Menjadi aparatur sipil negara (ASN) merupakan mimpi bagi sebagian orang. Motivasi mereka untuk menjadi ASN sangat beragam. Mulai dari calon idaman mertua, masa tua yang terjamin melalui uang pensiun, sampai rencana menyekolahkan SK pengangkatan untuk bayar cicilan rumah.Â
Sebelum mimpi menjadi ASN terwujud, kita harus mempersiapkan diri sebelum mendaftar. Apa saja sih yang kamu perlu perhatikan sebelum mantap mendaftar sebagai ASN?
Â
1. Mencari Informasi Formasi di Website Terkait.
Website terkait yang bisa kamu kunjungi antara lain BKN RI (www.bkn.go.id) atau BKPSDM masing-masing pemerintah daerah. Website-website tersebut bisa memberi kamu informasi mengenai lowongan formasi yang sedang dibutuhkan, berapa jumlah kursi yang diperebutkan, apa saja syarat yang harus dilengkapi, hingga teknis pelaksanaan kegiatan. Catat baik-baik ya. Jangan sampai ada yang terlewat.
Â
2. "Berapa besaran tunjangan penghasilan yang akan saya terima?"Â
Banyak calon peserta yang melupakan langkah satu ini, hingga mereka berakhir menyesal ketika terlanjur masuk. Apabila gaji pokok besarannya sama untuk setiap golongan, yang membedakan antara satu jabatan dengan jabatan lain adalah besar tunjangan penghasilan. Besaran tunjangan ini sudah diatur dalam undang-undang yang disetujui oleh presiden atau kepala daerah masing-masing provinsi/kabupaten. Informasi ini bisa kamu temukan dengan mudah di Google. Setelah mengetahui besarannya, coba kamu timbang-timbang apakah menjadi ASN sudah worth it dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Jangan sampai kamu koar-koar tidak puas ketika sudah menjabat. Ibaratnya, masa kamu meludah di sumur yang airnya setiap hari kamu minum sih?
Â
3. Sekarang Tinggal Fokus Mempersiapkan Tes!
Rangkaian tes menjadi ASN berbeda tahapannya bergantung pada instansi yang membutuhkan. Ada yang cukup tes SKD dan SKB. Ada juga yang menambahkan tes fisik atau wawancara. Semua perlu kamu persiapkan dengan sebaik-baiknya. Kamu bisa berlatih dengan membeli buku latihan soal, atau bisa mendownload kumpulan soal tahun-tahun sebelumnya yang tersebar di internet. Atau kalau kamu memiliki uang lebih, bisa mengikuti berbagai bimbingan online maupun offline. Sementara untuk tes fisik, jangan lupa untuk olahraga dan memastikan fisikmu sehat sesuai dengan persyaratan. Tes wawancara bisa kamu lalui dengan mudah apabila sering berlatih dengan orang lain maupun menghadap cermin. Usahakan jangan gugup, atur intonasi ketika bicara, dan pastikan kamu menguasai topik wawancara.Â
Selain berlatih, kamu bisa meminta testimoni teman-teman yang sudah berhasil menjadi ASN. Biasanya mereka punya kiat-kiat khusus untuk lolos dengan mudah. Kamu bisa menyimak pengalaman mereka.
Â
4. Yes! Akhirnya Dinyatakan Lolos Formasi..
Sebelumnya saya ucapkan selamat ya. Satu tahap akhirnya terlewati. Sekarang mari fokus menyiapkan dokumen-dokumen untuk daftar ulang.Â
Biasanya jarak antara pengumuman dengan daftar ulang tidak lama. Kamu harus gerak cepat karena yang mengurus dokumen tidak kamu saja. Apalagi setiap instansi memiliki tenggat waktu daftar ulang yang berbeda-beda. Ada yang tiga hari, tujuh hari, atau sepuluh hari.Â
Kalau kamu sedang tidak bekerja, ini soal gampang. Beda dengan teman-teman yang bekerja di sektor swasta. Apalagi kalau perusahaan menerapkan one month notice. Antara kamu mengajukan resign satu bulan sebelum pengumuman, atau kamu mempersiapkan daftar ulang sembari bekerja. Kalau jarak rumah dekat, dan perusahaan memberi kelonggaran, perkara daftar ulang ini bukan masalah kok. Beda kalau kamu perantau. Kerja di Tangerang, dokumen yang dilengkapi harus di Banyuwangi, misalnya. Apa nggak pusing?
Nah solusinya adalah pastikan betul kalau kesempatanmu lolos ASN adalah 100%. Kurang dari itu, jangan coba-coba resign kalau nggak mau jadi pengangguran.
Â
5. Mari Kita Mengabdi Pada Bangsa dan Negara.
Sebagai anak muda, kamu akan menghadapi lingkungan baru yang bisa jadi bikin shock. Its okay. Anggap itu bagian dari adaptasi. Kamu akan menemui rekan kerja yang kebanyakan sudah lanjut usia. Hal ini terjadi karena regenerasi ASN beda dengan swasta. Pemerintah buka lowongan hanya karena pegawai lama pensiun. Sehingga jarak antara senior dan junior bisa jadi jauh sekali. Gap umur inilah yang terkadang menimbulkan gesekan karena perbedaan cara pandang.Â
Tahun pertama menjadi ASN, akan bijak kalau kamu lebih banyak mengamati situasi. Dengan demikian, kamu tahu bagaimana menempatkan diri. Dalam prosesnya, jangan sampai kehilangan prinsip ya. Jangan sampai ikut arus. Sebab kalau bukan generasi muda yang mengubah sistem, lantas siapa?
Ah ya, tahun-tahun pertama adalah cobaan terbesar untuk CPNS. Tidak semua instansi memberikan tunjangan penghasilan. Bisa jadi kamu hanya hidup berdasarkan gaji pokok. Itu pun besarnya hanya 80%. Buat hidup sendiri aja puasa, apalagi kalau kamu punya anak istri yang harus dinafkahi. Apa tidak bikin stress?
Lantas akan timbul pertanyaan, apakah menjadi ASN sudah pilihan yang tepat? Sebab selain gaji, kamu mungkin akan menemui hal-hal baru yang bisa jadi mengganggu idealisme. Kalau sudah sampai di fase krisis, kelak, coba tanya betul-betul dirimu, apakah ini yang benar-benar kamu inginkan?Â
Semoga kamu bisa menjawab pertanyaan itu, dan memutuskan yang terbaik untuk dirimu sendiri.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”