Renungan untukmu Tentang Perlu Tidaknya Membuka Privasi Saat Sudah Yakin dengan Pasangan

buka privasi pasangan

Saya pernah membaca sebuah artikel yang cukup menarik beberapa waktu lalu. Artikel yang berjudul Dia yang Mendekat Belum Tentu Akan Melekat. Ini Lho 5 Tandanya Kalau Dia Memang Serius sama Kamu! tersebut menyebutkan bahwa salah satu dari 5 tanda pasangan kita serius adalah ketika dia telah mencoba membuka privasinya kepada kita. Sejenak ini membuat saya tertegun sejenak dan mengingat beberapa cerita dari sahabat tentang privasinya yang diumbar oleh mantan pasangannya.

Advertisement


Apakah membagikan privasi kepada pasangan adalah bentuk rasa percaya kepadanya? Atau begini, kita balik, ketika pasangan membuka privasinya kepada kita apakah sebuah bentuk kepercayaannya kepada kita? Eits…tunggu dulu.


Rasa nyaman memang adalah anugerah terindah dalam menjalin hubungan. Tapi kadang rasa itu bisa membuat nalar berpikir kita tersisih. Semua bisa kita bagi kepada pasangan atas nama rasa nyaman, ini yang bahaya!

Bukan maksud mengeneralisir bahwa berbagi privasi adalah hal yang tidak baik. Tulisan ini hanya mengajak untuk menelaah ulang dan menjunjung tinggi nilai privasi dalam sebuah hubungan. Ada batasan tertentu yang perlu kita bangun kepada pasangan walaupun rasa percaya kepadanya cukup tinggi. Mengapa sih perlu batasan?

Advertisement

Begini, hubungan percintaan tentu sebuah hal yang membahagiakan bagi sepasang insan di dalamnya. Rasa bahagia, dimiliki dan memiliki sangat mendominasi dalam menjalani hari. Hanya saja yang menjadi misteri adalah pelabuhan akhir dalam hubungan tersebut. Sampai di tahap pernikahan atau kandas di tengah jalan dengan berbagai alasan. Kalau sampai ke pernikahan, ini adalah sebuah prestasi buat kalian. Tapi kalau kandas bagaimana?

Kita harus terpisah dan rasa galau melanda dalam keseharian kita, ditambah segudang privasi yang mungkin itu aib tertinggal pada mantan pasangan kita. Yang paling penting, apakah ada jaminan bahwa dia tidak akan mengumbar privasi kita kepada pasangan barunya? Coba bayangkan kalau ternyata pasangan barunya adalah teman dekat kita atau bahkan masih ada hubungan keluarga dengan kita, bisa gawat!

Jadi, coba deh pikirkan ulang untuk membagi privasi atau menerima privasi pasangan. Bicara cinta berarti bicara tentang masa depan, sebaiknya hindari pembahasan mengenai kisah cinta masing-masing sebelumnya. Keseriusan dalam membangun hubungan dibuktikan dengan rasa cinta dan nalar yang berimbang. Dengan demikian, tidak akan ada pihak yang dirugikan apabila di suatu saat hubungan tersebut tidak baik-baik saja atau bahkan kandas di tengah perjalanannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sejarawan Muda dan Suka Jalan-Jalan