinggi, kita harus menghadapi beratnya tekanan hidup ini. Jadi kita harus siap di pompa, harus siap di pantul-pantulkan melewati begitu banyak rintangan hingga sampai ke suatu titik tertinggi dalam hidup ini.

Dalam berbagai tekanan itu, kadang kala kita tidak bisa melakukan apa-apa selain berharap semua akan bisa kita selesaikan dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu seseorang berkata tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Karena itu Tuhan menciptakan kita emosi dan kehendak bebas untuk kita bisa meluapkan seluruh keluh kesah kita dengan untaian kata-kata, atau dengan tulisan-tulisan.

Tapi apabila dengan luapan kata-kata yang kita sampaikan pada-Nya belum bisa menjadikan kita lebih baik, kita bisa juga sesekali menangis dalam kerinduan seorang anak kepada orang tua, tangisan yang rindu akan pelukan, tangisan yang rindu akan kehangatan. Tangisan yang mengatakan bahwa tak apa untuk beristirahat sejenak, karena kesusahan hari ini cukuplah untuk hari ini, hari esok memiliki kesusahannya sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Yesterday is not ours to recover, but tomorrow is ours to win or lose. -Lyndon B. Johnson