Bulan Desember, Ku Menanti Penjelasanmu

Dia memang mampu meluluhkan hatiku dalam waktu sekejab. Hatiku yang tak mudah luluh dan susah memulai hal baru, dapat dia taklukkan dengan mudahnya. Entah apa yang terjadi padaku hingga aku terbawa dalam indahnya cerita bersamanya. Apakah itu cerita cinta? Atau hanya sekedar cerita dusta?

Advertisement

Hari berganti bulan aku jalani dengan mengukir cerita indah dalam jarak yang terpisah, berbeda pulau, dan berbeda waktu. Semua berjalan baik, hingga akhirnya aku dan dia bertemu kembali. Namun, kepergiaannya ke perantauan membuatku sangat berat untuk melepasnya. Tetapi apalah dayaku, aku tak mampu dan tak akan bisa menahannya untuk tetap menjalani hari bersama-sama.

Dia berpamitan kepada ibu kos ku dan berpesan agar ibu kos selalu menjagaku, kemudian ibu kos berpesan agar dia tetap menjaga hatinya ketika jauh dariku dan tidak mudah tertarik dengan wanita atau rekan kerja yang di temui disana. Dengan santai dia menjawab bahwa ia tak akan tertarik dengan yang lain.

Dia pernah menyampaikan kepadaku rencananya 20 tahun ke depan dan bersamaku dia akan mewujudkan rencana indahnya itu. Dalam rencananya, 2 tahun lagi dia akan menikahiku, kemudian memiliki momongan. Ketika anak kita sudah mulai masuk SMA, kita akan kembali ke tanah Jawa dan menetap di tanah Jawa.

Advertisement

Pernah suatu hari dia bercerita memiliki rekan kerja baru, kemudian ia pindah rumah, dan masih banyak hal yang ia ceritakan hingga ada suatu hal yang menyebabkan ia tak bisa selalu meneleponku karna takut mengganggu rekannya laki-laki yang serumah dengan dia. Aku tak masalah dengan hal ini, sampai pada suatu hari aku merasakan keanehan ketika dia bilang sibuk tetapi akun whatsapp ia selalu online.

Suatu hari, ia menghubungiku hendak meminta bantuan, karna aku sedang sibuk, aku baru bisa membalas pesannya dalam waktu lama kemudian ia tak membalasnya lagi sampai lebih dari satu hari. Suatu pagi ia mengabariku bahwa orang tuanya tak merestui hubungan kami karena suatu alasan yang tak pernah bisa diterima logikaku entah sampai kapan.

Advertisement

Mungkin bukan hanya logika ku saja yang tak mampu menerimanya, kebanyakan temanku juga sangat menyayangkan dan tak mampu menerima alasan ini. Orang tuanya tak merestui hubungan ini karena aku berasal dari suatu daerah yang jika menikah dengan orang daerahnya nanti akan terjadi sesuatu buruk yang tak diinginkan. Aku tak pernah tau apakah mitos itu benar?

Dengan terpaksa aku menerima semua keputusannya untuk berjalan sendiri-sendiri dulu karena orang tuanya tak memiliki perhatian dengan hubungan ini. Dia berkata, nanti jika bertemu langsung entah bulan Desember atau kapan bisa lebih enak untuk membahas masalah ini secara bertatap muka langsung. Dia berpesan agar aku tak berharap lebih karena kita tidak tahu apakah kita bisa bersatu kembali atau tidak. Aku tak pernah tau, kata "sendiri-sendiri dulu" itu apakah berarti putus hubungan asmara?

Jika dia memang benar-benar cinta dan benar-benar serius, dia takkan berkata seperti itu. Jika dia serius dan dia menginginkan rencananya bersamaku dapat tercapai, dia pasti akan memperjuangkanku dengan meluluhkan hati orang tuanya. Itulah yang selalu ada dibenakku sembari menunggu datangnya bulan desember. Ketika dia menyuruhku berhenti berharap, aku tak lagi berharap kepadanya tetapi aku berharap agar Tuhan dapat memberi kami kesempatan lagi dan aku menunggu penjelasan pada bulan desember atau kapan ketika bertemu langsung. Aku dan dia pun lost contact selama 1 bulan hingga bulan desember pun tiba.

Desember yang kutunggu tlah berlalu dan tahun berganti, namun penjelasan yang kutunggu tak kunjung datang padahal banyak teman yang memberitahuku bahwa dia telah pulang ke tanah Jawa. Bulan Januari telah kulalui beberapa hari, dan dihari keempat aku menerima sebuah screenshoot yang menunjukkan bahwa dia tak lagi sendiri.

Aku yang merasa kaget, seketika tak sadarkan diri karena kebetulan aku juga sedang sakit lambung dan merasakan sakit dibagian perut. Hingga akhirnya aku tak dapat menahan perihnya lambungku dan harus dirujuk ke rumah sakit selama beberapa hari dan kemudian dirujuk lagi ke rumah sakit yang lebih canggih.

Yang membuatku tak pernah menyangka, dia ternyata menjalin hubungan baru dengan rekan kerja yang baru dia kenal beberapa bulan dan dia baru putus kontak denganku hanya satu bulan. Secepat inikah kau dustai rencana indahmu 20 tahun mendatang yang melibatkan aku? Secepat inikah kau dustai percakapanmu dengan ibu kos ku? Dan lupakah kau dengan penjelasan pada bulan Desember yang kau katakan kala itu?

Orang yang baru memang terlihat lebih menarik dan membuat seseorang penasaran. Tetapi waktu akan membuktikan bahwa yang lama tak selalu buruk dan yang baru nanti akan terasa biasa saja dan kemungkinan terburuknya, orang baru akan terlihat tidak lebih baik dari orang yang lama.

Aku akan menghapus rasa kecewaku terhadap sikapmu, karena aku merasa bahwa seharusnya kamulah yang merasakan kekecewaan karena rencanamu 20 tahun mendatang tak akan tercapai dan kamu telah membuat orang yang benar-benar serius mengharapkanmu dan menyayangimu dengan tulus pergi dari hidupmu karena tak ingin mengganggu kehidupan barumu.

Ketahuilah, aku akan pergi dengan membawa pertanyaan yang tak kan pernah ku tau jawabannya karena engkau tak pernah memberi jawaban itu padaku. Aku tak pernah mendo’akan sesuatu buruk terjadi padamu dan pada wanita pilihanmu karena do'a akan kembali juga pada yang mendo'akan, aku yakin jika aku menanam hal yang baik maka aku akan menuai kebaikan, dan jika aku menanam hal yang buruk maka aku akan menuai keburukan.

Aku bersyukur Tuhan memisahkan aku dan kamu sebelum memasuki gerbang pernikahan. Tenyata kau tak mencintaiku dengan tulus sehingga kau enggan memperjuangkanku dan enggan meluluhkan hati orang tuamu. Dan ternyata dengan mudahnya kau lebih memilih orang yang baru dibandingkan mengusahakan agar rencana yang telah kamu rancang dapat terwujud.

Terimakasih Tuhan, Engkau memisahkanku dengan Ia yang malas mengusahakan agar rencananya sendiri dapat terwujud dan terimakasih Tuhan, Engkau memisahkanku dengannya di depan pintu gerbang pernikahan sehingga aku tak memasuki gerbang pernikahan dengan orang yang tak serius mencintaiku. (dw)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gantungkan harapan hanya kepada sang Pencipta