Biografi Nurhayati Subakat; Pemilik Merk Kosmetik ‘Halal’ Favorit Cewek-Cewek Zaman Sekarang

Ada kisah penuh inspirasi, bagaimana Nurhayati Subakat bisa membangun produk Wardah sehingga dikenal sebagai salah satu kosmetik terlaris. Nurhayati Subakat, beliau lahir di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat pada tanggal 27 juli 1950. Ia merupakan anak kedua dari delapan bersaudara.

Advertisement

Mengawali kariernya sebagai Managing Director Bisnis dan Konsultan Keuangan (Assegaf & Partners Ltd, 1998-2004) dan Associate Winarto Soemarto & Associates (1993-1998) dan menjadi pembawa acara dan sutradara "Perspektif Perempuan" di salah satu program Televisi Republik Indonesia (TVRI). Saat ini Dr. Nurhayati Ali Assegaf tercatat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), dan menjadi anggota DPR RI Komisi 1 dari Fraksi Partai Demokrat.

Sosok Nurhayati Subakat merupakan salah satu dari sekian banyak pengusaha wanita sukses Indonesia. Beliau merupakan pendiri sekaligus pemilik merk kosmetik terkenal yaitu Wardah Cosmetics. Saat ini Nuhayati Subakat merupakan CEO dari PT Paragon Technology and Innovation, sebuah perusahaan yang mengelola merk kosmetik Wardah, Make Over, dan perawatan rambut Putri dan IX.

Di Padang Panjang, beliau sekolah di Pondok Pesantren Diniyyah Puteri hingga kemudian beliau pindah ke Padang dan melanjutkan sekolahnya di Kota Padang. Sejak kecil, Nurhayati Subakat memiliki otak yang cerdas, terbukti gadis Minangkabau ini berhasil diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) di jurusan farmasi. Di kampus itu juga, ia bertemu dengan lelaki yang kini menjadi suaminya yaitu Sabakat Hadi.

Advertisement

Setelah menyelesaikan kuliah tepat waktu, ia kemudian pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat dan bekerja di rumah sakit di Kota Padang sebagai seorang apoteker. Setelah lama bekerja di rumah sakit, Nurhayati Subakti kemudian pindah ke Jakarta dan bekerja di perusahahan kosmetik terkenal sebagai staf quality control.

ADVERTISEMENTS

Jatuh Bangun dalam Berusaha

Meskipun industri rumahan, usahanya berkembang pesat berkat kejelian melihat peluang pasar. Keuangan perusahaan kemudian terus meningkat. Beliau bahkan mendirikan PT Pusaka Tradisi Ibu dalam memanajemen usaha samponya. Seperti kata pepatah 'Semakin tinggi pohon maka angin-angin yang menerpa'. Cobaan datang beberapa tahun kemudian. Lima tahun setelah usahanya berkembang pesat, pabrik miliknya terbakar.

Advertisement

Kejadian tersebut membuat nasib usaha sampo milik Nurhayati Subakti berada di titik nadir. Pabrik terbakar dan utang di bank yang belum lunas membuat beliau sempat ingin menutup usahanya dan belum lagi ia memiliki karyawan yang harus ia bayarkan gajinya, namun di sinilah titik balik dari Nurhayati Subakat. Ia menolak menyerah dengan keadaanya. Ia mencoba memulai dari nol lagi. Modal usaha ia peroleh dari tabungan suaminya, dana tersebut kemudian ia pakai untuk membayarkan gaji karyawannya dan mencoba membangun pabriknya kembali.

ADVERTISEMENTS

Mulai Merintis Usaha Sendiri

Karirnya di perusahaan tersebut kemudian menanjak, namun Nurhayati Subakat kemudian memilih keluar dari perusahaan dan memilih untuk merintis usaha sendiri. Berbekal pengalaman ketika bekerja di perusahaan kosmetik tersebut, ia kemudian mencoba untuk membuat produk sampo bermerk Puteri.

Usaha produk sampo tersebut ia jalankan di rumahnya sendiri dengan dibantu oleh satu karyawan, yaitu pembantunya sendiri. Nurhayati Subakti kemudian memperkenalkan produknya di salon-salon yang berada di wilayah Jakarta. Pelan tapi pasti, produknya kemudian mulai diterima di masyarakat.

