#CatatanAkhirTahun – Kamu yang di Hatiku, Apakah Aku Sudah Menjadi Prioritasmu?

Ketidaksiapanku melepasmu adalah alasan untuk tetap mempertahankan mu diatas segala luka

Harusnya aku tak hadir di hidupmu, harusnya kamu tak membuka hatimu dan aku tak seharusnya berharap kamu bakal berubah. Karena nyatanya sebuah rasa tak akan pernah muncul tiba-tiba dan nyaman tetaplah jadi alasan utama untuk bertahan. 

Advertisement

Obrolan-obroln kecil nan remeh kita hanya memberi kesempatan untuk tetap bersama. Susahnya mengungkapkan rasa ataupun jujur denga perasaan kita masing-masig. Yang ada hanyalah aku yang belum siap melepasmu dan kamu seolah merasa tak ada apa-apa.

Aku seringkali berfikir bahwa aku bukanlah yang kau harapkan, apalagi masuk dalam prioritas hidupmu. Setiap saat aku melihat kolom chat yang dimna akn muncul sebuah kejujuran yang kau sampaikan.

Bahkan serasa sesak dada ini saat kau bercerita ramainya kolom chatmu setelah kulihat pukul berapa kau balas pesanku. Iya, aku kan bukan siapa-siapa kamu. Kenapa aku pula yang menuntut jadi prioritasmu dan tanpa aku pun harimu tetap bisa jadi sempurna.

Advertisement

Capek. Kamu pasti juga merasakan hal itu setiap hari, tapi soal apa yang kamu kerjaan. Lain halnya denganku yang memikirkan bagaimana membuatmu nyaman dan memilih bertahan. Pembahasan soal cuaca hari ini-sibuknya kerja-dan sedang apa yang mengisi setiap obrolan kita. Kemudian muncul beribu tnaya di kepalaku, apakah kita benar sudah saling memiliki atau hanya sekedar pengusir sepi.

Gagal sudah jadi siklus kehidupan dan setiap orang punya jatah kegagalannya. Kalaupun kamu adalah bagian dari rangkaian kegagalan aku akan merelakannya. Setiap perjungan pasti akan membuahkan hasil jika sudah waktunya. 

Advertisement

Taukah kamu juga? Setiap hari aku selalu berlatih bersiap diri untuk kehilanganmu, untuk merelakanmu dengan yang lain, dan kemudian cerita kita berkahir tanpa hal yang istimewa. Ekspektasiku yang melebihi anganku membuatku juga semakin sadar bahwa tak seharusnya aku memilih jalan ini. Ketidaksiapanku melepasmu adalah alasan utamaku untuk tetap bersamamu meski aku selalu merasa cemas dan khawatir setiap harinya.

Kau caritakan segala hal tentangku kepada keluargamu, Kau memintaku datang ke rumahmu agar mereka tau, dan membuatku tak perlu lagi memperkenalkan diri. Sayangnya itu semua masih belum membuatku punya tempat dihatimu. Sorot matamu mengisyaratkan keraguan bahwa aku bukan seseorang yg penting di hidupmu. 

Aku mungkin terlalu munafik jika hanya untuk memintamu bertahan tanpa sebuah ikatan. Nyatanya sebuah pengakuan dan ikatan tetaplah yang aku inginkan. Sedangkan yang aku katakan waktu itu hanyalah cara bagaimana agar kamu tidak pergi.

Cinta memang tak pernah datang tepat waktu dan cinta bisa dibangun. Yang aku butuhkan sekarang adalah kejujuran mu. Tanpa kau sadari aku sudah tersakiti karena sikapmu selama ini. Dan aku memilih untuk menuntaskan penderitaan ini. Ini hidupku, dan mau dibawa kemana hubungan siapa. Jika memang masih ada harapan pada hubungan ini, harusnya saling mengerti dan memahami. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sebuah Karya Akan Membuatku Lebih Berharga.

Editor