Jika kau bilang aku terlalu memilih itu salah besar, karena sebenernya aku sendiri tak tau siapa yang akan duluan datang melamar. Aku hanya menyerahkan semuanya pada Tuhan. Siapapun yang nanti pertama datang untuk melamarku, mungkin ialah yang akan menjadi jodohku.
Jodohku pilihan Tuhan, bukan pilihanku atau pilihan orang tuaku.
Jodoh itu rahasia dan sudah menjadi ketetapan Tuhan, entah kapan dan di mana kita bertemu itu semua sudah Tuhan aturkan. Bisa jadi ia orang yang paling dekat ataupun orang paling jauh dengan kita, hanya Tuhan yang tahu. Jodoh itu kadang juga unik, bisa saja ia begitu dekat, tapi hati kita yang melihatnya jauh.
Pacaran bukanlah ajang pendekatan jodoh.
Pacaran bukan jalan yang tepat untuk mencari jodoh. Karena selama apapun hubungan pacaran itu berjalan, jika bukan jodohnya yah tetap akan putus di jalan. Pacaran itu kata lain dari menjaga jodoh orang :p
“Seorang gentleman ialah yang berani datang kepada orang tuanya untuk melamar anaknya, bukan yang datang pada anaknya untuk memacarinya.”
Menantimu yang benar-benar siap menjadi imam, bukan yang hanya pandai merangkai kata-kata rayuan manis. Jika aku memang tak sabar menyendiri, mungkin aku bisa saja sudah menerima cinta dari orang-orang yang hanya iseng dengan menguucapkan kata-kata manisnya. Namun aku tetap ingin setia, setia menunggumu yang telah Tuhan takdirkan untuk membersamaiku.
Dan selama kita belum di pertemukan, aku akan mencoba terus memperbaiki diriku agar siap ketika akan dipertemukan denganmu, dan bisa menjadi calon istri dan ibu yang baik untuk keluarga kita nanti.
“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula.”
Aku percaya kamu tidak akan tertukar dengan siapapun, karena aku sudah Tuhan ciptakan menjadi tulang rusukmu.
Jangan kau tanyakan siapkah aku untuk kau pinang, karena sesungguhnya yang tahu betul aku siap atau tidak ialah Tuhanku. Maka, tanyakanlah hal itu pada-Nya. Jadi jika kamu telah siap menjadi imam, datang dan temuilah orang tuaku, lamar aku untuk menjadi istrimu wahai calon imamku.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”