ADVERTISEMENTS

Meluncurkan Produk Merk Wardah

Pabriknya yang baru akhirnya berdiri dan beroperasi lagi. Selain itu ia kemudian mencoba untuk melakukan inovasi baru dengan membidik konsumen muslimah yang pada akhirnya meluncurkan produk yang kemudian dikenal dengan nama Wardah pada tahun 1995 dan juga mulai masuk di pasar tata rias. Produk kosmetik Wardah ditujukan untuk kaum muslimah yang ingin tampil elegan tanpa perlu cemas kehalalan produk, sebab produk wardah mengedepankan prinsip halal, aman, serta memiliki kualitas yang baik sekali.

Kosmetik Wardah buatan Nurhayati Subakat dengan cepat diterima oleh masyarakat, khususnya kaum muslimah. Terbukti di tahun 1999 hingga 2003, penjualan produk kosmetik Wardah melonjak drastis. Dengan cepat, Wardah berhasil menjadi salah satu produk kosmetik pilihan muslimah Indonesia.

Strategi pasar dan promosi yang bagus, disertai manajemen yang kuat membuat produk Wardah Nurhayati Subakat ini dengan cepat menguasai pasar kosmetik nasional. Distribusi produknya bukan hanya nasional saja, melainkan tembus ke pasar mancanegara seperti Malaysia, di mana produk Wardah laku keras di negara tersebut. Di tahun 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu milik Nurhayati Subakat kemudian berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation yang menaungi ratusan item kosmetik dengan pertumbuhan usaha sangat tinggi.

Kerja keras Nurhayati Subakat tidak sia-sia, saat ini ia memiliki ribuan karyawan dan puluhan cabang yang tersebar di Indonesia. Produknya kini berkembang mencakup perawatan kulit dan juga perlengkapan make-up. Beliau bahkan pernah terpilih sebagai salah satu CEO (Chief Executive Officer) terbaik di Indonesia.

ADVERTISEMENTS

Pengalaman Organisasi

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat
Kepala Departemen Luar Negeri dari DPP Partai Demokrat
Manajer Public Relations dan Ketua Pemberdayaan Perempuan, Tim Kampanye Nasional SBY-JK
Pendiri dan Direktur Institut Pendidikan Perempuan Indonesia
Anggota dewan Pengawas IKA-STIA
Kepala Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
Wakil Ketua, Senat KRA XXXVI, Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS)
Ketua Hubungan Luar Negeri, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)
Ketua dan Perwakilan Nasional, Jakarta International Volunteer Program Association
Ketua Hubungan Media Massa, Dewan Internasional untuk Cendekiawan Perempuan Muslim
Ketua dan Perwakilan Nasional, Global People's Assembly, New York, Amerika Serikat
Ketua Lembaga Nasiona "The Global Youth Service Day, Washington DC, Amerika Serikat
Direktur Public Relations, Meguro International Friendship Association, Tokyo, Jepang
Ketua Bidang Hubungan Internasional, Persatuan Perempuan Internasional, Tokyo, Jepang
Peneliti di Universitas Riset untuk pendidikan lulusan, Universitas Indonesia
Pendiri dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Perempuan Masyarakat Sipil (LP3M)
Penasihat Forum Filantropi
Pendiri dan Ketua Nurhayati Ali Assegaf Center for Democracy
National Representative of International Association for Volunteer Effort (IAVE) and President of Jakarta International Association for Volunteer Effort (JIAVE)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

31 Comments

  1. Rizka Fadliyah berkata:

    Pengalaman organisasi nya bikin salah fokus ���

  2. Dian Ipung berkata:

    Emm..
    Halal haram.. thayyib khabits.. suci najis..
    Sangat sering sekali dicampuraduk pemahamannya..

  3. Nydaul Jannah berkata:

    Subhanallah.muslimah yg tangguh dan cerdas

  4. Tia Revinadewi berkata:

    sama aku juga nunggu bangett

  5. Tia Revinadewi berkata:

    aku pakai produk wardah terutama dd cream enak banget…ditunggu produk lainnya

  6. Tio Beno Putra berkata:

    Lusia Niken Cahyaningrum nih yang yg punya wardah hhe

  7. Rini Ahmad Laia berkata:

    Baca ni mon Uchy Ahmad Laia man tau bs mnginspirasi lu k depan, kul farmasi loh etek kita ini

  8. Noval Adrianto berkata:

    Ini kok rancu ya artikelnya? Di paragraf awal dan akhir yang diceritakan malah soal Nurhayati Assegaf, bukan Ibu Nurhayati Subakat.

  9. Awalia Nahdiyati berkata:

    Annisa Rizky Amalia