Biarlah Ku Tutup Semua Rasa yang Pernah Ada

Kekasih, mungkin tak ada lagi rasa suka dan telah berhentinya kata-kata mesra di antara kita berdua, biarlah mereka tidur dengan pulasnya, hingga nanti tiba saatnya bangun, mereka tersenyum bahagia mengenang kisah kita yang banyak bercerita tentang cinta yang anggun.

Advertisement

Aku tak pernah tau pasti bagaimana rasa ini ada dan yang aku ingat, kamu pernah menyambut hatiku dengan hangat. Berawal dari itu semua, kata-kata indah dan mesra untukmu tercipta dengan derasnya di otakku. Bukannya aku menggombalmu dengan kata-kata pujangga tapi memang begitulah naluri kelakianku tercipta dengan sendirinya untuk membuatmu tergoda dan jatuh cinta. Aku tahu kamu juga begitu, perempuan peyuka hujan dan sudah bisa kutebak kamu tak kalah romantisnya dengan aku yang sangat memuja senja.

Setiap kata yang ku ucap dapat kamu terima dengan rasa dan aku tahu kamu tersenyum setiap membaca kata yang kurangkai dengan mesranya dan balasan kata darimu juga memujaku hingga menerbangkanku ke surga cinta. Sungguh maha dahsyat rasa antara kita yang seperti dua pujangga yang saling bersahut kata-kata cinta.

Setelah semua rasa serta kekaguman antara kita saling menyuarakan suka, di sanalah aku memulai mengucap kata cinta, ya cinta pada bait pertama. Saat waktu mempertemukan kita di dunia yang tanpa tatap muka dan hanya lewat kata. Dunia yang sangat jauh dari sesuatu yang nyata, tapi rasa suka dan sayang tetap bisa menembus perasaan kita berdua hingga tak ada lagi cela untuk saling menghindar dari kecamuknya cinta.

Advertisement

Waktu memang teman dekatnya jarak dan waktu memang pernah mempertemukan kita lewat kata, namun sang jaraklah yang akhirnya memisahkan kita tanpa lagi berbicara tentang rasa, karena jarak telah merenggut kedekatan kita yang hanya lewat kata dan kemudian hilang tanpa suara, namun percayalah sayang, kamu tetap yang pernah aku puja, karena kamulah yang membuatku mengenal puisi cinta dan cerita tentang indahnya cinta. Bagaimana pun jarak merenggutmu dariku, kamu tetap ada di hatiku meski nanti waktu tak lagi mengantarkanmu kembali kepadaku, namun aku percaya kamupun juga sama tetap memendam rasa yang pernah sama-sama kita punya dan pernah membuat kita berdua tenggelam dalam gemerlapnya cinta dunia maya.

Semoga di sana kamu tetap berbahagia dengan rintik hujan kesukaanmu dan bermain dengan gerimis kenangan yang kamu puja bersama dia yang pernah kau cinta. Aku tahu kehadiranku yang tiba-tiba di hidupmu bukanlah rencanamu namun itulah aku, selalu tak tepat waku,aku selalu terlambat dan kali ini cintaku juga tak tepat karena di saat kau masih berpesta dengan air mata mengenang kepergiannya, aku datang dengan tiba-tiba, karena itulah aku memberikanmu jeda untuk luka yang masih kau simpan darinya dan semoga kamu bisa pulih dan kembali tertawa.


Terakhir untukmu yang ku sayang dan yang tercinta,kepadamu perempuan hujanku semoga badai air matamu reda dan aku ingin memelukmu suatu saat nanti, ketika warna jingga menghiasi langit dan di saat samudera hindia sedang surut di kala bulan purnama menyinari indahnya pertemuan kita berdua.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Thank you for the bloody rose