Pandemi covid-19 menyebabkan seluruh sektor melemah khususnya sektor pariwisata. Bali merupakan salah satu provinsi yang sangat menggantungkan perekonomiannya pada sektor pariwisata. Satu tahun pasca pandemi covid-19, keadaan di Bali masih belum kembali ramai. Bali yang biasanya tidak pernah sepi dengan hiruk pikuk wisatawan manca negaranya, kini harus merasakan dampak karena pandemi ini. Beberapa orang yang bekerja di industri pariwisata harus dirumahkan karena perusahaan tidak sanggup membayar gaji karyawannya. Perusahaan-Perusahaan yang memiliki target pasar wisatawan manca negara pun juga harus menutup sementara usahanya untuk menghindari kerugian.
Pemanfaatan Digital Marketing dalam Promosi Pariwisata
Beberapa gerakan telah dilakukan oleh Kemenparekraf maupun Dinas Pariwisata Provinsi Bali untuk mempromosikan pariwisata di Bali. Pemanfaatan media digital menjadi sarana dalam mempromosikan pariwisata karena, pada era digitalisasi ini generasi milenial sangat cepat menemukan informasi melalui media sosial. Selain dengan media sosial, pemanfaatan digital marketing dapat didukung oleh influencer marketing. Influencer marketing digunakan untuk menarik minat dari wisatawan untuk datang ke Bali. Influencer akan mempromosikan keindahan Pulau Bali dengan berbagai destinasi pariwisatanya ke media sosial misalnya instagram, youtube, tiktok dan lainnya dengan sebuah konten. Konten yang dibuat oleh seorang influencer dapat berisi keamanan berwisata karena pariwisata kini telah mematuhi protokol kesehatan, sehingga masyarakat tidak perlu takut lagi untuk kembali berwisata. Hal tersebut akan menimbulkan minat wisatawan untuk datang ke Bali.
Peran Influencer dalam Meningkatkan Brand Awareness               Â
Pada era digitalisasi ini, peran influencer sangat berpengaruh bagi brand awareness suatu perusahaan. Brand awareness adalah kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen. Brand awareness tidak hanya ada di produk, pada pariwisata juga terdapat brand awarenessnya, misalnya seorang infleuncer mempromosikan tempat wisata, maka tempat wisata tersebut akan dikenal oleh banyak orang karena influencer memiliki pengikut atau followers yang banyak di dunia maya. Dengan tempat wisata tersebut di unggah ke akun media sosialnya maka tempat wisata tersebut akan dikenal. Terlebih lagi jika tempat wisata tersebut bagus dan menarik maka akan meningkatkan kunjungan dari wisatawan. Penggunaan influencer merupakan upaya perusahaan dalam memanfaatkan digital marketing.
Pro dan Kontra Influencer sebagai Sarana Promosi
Gerakan yang dibuat pemerintah memang bertujuan untuk mengembalikan pariwisata di Bali seperti saat sebelum adanya pandemi covid-19. Pemerintah juga memanfaatkan influencer sebagai sarana promosi pariwisata, namun seperti yang kita ketahui saat ini, prioritas utama masyarakat Indonesia bukan berlibur. Pandemi covid-19 menyebabkan melemahnya aktivitas ekonomi, sehingga masyarakat dominan lebih memilih menggunakan uangnya untuk membeli kebutuhan pokok daripada kebutuhan lainnya. Beberapa orang setuju dengan aksi pemerintah karena itu merupakan langkah awal pemerintah untuk mengembalikan sektor pariwisata khususnya di Bali. Nah, menurut kamu bagaimana? Apakah pemerintah sudah tepat atau ada strategi lain dalam bertahan disaat pandemi?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”