#CatatanAkhirTahun – Banyak Rintangan, Tapi Berakhir Indah dan Sempurna

Namanya rintangan, siap tidak siap harus dihadapi

Tahun 2021 merupakan tahun terberat yang aku rasakan. Di mana, di saat skripsiku sudah di-accept oleh dosen pembimbing dan beliau memintaku untuk seminar proposal (sempro), aku mengiyakan namun menundanya tanpa beliau tahu alasannya apa. Sampai pada akhirnya, aku mulai mencoba memberanikan diri mencari pinjaman dari sahabatku.

Advertisement

Sahabatku memberikannya dengan ikhlas tanpa menargetkan tanggal berapa harus aku lunasi utangku padanya. Ya, aku harus menunda semproku sampai beberapa minggu karena tidak memiliki uang. Kala itu, perusahaan tempatku bekerja mengalami masalah yang hebat sehingga harus ditutup secara terpaksa.

Aku sangat sedih, ketika aku hampir saja mencapai garis finish di dunia pendidikan, harus tertunda akibat ekonomi. Tapi tidak mengapa, karena aku yakin semua ada masanya. Tidak selamanya aku terus bisa bekerja di sini, dan pada saat aku tidak lagi bekerja, aku menyadari bahwa selama ini aku salah mengatur keuanganku. Aku terlalu sempit berpikir, berpikir bahwa aku akan gajian setiap bulannya dan aku tidak usah pusing memikirkan soal uang yang sudah kuhabiskan sebelum-sebelumnya.

Namun, setelah menerima pahitnya kenyataan ini aku pun belajar bahwa kita tidak selamanya bisa bekerja di tempat kita yang sekarang. Akan ada problem yang datang dan kita harus siap menghadapi problem itu. Apapun akhirnya, kita juga harus mempersiapkan mental untuk menerimanya.

Advertisement

Singkat cerita, aku lulus sempro dan lanjut seminar hasil (semhas). Sebelum semhas, aku juga mengalami problem yaitu tidak ada uang untuk mendaftar dan kembali meminjam uang sahabatku. Aku tidak tahu hal apa yang membuat dia percaya kepadaku, namun ada kalimat yang dia ucapkan padaku saat itu: 'Pakai saja dulu, kamu bisa ganti pas kamu udah ada uang. Jangan terlalu dipikirin, kamu itu orangnya jujur. Kalau ada, pasti langsung kamu kasih.'

Ternyata, kejujurankulah yang membuat dia mau membantuku. Kejujuran memang mahal, dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar mau bersikap apa adanya dan tidak ada uneg-uneg sedikitpun terhadap orang tersebut. Dan setelah semhas, aku lanjut sidang. Selesai sidang, aku disambut indah oleh sahabat-sahabatku. Pada saat itu, aku merasa beruntung. Di saat pekerjaanku tidak ada, sahabatku masih men-support-ku dan tidak meninggalkanku sekalipun.

Advertisement

Beberapa minggu selesai sidang, aku mendapat kabar bahagia dari abanganku yang waktu itu kita pernah jadi rekan kerja. Dia menawariku pekerjaan dan menyuruhku saat itu langsung datang interview kerja. Awalnya aku deg-degan, dan saat interview aku hampir tidak ingat apa saja yang kukatakan saking gugupnya. Yang pasti, semua jalan ini sudah diatur oleh Tuhan.

Dan bersyukurnya aku, aku langsung keterima kerja dan sampai sekarang aku sudah setengah tahun bekerja. Sangat indah sekali bukan rancangan Tuhan? Ia menjadikan segala sesuatunya sangat indah dan tepat pada waktunya. Sebelum aku wisuda, aku sudah mendapatkan pekerjaan dan gajiku yang pertama kali, semuanya aku pakai buat keperluan wisudaku. Wisudaku berjalan indah dan penuh kebahagiaan didalamnya.

Dimana, aku bisa merental mobil dan mobil tersebut dipakai untuk aku dan keluargaku pergi menuju tempat wisudaku, yaitu di Grand Inna Hotel Medan. Selain itu, aku merasa bahagia karena kebaya yang aku impikan bisa aku beli dan bahkan tidak hanya 1 melainkan 2 kebaya sekaligus untuk mamakku. Mamakku begitu senang memakainya. Di samping itu juga, aku bisa menyewa fotografer untuk mengambil momen-momen saat aku memakai baju wisudaku. Semua yang terjadi pada saat itu, diluar rencanaku, diluar ekspetasiku. Sungguh sangat sempurna semuanya. Hal yang membuat aku terharu dengan kebaikan Tuhan adalah aku bisa mentraktir keluarga dan juga sahabatku makan di luar yaitu di salah satu restoran fast food ayam terkenal, tempat makan favoritku ketika sedang ada sedikit uang.

Setelah menikmati semua kebahagiaan ini, kami pun pulang ke rumah masing-masing dan tidak lupa aku berterima kasih kepadamu Tuhan sebelum aku tertidur pulas karena telah lelah seharian beraktivitas. Dari kisahku ini aku ingin memberitahu, Silahkan bekerja mencari cuan sebanyak mungkin, namun ingat untuk menabung dan untuk anak rantau jangan lupa untuk pulang ke kampung halaman paling tidak sebulan 2 kali.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka menulis, suka travelling, sama suka makan. Kalau suka kamu, emang boleh?