Boarding School Story

Saya anak kedua dari dua bersaudara. Masa sekolah saya yang begitu banyak cerita, tapi entah kenapa masa SMP menjadi cerita yang saya gaakan pernah lupakan, banyak sekali hal yang begitu membekas di masa itu. Dulu saya ingin sekali bersekolah di SMP Negri di kota saya, namun ibu saya menginginkan saya bersekolah di salah satu Boarding School, dari sini cerita saya dimulai.

Advertisement

Saya bersekolah di salah satu Boarding School di kota saya, selama tiga tahun saya berada disana, saya pikir sekolah sekaligus pesantren ini akan buruk bagi saya, tapi nyatanya tidak juga. Awal cerita SMP saya itu dimulai dari saya mengikuti tes ujian masuk sekolah ini, dari mulai ujian yang seperti biasanya sampai dengan tes hafalan Al Quran, saya sebenarnya sudah tau bahwa sekolah ini itu membuat saya akan 24 jam di sana, hal itu yang sebenarnya saya tidak mau, tetapi saya harus menjalankanya. Hari pertama saya masuk sekolah ini ternyata banyak sekali teman saya yang dari luar kota, yang mana seharusnya saya bersyukur kalau saya masih satu kota dengan keluarga saya.

Hari dimana saya masuk sekolah terasa asing bagi saya, di situ saya masuk salah satu kamar di asrama saya, saya bertemu dengan teman-teman sekamar saya yang awalnya saya malu untuk mengajak berkenalan, ketika saya sedang membereskan pakaian saya ternyata ada salahsatu yang mengajak saya berkenalan, dari situlah saya mulai mendapatkan teman, setelah saya membereskan barang-barang saya kita harus sudah pergi untu sholat magrib di mesjid sekolah, setelah pulang dari sana kita diarahkan untuk makan malam bersama dengan teman-teman yang lainya, setelah makan saya kira orang tua saya sudah pergi tapi ternyata orang tua saya masih ada di sana, setelah makan saya masuk ke asrama saya, saat dikamar orang tua saya berpamitan untuk pulang, setelah orang tua saya pulang.

Hari pertama MPLS diisi dengan banyak kegiatan yang sekolah saya berikan, dari mulai sambutan, perkenalan pengajar disekolah ataupun asrama, peraturan-peraturan sekolah, bagaimana cara berseragam yang baik dan benar, perkenalan anggota OSIS, dan masih banyak lagi. Di hari pertama ini saya mulai berinteraksi sesama kelas saya karena sekolah dan asrama itu temanya berbeda lagi, di sekolah ini juga laki-laki dan perempuan itu di pisah.

Advertisement

Sampai di hari terakhir MPLS hari itu kita mulai di resmikan menjadi siswa-siswi sekolah itu, di hari terakhir selain peresmian ada juga games yang diberikan, ada satu games dimana sebelunya saya belum pernah coba, games itu namanya Dodgeball, cara mainya masing-masing tim Dodgeball terdiri dari 6-10 pemain yang dibagi ke dalam dua bagian lapangan yang berbeda. Pemain tidak diperbolehkan menyeberang ke daerah lawan. Tim lawan yang terkena lemparan bola harus keluar, namun bila boleh berhasil ditangkap maka si pelempar bola harus keluar lapangan, permainan ini merupakan salah satu permainan favorite di sekolah saya.

Setelah MPLS berakhir kita saatnya tiba untuk mulai pembelajaran, dari pagi sampai siang kita sekolah seperti biasanya, setelah pulang sekolah kita mulai bersiap-siap untuk menuju Masjid untuk melaksanakan sholat ashar, setelah sholat dilanjutkan dengan pembelajaraan Boarding, seperti hafalan Al Quran, setelah itu kita pulang ke asraa masing-masing dilanjut dengan mandi, dan bersih- bersih asrama, untuk keguatan malam kita ada sholat magrib bersama, lanjut dengan mengaji, dan ditutup dengan makan malam, setelah kegiata malam berakhir saatnya pulang asrama dan beristirahat, seperti itu kegiatan sehari-hari kita sebagai seorang santri.

Advertisement

Ada momen dimana yang membuat saya lupakan saat itu misalnya, ada beberapa pelanggaran yang saya harus jalani, seperti dihukum karena terlambat ke masjid, tidak menggunakan kaos kaki panjang, dihukum bareng temen karna merayakan ulang tahun salah satu teman kita yang salahnya kita merayakanya dengan menyiram teman kita sampai lantai depan asrama basah, ada juga satu kejadian dimana saat itu saya mengalami kecelakaan saat mau perjalanan ke asrama, saat itu hari miggu dimana hari penjengukan asrama putri, saya memutuskan untuk pulang kerumah, sorenya saya pulang ke asrama lagi, saat itu saya diantar kakak saya, sampainya didepan gerbang sekolah

 kendaraan saya ditabrak dari belakang yang membuat saya masuk Rumah Sakit dan harus istirahat beberapa minggu karena kaki saya retak. Setelah seminggu dirumah, saya dibolehkan untuk kembali ke sekolah saya, tetapi dengan keadaan kaki saya digips, sesampainya saya diasrama ternyata banyak teman-teman saya yang menanyakan keadaan saya, karena kabar saya kecelakaan sampai diumumkan di masjid, hal itu yang membuat satu sekolahan tahu bahwa saya kecelakaan, bantuan demi bantuan yang saya terima saat saya sakit baik dari teman, guru sekolah ataupun ustadzah.

Di sekolah ini banyak pembelajaran baik itu pembelajaran sekolah ataupun agama, pengalaman baru, teman-teman yang ada buat kita baik suka ataupun duka, dan masih banyak lagi yang saya terima di sekolah itu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis