Berubah ke Hal yang Positif, Kenapa Enggak? Yuk Coba Mulai Dari Hal yang Paling Sederhana!

Zaman semakin berkembang, dan perkembangan tersebut menuntut kita untuk selalu melakukan perubahan. Perubahan bisa terjadi dari dalam diri kita sendiri atau dari lingkungan sekitar. Hal ini tentunya saling berkaitan. Perubahan dalam diri kita akan berdampak pada lingkungan sekitar dan perubahan lingkungan sekitar juga akan berdampak pada diri kita.

Misalnya seseorang yang baru merantau untuk bekerja ke suatu kota mungkin akan lebih mandiri. Hal ini terjadi karena ada perubahan yang biasanya dekat dengan keluarga menjadi jauh dari keluarga. Contohnya lagi ketika seseorang baru mendapatkan promosi jabatan misalnya sebagai manager, mau tidak mau sifatnya akan berubah menjadi seorang leader. Dia akan disibukkan dengan tugas-tugasnya sebagai manager. Perubahan tersebut juga akan berdampak pada kehidupan sosialnya, yang biasanya pulang kerja bisa hangout bareng teman-temannya, sekarang dia harus merelakan untuk kerja lembur.

Kita bisa jadi tidak sadar akan perubahan dalam diri kita contohnya perubahan logat bicara yang secara natural berubah karena terbawa oleh logat teman-teman sekitar. Kita baru menyadari kalau ada perubahan dalam diri kita saat ada komentar dari teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Perubahan juga bisa terjadi secara sengaja, misalnya ingin berubah untuk hidup lebih sehat, lebih produktif, lebih kreatif, lebih open minded, lebih hemat dan sebagianya. Tentu saja perubahan yang disengaja ini lebih sulit jika dibandingkan perubahan secara natural. Perubahan ini membutuhkan niat dan konsistensi kita untuk menuju hidup yang lebih baik.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang ingin berubah, misalnya faktor kesehatan, finansial, karir, percintaan, pertemanan, spiritual dan masih banyak yang lainnya. Perubahan setiap orang tentunya berbeda-beda kondisi, porsi dan waktunya. Semuanya tergantung kebutuhan kita masing-masing. Perubahan bisa menjadi salah satu keputusan besar dalam hidup kita karena banyak ketakutan untuk berubah. Kita mungkin sudah terbiasa dengan zona nyaman dan ketika ada perubahan, ada kecemasan dalam diri kita.

Salah satu penyebab kecemasan itu adalah kita belum percaya pada diri sendiri karena takut tidak bisa menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Kita kurang siap untuk mendengar komentar-komentar dari teman-teman atau orang sekitar. Kita banyak membayangkan hal-hal yang akan terjadi di masa depan yang sebenarnya juga belum pasti terjadi. Kita takut akan tanggung jawab yang semakin besar. Dan yang lebih ekstrim lagi, kita takut dijauhi teman-teman kita atau tidak diterima lagi dalam circle pertemanan.

Meskipun ada banyak ketakutan untuk berubah, kita tetap perlu berubah dalam hal yang positif. Perubahan juga bisa dimulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu dan tidak harus dilakukan secara bersamaan (bisa bertahap) agar kita tidak terlalu terbebani, misalnya perubahan jam bangun lebih pagi, minum air putih lebih banyak, tidak tidur larut malam, disiplin waktu, kerja berdasarkan prioritas, berani mengatakan tidak dan sebagainya.

Keluar dari zona nyaman membuat kita menemukan banyak hal baru. Kita juga bisa belajar lebih dewasa dalam menghadapi suatu masalah. Kalau kita selalu di zona nyaman, kita hanya akan menghadapi masalah-masalah yang sama dengan rutinitas penyelesaian masalah yang sama juga. Hal ini membuat kita kurang berkembang.

Sebelum melakukan perubahan, kita bisa menganalisa dan bertanya pada diri kita, apa yang harus kita rubah, sifat atau kebiasaan apa yang sudah tidak relevan untuk diterapkan saat ini, kerugian apa saja jika kita tidak berubah, dan apa saja yang kita butuhkan untuk mencapai goals dalam hidup kita. Setelah itu, kita bisa menganalisa apa saja plus dan minus-nya dari perubahan kita. Kita juga harus tau apakah perubahan kita merugikan orang lain dan lingkungan sekitar.

Contohnya, kita suka bercerita dan ingin berkontribusi dalam pendidikan anak-anak melalui cerita dongeng yang disajikan dalam bentuk podcast. Tentu saja hal ini tidak akan tercapai begitu saja kalau kita tidak melakukan perubahan. Kita bisa memulai dengan cara meluangkan waktu untuk banyak membaca buku-buku dongeng. Kita juga perlu mengikuti kelas podcast agar tahu peralatan rekaman dan cara-cara menghasilkan rekaman yang bagus. Kita perlu mengurangi kebiasaan banyak rebahan dan nongkrong dengan teman-teman karena kita harus menyiapkan materi-materi podcast tiap episodenya.

Kita juga harus siap dengan kritikan-kritikan dari pendengar podcast kita. Dari contoh tersebut sangat jelas plus-nya adalah kita bisa menambah wawasan, menghasilkan karya baru, lebih disiplin waktu, dan bertanggung jawab atas karya kita. Minus-nya adalah waktu rebahan dan nongkrong menjadi berkurang karena kita semakin sibuk.

Keberanian dalam mengambil keputusan adalah awal dari perubahan agar tidak hanya menjadi wacana saja. Kita juga harus menyadari akan pentingnya perubahan dalam diri kita. Mulailah percaya pada diri sendiri bahwa kita bisa melakukannya dengan konsisten. Kurangi over thingking tentang hal-hal yang belum tentu terjadi.

Sharing dengan teman dekat atau keluarga jika kamu memang memerlukan dukungan untuk berubah. Berikan apresiasi pada diri sendiri ketika kita berhasil melakukan perubahan. Apresiasi ini bisa dilakukan dalam hal-hal kecil misalnya ucapan terima kasih ke diri sendiri, nonton film setelah bekerja seharian, makan makanan yang kita suka, memakai baju bagus dan make up, hunting foto dan sebagianya. Kita perlu menyadari bahwa hidup itu selalu bergerak dan berjalan bukan diam ditempat.

Dengan berjalan kita bisa tau banyak hal yang mungkin belum pernah kita tahu sebelumnya. Berjalan bukan sekedar berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain namun berjalan berarti harus terus berusaha menjadi lebih baik dari hari kemarin. Terkadang kita seakan-akan merasa sudah berjalan karena selalu berpindah tempat namun kita tidak menyadari bahwa kemampuan kita masih di titik yang sama.

Mungkin berjalan juga menjadi salah satu alasan kenapa kita harus berani mengambil keputusan untuk berubah karena kalau tidak berani berubah, kita tidak akan pernah tahu cara bertanggung jawab atas perubahan kita.