Awal tahun 2021, aku berani memutuskan untuk mengejar impianku. Â Walaupun awalnya ditentang oleh orang tua karena mereka memiliki impian tersendiri untuk anaknya, tetapi berkat mengomunikasikan bahwa jalan yang aku pilih ini dapat memberikan manfaat bagi orang lain, meskipun caranya berbeda dan memberikan pengertian kalau apa yang mau aku jalani, dapat menghasilkan. Bersyukur, akhirnya orang tua luluh dan aku direstui untuk melakukan pekerjaan yang aku mau.
Apakah setelah menjalani pilihan yang sudah aku ambil disertai dengan restu dari orang tua, perjalanannya menjadi mulus dan hasil langsung terlihat? Ya, tentu saja tidak. Aku pun menyadari bahwa setiap keputusan pasti ada risiko dan kekurangannya. Oleh sebab itu, aku memilih kekurangan yang paling bisa aku jalani dan nggak membuatku menyalahkan keadaan atau siapa pun ketika menghadapi kendala.
Selain itu, ketika aku yang baru mulai merintis di jalan ini dan melihat pencapaian orang-orang yang ditampilkan di sosial media yang mampu menghasilkan puluhan juta rupiah, kadang tebersit di pikiran bagaimana rasanya ada di posisi itu. Dia mendapat pujian, pengakuan dari banyak orang atas karya yang sudah dihasilkan.
Namun, saat itu aku lupa bahwa apa yang mereka raih saat ini adalah buah kesabaran dari proses yang mereka jalani selama bertahun-tahun. Â Apa yang mereka tampilkan di media sosial adalah cerita bahagia, tetapi cerita pengalaman buruk dan hal-hal yang tidak menyenangkan, disimpan untuk diri mereka sendiri.
Selain itu, perjalanan garis start yang berbeda, latar belakang keluarga, pergaulan, dan pendidikan masing-masing orang tak bisa samakan. Dalam memaknai sukses dan kebahagiaan saja bisa berbeda-beda. Â Jadi, buat apa aku harus membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Sekarang, aku hanya fokus pada diri sendiri, dengan terus belajar, menaikan skill, memperbaiki kekurangan, latihan, dan terus konsisten. Ini bukan pembenaran untuk aku bergerak lebih lambat atau hidup santai, tetapi ini melatih diri sendiri untuk tetap waras dan tidak insecure ketika melihat pencapaian orang lain.
Aku belajar menerima bahwa jatuh bangun dalam meraih mimpi adalah hal biasa. Kegagalan adalah hal yang normal. Belajar menikmati proses tanpa mengharapkan hasil yang instan, maka dalam perjalanan itu, kita akan mengenal siapa diri kita sebenarnya dan memandang bahwa diri kita berharga.
Mental kita jadi lebih tangguh dan nggak gampang minder dengan pencapaian orang lain. Ketika meraih kesuksesan, kita tetap menjadi pribadi yang rendah hati. Ketika kita jatuh, kita akan cepat bangkit karena kita sudah tahu bagaimana caranya merangkak dari bawah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”