Selalu Ada Alasan di Setiap Datang dan Perginya Seseorang dari Hidup Kita

Pernahkah kamu menyesali keadaan dan mengutuki kenyataan bahwa kamu pernah bertemu dan mengenal seseorang dalam hidupmu?

Advertisement


The sad truth is people come and go, easily. Ironic, but that's reality.


Memang benar, perpisahan adalah salah satu dari sekian banyak hal yang memuakkan untuk dilalui. Tidak ada perpisahan yang indah dan baik-baik saja, tidak mungkin bagi keduanya. Pasti ada salah satu sisi yang merasa sangat kehilangan di saat sisi yang lain rela melepaskan sepenuh hati atau sudah yakin menjauh untuk meninggalkan.

Pertemuan, entah sesingkat atau selama apapun itu, pastinya telah mengukir banyak kenangan dan memori bagi keduanya. Adanya pertemuan tentu meninggalkan banyak bekas bukti akan pernah hadirnya ia dalam hidupmu. Ingatan-ingatan manis yang pernah terjadi di antara kalian akan selalu menjadi hal indah yang tersimpan baik di dalam ingatan.

Advertisement

Sedangkan perpisahan, tentunya ada suatu alasan yang mengakibatkan hubungan menuju ke arah ini. Perpisahan tentunya akan kembali mengorek kenangan-kenangan tidak menyenangkan yang pernah terjadi di antara kedua insan. Terlebih jika perpisahan terjadi dengan tidak baik-baik saja dan diputuskan oleh satu sisi saja yang mana sering terjadi. Pastinya hal ini akan membuat suasana hati menjadi lebih parah ketimbang perpisahan yang sudah direlakan oleh keduanya.

Satu hal yang pasti yakni disetiap pertemuan pasti akan selalu ada perpisahan.

Advertisement


It’s just a matter of time. No matter how hard you try to hold it on, it won’t stay forever. People will still leave someday, anyway.


Tidak ada yang salah dengan bertemu dan mengenal seseorang baru dalam hidup. Justru kita malah memang membutuhkan hadirnya orang-orang baru, bukan? Mau mengakui secara jujur atau tidak, hadirnya mereka tentu saja mengajarkan banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya. Bertemu dengan orang-orang baru tidak harus melulu selalu berakhir indah dan penuh suka cita. Terkadang, akhir yang pahit dan menguras emosi justru dapat menguatkan diri dan mental kita untuk menghadapi kenyataan hidup yang tidak selamanya indah dan berjalan mulus.

Bertemu dan berpisah dengan beberapa orang tertentu membuktikan bahwa tak selamanya dua hal dapat berjalan beriringan selamanya. Terjadinya perpisahan dengan seseorang yang mungkin pernah sangat berarti dalam hidup kita menjadi penanda bahwa tidak semua hal yang kita sayangi dan cintai tentu baik bagi kita. Bagaimana mungkin kita bisa tersadar jika kita terlalu jauh terlena di dalamnya kalau bukan dengan ditampar keras oleh kenyataan yang mungkin memang begitu menyakitkan.


Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. (QS. Al-Baqarah: 216)


Jadi, jangan pernah sesekali menyesali hadirnya seseorang dalam hidup kita. Bagaimanapun juga, kita pernah menjadi bagian dari hidupnya. Bagaimanapun juga, pasti pernah terjadi hal-hal yang berkesan bagi keduanya. Mau dikata apa, tidak ada salahnya dengan merelakan kepergian seseorang dengan sepenuh hati dan menerima kenyataan yang terjadi agar tidak semakin sedih berlarut-larut meratapinya.

Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri. Mempersiapkan diri akan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Mempersiapkan diri akan kehilangan seseorang yang bahkan mungkin paling kita sayang dan cinta. Mempersiapkan diri bahwa disetiap pertemuan pasti ada perpisahan, jangan pernah mengabaikan hal yang terakhir ini. Jangan terlalu berlebihan dalam mencintai ataupun membenci sesuatu hal ataupun seseorang. Jangan pernah sukarela secara sepihak menyerahkan segalanya yang dipunya.

Tidak semua hal-hal indah berakhir bahagia, tapi tidak semua duka lara bersarang abadi selamanya :)


People come in our life in a season, for a reason, to teach us a lifetime lesson.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

less is more.