Bagi sebagian orang, awal tahun adalah hal yang mungkin saja diharapkan menjadi lembaran baru. Menuliskan cita-cita tentang ribuan angan dan harapan di selembaran kertas atau pada note di handphone masing-masing. Ada juga beberapa orang yang menganggap awal pergantian tahun baru adalah hal yang biasa. Tidak akan ada yang berbeda. Kecuali hanya dilewatkan dengan dentuman suara kembang api dan acara bakar-bakaran. Semua orang berhak atas pendapatan masing-masing dan kita pun harus menghargainya.Â
Ada yang masih ingat resolusi apa saja yang kamu buat di tahun lalu? Sudah tercapaikah semuanya? Atau hanya menjadi catatan panjang yang telah setia menemani sepanjang hari hingga tahun kembali berganti.Â
Hidup memang seperti ini, penuh dengan sederet cita-cita yang kadang berjalan berlawanan dengan realita. Tapi bersabar saja, tidak semua yang kita impikan harus terwujudkan saat ini juga. Semua butuh proses pematangan di semua sisi kehidupan. Semua butuh pemahaman bahwa usaha harus selalu sejalan dengan doa.Â
Tidak perlu iri dengan pencapaian yang telah diraih orang lain. Kita hanya butuh berprogres untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Tidak perlu ragu untuk melakukan hal-hal yang kita anggap baik dan bermanfaat. Lakukan saja yang terbaik. Lalu buktikan bahwa kamu berhak atas bahagia dan kesuksesanmu.Â
Orang-orang tidak akan pernah tahu bagaimana kita membangun kepercayaan diri serta proses untuk bangkit dari kemalasan diantara celotehan orang yang kadang tidak berperasaan. Terlalu banyak orang hanya bisa menilai dari apa yang mereka lihat di depan mata. Tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik semuanya. Seperti halnya kehidupanku di 2021. Banyak hal yang kadang membuat nyali seakan menciut ketika mendengar ocehan dari orang-orang yang dikenal entah itu tentang status, pekerjaan dan semacamnya dan bahkan teman yang dulu selalu bilang 'bestie', sekarang semakin acuh dan menjauh karena mereka telah memulai hidup berumah tangga masing-masing. Bukan merasa kesal karena mereka telah menikah terlebih dahulu. Namun rasanya, ada semacam kekecewaan yang seolah membuat hati miris melihat pertemanan semacam ini. Kadang beberapa pertanyaan beputar-putar sendiri di otakku. Haruskah ketika telah berumah tangga lantas pertemanan menjadi terpisahkan? Dan tidak ada lagi sebatas support yang bisa diberikan kepada teman sepertiku yang masih sendiri?Â
Tahun 2022 sudah di depan mata. Biarlah semua pertanyaan-pertanyaan yang tak beraturan semacam itu pudar bersama berlalunya tahun 2021.Â
Kini hanya perlu mengistirahatkan hati sejenak. Lalu kembali semangat memperbanyak karya, tetap bersyukur dengan apa yang sudah Allah berikan, jalani semua dengan kesabaran dan segera menyelesaikan berjuta impian yang belum tuntas. Selebihnya cukup tersenyum dan tanamkan keyakinan dalam diri bahwa seseorang yang memilih pergi dari kehidupan  adalah orang yang tidak mempunyai ambisi yang sama dengan kita. Tetap menjadi wanita yang kuat dan selalu percaya bahwa Allah punya rencana terhebat melebihi semua rencana yang telah kita susun dengan sebaik-baiknya.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”